26:: Gula aren dalam kue putu

Start from the beginning
                                    

***

Setelah mendapat kabar adik kecilnya hendak dipersunting oleh kawannya, Kai bergegas pulang untuk menemui merekaㅡterutama kawannya.

Dan kini disinilah mereka, duduk berhadapan untuk mengobrol, di cafe milik kekasihnya.

"Persiapan lamarannya udah rampung?" Tanya Kai

KawannyaㅡSehun itu pun mengangguk dan menyesap kopinya, "dibantu anak-anak"

"Barudakna si alin? Yang pernah diceritain itu?"

"Iya, gua mau nyelesain kerjaan dulu, biar nanti bisa cuti panjang"

"Walah, biar bisa berkembang biak, gitu?"

Sehun dan Kai tertawa, terkoneksi pada pembicaraan 18+ yang satu itu.

Oh ... jangan tanya, se-alim apapun orang itu (dibaca: Sehun) kalau sedang bersama Kai pasti melenceng juga.

"Lu mau punya buntut berapa hun sama si Chu?"

"Ya sama si adek doang, emangnya sama siapa lagi sih?"

Kai sedikit berpikir kemudian berkata, "Yeeh, bukan gitu maksudnya cuy"

"Iya paham , tapi rencananya sih mau punya 18"

"Mau bikin komunitas atau boyben Korea ai sia?" Heran kai, sampai-sampai ia mengeluarkan bahasa Sunda kasar dari mulutnya.

"15 anak muridnya, 3 hasil gua sendiri" lanjut Sehun.

"Anak batur etamah, blegug" balas Kai.

(*Anak orang itumah, bego)

"Mereka akrab sama gua, ya meski gak semuanya sih ... Tapi Jisoo bilang dia sayang mereka, jadi gua juga harus sayang mereka"

"Kenapa gitu? Lagian katanya dia ngajar di SMK, emang anaknya pada baik? Biasanya kan pada bandel"

Sehun mengangguk, "Jurusannya TKJ sih bukan mesin, jadi masih pada baik. Malah si Guanlin yang bandel mah."

"Udah nggak aneh sih, dulu aja motor si ceye dia pilox terus digambar Otong , kan?"

"Kalau bicarain itu, gua jadi inget lagi kejadian setelahnya" kata Sehun diiringi kekehan kecil, mengingat masa lalu adiknya.

"Apa emangnya?"

"Dia dihukum sama mbu, bersihin halaman rumah pake sempak doang"

Kai tertawa, "pantes aja si ceye bilang ke gua mampus tuh si malin, otongnya diekspos ke tetangganya, besok-besok mau gua potong sekalian mana sambil emosi banget"

"Wajar, itu motor pertamanya, habis itu si alin juga kapok gapernah jailin gambar Otong lagi."

Yahㅡpertemuan antara Kai dan Sehun saat itu bukan hanya membicarakan tentang persiapan pernikahan, tetapi juga bernostalgia tentang masa lalu.

Meski mereka tidak ada di sekolah yang sama disaat SMA, keduanya memiliki beberapa kenangan bersama cukup banyak.

"Oh ya, gua denger-denger katanya doi bang Suho kerja disana?" Tanya Kai setelah obrolan mengalir selama setengah jam.

"Iya, Irene" jawab Sehun.

Kai yang tengah minum itu pun tersedak, "Loh? Orang yang dulu pernah suka sama lu dong? Yang suka ngirim roti bakar waktu istirahat itu kan?"

Crazy Network Engineering (discontinue)Where stories live. Discover now