Bab 21. The Great Black Dane

10.1K 1K 99
                                    

UPDATE!!!

Akhirnya ya, bisa update juga, berhubung udh malem, jadi cuma bisa satu kali update wkwk

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Jangan lupa follow akun instagramku : @dyah_utaami25

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Luciano membaringkan tubuh Danielle dengan begitu lembut dan hati-hati ke atas ranjang

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Luciano membaringkan tubuh Danielle dengan begitu lembut dan hati-hati ke atas ranjang. Jantungnya berdegup cepat melihat darah mengalir tiada henti keluar dari luka Danielle, bahkan saat melihat ke bagian bawah tubuh wanita itu, wajah Luciano semakin memucat karena darah yang mengalir dengan begitu deras. Segera setelah Luciano menjauhkan diri, tim dokter pribadi keluarga Costello---yang dipimpin dokter Lucien---langsung sigap menangani wanita yang terbaring tidak sadarkan diri. Luciano sama sekali tidak memperhatikan para dokter yang bekerja, karena Ia masih terfokus pada darah yang mengalir deras dari bagian bawah tubuh Danielle.

Seumur hidupnya menjadi Capo dari organisasi Mafia, baru kali ini Luciano merasakan perasaan kalut saat melihat darah. Ia takut dan khawatir melihat darah yang begitu banyak---hingga membasahi kasur. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa sampai sebanyak itu? Luciano merasakan jantungnya berdegup cepat dan kedua tangannya mulai berkeringat dingin. Ia terus fokus pada area bawah tubuh Danielle hingga tidak menyadari dokter Lucien berjalan mendekatinya. "Capo, maafkan saya tapi anda harus keluar sekarang juga."

Seketika Luciano menatap sang dokter dengan tatapan membunuh. "Apa kau mengusirku? Kenapa? Dia istriku."

"Capo, jika anda berada disini, maka anda akan mengganggu pekerjaan kami." Luciano menggertakkan giginya marah mendengar kalimat sang dokter. Tentu saja dokter Lucien merasa takut setelah mengatakan hal tersebut, namun apa yang dirinya katakan memang benar adanya. Kehadiran sang Capo di ruangan yang sama dengan sang istri akan menghambat pekerjaan mereka. Dengan pemikiran itu, dokter Lucien menambahkan, "jika anda ingin kami menangani Donna semaksimal mungkin dan menyelamatkannya, maka anda tidak keberatan untuk meninggalkan ruangan." Luciano membuka mulut untuk membantah, namun tidak jadi saat melihat mesin denyut jantung yang sudah terpasang pada Danielle. Ia kembali menatap dokter Lucien sebelum berjalan meninggalkan ruangan.

Saat Luciano sudah berada di luar, Ia mendengar pintu kembali tertutup dan terkunci. Kedua tangannya mengepal kuat dan amarahnya begitu besar hingga secara refleks Luciano meninju dinding dengan kepalan tangannya, hingga menyebabkan buku jari serta tangannya terluka dan meneteskan darah. "Capo!" Seru seseorang dari kejauhan.

Luciano menolehkan kepala dan melihat Stephano berlari menghampiri bersama Luciana. Ia menghela keras. Luciano sedang tidak mau berhadapan dengan kedua adiknya, tidak disaat emosinya sedang tidak stabil. "Bagaimana keadaan Donna?" Tanya Stephano dengan wajah yang khawatir.

LimerenceΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα