8 ; DEWIND

15.1K 4.7K 970
                                    

Sshhhh

Angin berhembus kencang dari arah Barat, membuat dua penjaga di atas dinding tertarik untuk melihat. Ah tidak, bukan tertarik, melainkan waspada.





RAWR!




"Siapa yang berani buat harimau es disini?!" Seru salah satunya, lalu mengerahkan kekuatan esnya untuk menyerang harimau buatan Jake tersebut.

Jake meringis ketika harimaunya hancur dalam sekali serangan. Namun ini saatnya bagi Nicholas untuk memberhentikan waktu mereka.

Dan yak! Kedua penjaga tersebut diam seperti patung, begitu juga es mereka.

"Nah, sekarang ayo bawa kita keluar," ajak Nicholas seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Heeseung dan Niki mengangguk, mereka pun saling merangkul dan berpegangan erat lalu berteleportasi ke balik dinding.

Dan setelah tiba disana, mereka berenam menganga tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Hamparan pasir terpampang nyata di depan mata, suhu berubah hangat, angin sepoi-sepoi berhembus kemudian suhu menjadi panas.

Apa-apaan ini?! Jadi, masih ada wilayah lain selain Fire dan Ice?! Tapi dinding besar nan tinggi itu menutupinya sehingga tidak ada yang tahu?!

Wah, apa maksudnya ini?

"Ini gurun..."

Perhatian mereka beralih ke Nicholas, raut wajah kebingungan mereka belum sirna. Mereka tidak menyangka.

"Aku kira Euijoo bercanda soal ini, ternyata beneran ada," lanjutnya takjub.

"Kok panas ya." Jay mulai mengipas-ngipas wajahnya. "Sekarang kita harus kemana? Kelihatannya, gak ada orang."

"Ayo cari tau!" Seru Sunoo dengan senyum cerianya.

"Aku sih terserah," kata Niki. "Asal gak ketemu Kak Sunghoon, aku bakal ikut kemanapun."

"Oke, kalau gitu ayo jal-"

"Hei! Siapa disana?!"

Seruan marah dari atas mengejutkan mereka. Oh tidak, dua penjaga tersebut kembali ke waktu normal dan menunjuk mereka!

"Aduh, aku lupa kalau waktunya berhenti cuma satu menit aja," kata Nicholas seraya menepuk jidat.





CRINGGG!




Jake mengeluarkan tombak esnya. "Tunggu apa lagi, lari sekarang!"

"Hei, jangan lari!"





KRAK!




Dinding es tiba-tiba muncul di depan mereka. Tapi itu bukan masalah, dindingnya bisa dihancurkan oleh Niki dan Sunoo dengan api mereka.

"Kalian pikir kalian bisa lari, hah?!" Seru salah satu penjaga, mengeluarkan es dan menjadikan kaki mereka sebagai targetnya.

"Kakiku beku!" Seru Sunoo panik, panik karena kakinya tidak bisa bergerak dan esnya tidak bisa dihancurkan!

"Sial, kita tertangkap!" Umpat Nicholas, dia ingin menghentikan waktu lagi namun es tersebut menahan kemampuannya.

Aneh, kok bisa?!






BRMMM BRMMMM





Deru mesin kendaraan terdengar dari kejauhan, debu mengebul di udara menghalangi apa yang datang dari sana. Kedua penjaga tersebut bersiap untuk menyerang, namun sesuatu berbentuk pipih dan tajam menusuk leher mereka. Sebelum akhirnya mereka berdua jatuh tak sadarkan diri.

Senyum Nicholas merekah, ia melambaikan tangannya pada dua mobil dengan atap terbuka yang melaju ke arah mereka.

Lain halnya dengan Jake, dia malah kebingungan melihatnya.

Yang mereka naiki itu apa?

"Hei Nicholas, kalau mau mampir jangan sembarangan gini dong," ucap seorang pria bersurai kuning keemasan setelah mobilnya berhenti di depan mereka, rambutnya menutupi mata.

"Tau nih, untung gak ketangkep," celetuk kawannya yang bersurai sama seperti yang satunya.

"Ka-kalian siapa?!" Jay heboh sambil menunjuk mereka dengan curiga. "Kalian orang jahat, ya?!"

"Haha, bukan kok. Justru kita ini temannya Nicholas yang kabur dari organisasi," ucap pria dengan rambut menutupi mata, sebelum mengeluarkan benda berbentuk aneh yang tidak pernah mereka lihat, kecuali Nicholas.





DOR!  DORRR!  DORRRR!







"Nah, es di kaki kalian udah pecah tuh. Sekarang naik, kita gak punya banyak waktu."

Nicholas maju pertama, naik ke mobil pria itu dan duduk di sampingnya. Heeseung hendak menyusul, tapi Jay mencengkram lengannya.

"Kak, mereka baik, kan?"

"Gak ada pilihan untuk kita, mau gak mau kita harus ikut sebelum dua penjaga itu bangun."

"Ehm, oke..."

Heeseung naik ke mobil yang sama dengan Nicholas, Jay bersamanya. Sementara itu, Niki, Sunoo, dan Jake naik ke mobil yang satunya.

"Sudah siap, semua?!"

"Ya! Ayo jalan! Let's go!" Seru Nicholas gembira.

Mobil pun melaju cepat menjauhi dinding. Deru mesin terdengar jelas di telinga, membuat tak ada satupun yang berbicara. Sampai akhirnya...

"Kalian disuruh Sunghoon cari wilayah IERE, ya?" Tanya pria berambut panjang menutupi mata itu.

"Iya, kok tau?" Tanya Jay curiga lagi.

"Aku sama dengan Nicholas dan temanku itu, kita kabur."

"Wih, keren banget. Terus kita mau kemana?"

"Ke tempat kami tinggal, kalian bisa singgah disana sementara waktu sebelum melanjutkan perjalanan."

"Terima kasih," ujar Heeseung disertai senyuman tipisnya. "Oh ya, kalau boleh tau, nama kamu siapa?"

Si pria tersenyum, namun tetap fokus mengemudi. "Aku Kei, dan temanku namanya Hanbin. Selamat datang di Dewind, tempat dimana masyarakatnya memiliki kekuatan angin dan tempat dimana teknologi modern berada."

IERE | I-LAND ✓Where stories live. Discover now