Lari

445 48 7
                                    


Mingyu, Wonwoo, Seungkwan, MingHao, JunHui, Hansol, Chan dan Dongjin baru saja keluar dari cafe. Karena memang sudah cukup sore dan mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Dongjin juga sudah mulai akrab dengan  sunbae nya ini berkat Chan, ternyata mereka orang orang yang baik dan menyenangkan. Sangat cocok dengan Dongjin.

Ditengah tengah perjalanan pulang mereka, tiba tiba suasana di sekitar berubah. Tidak ada pejalan kaki yang lewat, mobil mobil pun juga tidak ada dan hawa disekitar menjadi dingin. Seungkwan dan Dongjin yang sejak tadi mengobrol pun menjadi diam kebingungan.

"Mingyu" kata Wonwoo sambil mengeratkan genggaman tangannya pada lengan kekar Mingyu, Mingyu pun juga merasakan hal aneh ini.

"Yeudera apa kalian juga merasakan ada yang aneh" Jun berkata sambil melihat kesekitar

Mereka berhenti sebentar, perasaan tegang, takut bercampur sekarang. Seungkwan juga ikut mengedarkan pandangannya sampai ia melihat sesuatu seperti dua titik merah menyala di sebuah celah yang sangat gelap dari dua buah bangungan gedung yang bersebelahan. Bulu pada badan Seungkwan mulai berdiri, pasalnya kedua cahaya merah itu seperti sedang mengamati dia dan yang lain.

"Teman teman kita harus lari" Bisik Seungkwan pada yang lain untung saja mereka semua mendengar walau pelan.

"1........ "

"2........."

"Lari" Aba aba dari Seungkwan dan mereka semua langsung berlari secepat mungkin dan sebisa mereka. Dan benar saja dibelakang mereka ada tiga orang berbaju serba hitam sedang mengejar dan yang membuat semakin aneh ada tiga ekor serigala hitam berukuran sangat besar tidak seperti serigala pada umumnya juga mengejar mereka.

Mereka terpencar berusaha agar tidak tertangkap oleh orang berbaju hitam atau serigala besar itu. Takut dan bingung masih mereka rasakan, pasalnya kenapa ada orang yang mengejar mereka dan yang paling aneh ada serigala juga, tidak satu melainkan tiga ekor sekaligus. Ada lagi kemana semua orang, apakah orang orang sudah tau jika akan ada seperti ini makanya mereka bersembunyi atau bagaimana?.

Mereka masih lari melewati gang gang kecil tapi orang berbaju hitam dan serigala besar itu tetap masih mengerjar. MingHao mulai merasa lelah, tapi ia harus tetap berlari. Jun juga yang berlari di depan MingHao masih setia menggenggam erat tangan itu sambil sesekali melihat ke arah samping dan belakang untuk memastika orang itu masih mengejar atau tidak.

"Hansol aku tidak kuat berlari lagi" Seungkwan sepertinya sudah tidak bisa berlari lagi.

"Ayo berlari sedikit lagi sambil aku mencari tempat untuk bersembunyi"

"Menyebalkan juga mereka" kata salah satu dari orang berbaju hitam itu sambil menatap tajam pada jalanan yang baru saja dilewati oleh mereka, jalanan itu mulai tertutup kabut yang datang entah dari mana dan membuat penglihatan orang berbaju hitam tersebut menjadi kabur.

"Seungkwan Hansol sini" kata MingHao setelah melihat mereka berdua lari kearahnya.

"Sembunyi disini" Jun juga mengarahkan Hansol dan Seungkwan untuk masuk ke sebuah rumah untuk sembunyi.

"Aku takut sekali" Kata Seungkwan sambil mengontrol nafasnya, melihat Seungkwan yang masih ketakutan Hansol langsung memeluk Seungkwan agar lebih tenang.
Tidak lama kemudian datang seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah pemilik rumah.

"Kalian siapa?, sedang apa disini?"

"Maaf apa ini rumah Bibi?" kata Mingyu

"Iya. Kalian kenapa?" Wajar jika Bibi pemilik rumah merasa heran karena memang penampilan mereka yang bisa dibilang sudah berantakan dan keringat diwajah mereka.

The Moon (SEVENTEEN GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang