"AYO, KAK HALI HARUS IKUT NAIK,"
Taufan terus-menerus menarik tangan Halilintar hingga akhirnya Halilintar ikut naik rollercoaster itu.
Rollercoaster itu mulai berjalan, Halilintar benar-benar ketakutan digenggam kuat tangan Taufan. Taufan meringis saat tangannya digenggam kuat oleh kakaknya.
"KYAAAAAAAAAAA,"
Setelah menaiki rollercoaster mereka kembali ke bangku yang mereka duduki tadi. Halilintar pergi ke toilet gara-gara mual akibat naik rollercoaster.
"Kak Hali belum balik?" tanya Alvin setelah membeli minuman bersama Solar.
"Belum, paling bentar lagi," kata Taufan
"Habis ini ke rumah hantu yok," ajak Blaze
"Ayo boleh saja," kata Taufan
Alvin merinding.
"Alvin nggak ikut deh," kata Alvin
"Nggak boleh semua harus ikut," kata Taufan
Halilintar yang baru saja kembali dari toilet langsung diseret menuju wahana hantu oleh Taufan.
"APA RUMAH HANTU? AKU NGGAK MAUUU!"
.
.
.
Setelah puas dan juga lelah bermain seharian mereka memutuskan untuk pulang. Halilintar sudah tidak kuat lagi, suara nya juga jadi serak akibat banyak berteriak.
"Oke mari kita pulang," kata Gempa
Gempa menjalankan mobil tanpa sadar ada yang tertinggal disana.
Sedangkan Solar yang dari toilet pun menuju lapangan parkir, saat sampai disana ia tak melihat mobil kakaknya. Apa para kakak nya masih ada didalam? Sepertinya tidak ia yakin mereka sudah keluar. Lalu dimana para kakak nya? Apa jangan-jangan ia ditinggal?
Dengan sedikit panik Solar langsung mencari ponselnya untuk menghubungi salah satu dari kakaknya dan sialnya baterei ponselnya sudah koid alias mati.
"Haduuuh, gimana nih? Apa mereka memang belum keluar ya?" tanya Solar pada dirinya sendiri
Akhirnya ia memutuskan untuk mencari ke dalam taman bermain berharap para kakaknya tidak meninggalkan nya.
Sedang mobil yang Gempa kendarai sudah cukup jauh setengah jam lagi mereka sampai di rumah. Taufan yang bermain ponsel pun teringat sesuatu.
"Eh bentar, Solar mana?" tanya Taufan
"Eh bukanya kak Solar duduk sama kalian?" tanya Alvin
"Nggak tuh, dibelakang cuma ada kita bertiga," kata Blaze
"Jangan-jangan kita ninggalin Solar," kata Ice
"Oh iya Thorn ingat dia bilang mau ke toilet tapi Thorn lupa kasih tau," kata Thorn
Mendengar itu Gempa ngerem mendadak untung jalannya cukup sepi sehingga tidak ada yang memarahi mereka.
"Apa? Berarti Solar masih di sanan?" tanya Gempa
"Em... Seperti nya iya kak," kata Thorn
Gempa tepuk jidat bagaimana mungkin dia bisa melupakan dan meninggalkan adik perempuannya disana sana?
"Oke, kita balik lagi, kalian pegangan," kata Gempa
Gempa memutar balik mobilnya dan mengemudi sedikit ngebut dan barbar, dia biasanya tidak melanggar lampu merah kini melewatinya. Bodo amat yang penting adik perempuan nya dulu urusan sama polisi mah gampang.
Dan kini Solar sudah hampir menangis di tempat parkir mobil itu, ia sudah berkeliling sebanyak 3 kali dan tidak menemukan saudaranya. Jadi ia benar-benar ditinggal? Apa ini azab karena dia jarang up video di akun youtube nya? Atau azab karena sudah menjadi adik durhaka?
"Hiks... Hiks... Huwaaa aku harus bagaimana?" tanya Solar dengan air mata berjatuhan.
"Hai adik manis~ kenapa kau menangis?" tanya seorang om om yang lewat
"Eh, aku ditinggal sama kakak ku," jawab Solar sedikit was-was karena wajah om-om itu terlihat seperti om-om pedo, mesum nan jahat.
"Oh gitu ayo sini om anterin," kata nya
Tuh kan om-om ini jahat, pedo dan mesum. Solar menggeleng.
"Ayolah nggak om apa-apain kok," kata om-om itu
"Nggak ah, muka om kayak om-om pedo, mesum dan jahat aku nggak mau ikut, mending om-om cari mangsa lain deh soalnya kalau ketemu sama-sama kakak ku entar om malah koid entar aku masuk penjara gara-gara menjadi terangsang pembunuhan" ujar panjang seperti rel kereta api
Baru saja akan menyentuh pundak Solar tiba-tiba dia terpelanting gara-gara seseorang menendang kepala nya.
"Ck... Siapa sih ganggu aja," kata om-om itu
"Oy, lu mau apain adek gue hah? Mau koid lu?"
Terlihat Halilintar berdiri dengan iri ruby nya yang menatap tajam om-om itu, membuat nya ciut dan lari ketakutan apalagi Gempa berdiri dibelakang Halilintar sambil bawa pisau dengan senyum seram.
"Solar kamu nggak apa-apa?" tanya Halilintar memeriksa keadaan Solar
"Aku nggak apa-apa kok," kata Solar
"Huwaaa Solar maaf ya, aku lupa kasih tau kak Gempa kalau kamu ke toilet dulu tadi," kata Thorn
"Nggak apa-apa kok, kita pulang yuk udah malam," kata Solar
Didalam mobil mereka terus bertanya keadaan Solar.
"Kena azab kamu," kata Halilintar
"Azab apa kak?" tanya Solar
"Azab karena sudah menjadi adik durhaka nan jahanam," kata Halilintar
Solar cemberut dia nggak mau dapat azab, dia maunya dapat Karma.
________________________________
Halooo ges aku balik lagi
Gimana? Kepanjangan ya? Tadi mau ku buat dua bagian tapi nggak jadi. Maaf kalau semakin lama semakin garing dan cerita target ku antara 30 sampai 50 chapter aja. Dan maaf aku jarang up buku ini(T▽T) karena ide putus nyambung terus huhuhu
Jangan lupa vote dan komen
Bye bye
See you next chapter🤗🤗🤗
JE LEEST
Prank Is Our Life!!! [ Complete ]✅
FanfictieKisah salah dari seorang Boboiboy bersaudara bernama Solar yang membuat akun YouTube dengan konten-konten prank yang menarik dan juga menghibur. Mulai dari prank saudaranya bahkan dirinya sendiri yang terkena prank. Penasaran bagaimana kisah Solar d...
~~~Ditinggalin~~~
Start bij het begin
![Prank Is Our Life!!! [ Complete ]✅](https://img.wattpad.com/cover/218950722-64-k444247.jpg)