Day 8

17 5 2
                                    

Kalopsia

I don't know if delusion is more beautiful than reality

Day 8 || Perjuangan

|| 568 words ||

ヾ(*'▽'*) Happy reading (^0^)ノ

.
.

( ・∀・)・・・--------☆

Ape memesan tiket pesawat exspress malam itu juga. Mencoba bersembunyi dari kejaran polisi. Melewati jalan tikus sebelum memasuki bandara. Memastikan tak ada polisi berlalu lalang di sekitar halaman parkir. Berusaha membaur dengan orang-orang.

Hanya ada satu hal yang paling sulit dia lewati. Loket pemeriksaan. Dia menghentikan langkahnya sejenak sepuluh meter sebelum loket pemeriksaan. Membuka ponselnya.

“Zizi, kamu sudah menutup identitasku, bukan?” Ape berseru pelan, mengantisipasi ada orang yang mendengarnya.

“Jangan kawatir, aku sudah melakukannya, dan jangan telpon lagi, ada anak-anak di kamarku.” Lawan bicaranya sengaja mengecilkan suaranya juga. Samar-samar terdengar suara merdu lantunan ayat Al-Quran. Mungkin dia sedang menyimak bacaan.

Ape segera menutup teleponnya. Berjalan santai menuju loket pemeriksaan. Jikalau Zizi tidak membantunya, polisi pasti akan segera datang membuka kedoknya.

Semua berjalan lancar. Ape segera duduk di kursi kelas eksklusifnya. Merebahkan tubuhnya sejenak.

Matanya menatap langit-langit pesawat. Apa kabar Emma?

***

“Hayo, ustadzah telepon siapa?” Gadis dengan mukena biru berenda itu berusaha mengambil ponsel Zizi. Zizi segera melenting menjauh. “Irbah, hafalan.” Zizi berseru mengalihkan.

“Namanya aja ust, siapa?” Inai ikut-ikutan. Selalu seru membahas hal ini. Mengingat Zizi memang sering mendapat telepon tiba-tiba dari Ape. Zizi menelan ludah—kamu harus tanggung jawan, Ape!

“Atau jangan-jangan, itu cowok yang bawain dompetnya ustadzah sore tadi!”

Teman-temannya yang lain juga mulai mengkompor-kopori. Mendekati Zizi, berusaha merebut ponsel itu. Zizi kewalahan jadinya. Ayolah, hari ini sial sekali!

Sepertinya baru tadi sore, dompetnya ketinggalan di TransJogja. Lalu untungnya ada lelaki tak dikenal memberikan padanya.

Lalu sial karena tidak membawa kunci asrama, mengharuskannya menunggu ada yang membukakan gerbang asrama dari dalam.

Dia juga harus mengurus penutupan identitas Ape, untungnya Zizi memiliki banyak teman.

Lalu malam ini, bebal sekali santri-santri yang dinaunginya. Berusaha mecungkil siapa tunangan Zizi. Sekian, perjuangan besar dari Zizi untuk Ape.

Thanks for reading
ヽ(>∀<☆)ノ

Terimakasih sudah mau membaca kisah Zizi

Seorang gadis yang baik hati

Tabah dengan semua yang terjadi

yah sajaknya aneh ya:"

Hope u like it \(^ヮ^)/

Sampai jumpa besok ' ')/
Krisar boleh banget soalnya azzah adalah penulis yang belum masak

#Challenge10daywriteAR
#AR_Rainbow
#SiapMenulisSiapBerkarya
#Day8
#Perjuangan

AR_Rainbow

(ノ◕ヮ◕)ノ*:・゚✧

Kalopsia: 10 day writing challenge AR Rainbow Where stories live. Discover now