BAB 8. Puttana

12.8K 1.1K 56
                                    

UPDATE DI DINI HARI!!!

mafkan daku guys karena update di waktu2 kyk gini, tapi bersyukurlah kalian yang begadang wkwk

Ceritanya aku banyak godaan kalo mau update dan kali ini godaanku adalah nonton filmnya Kim Soo Hyun yang judulnya Real. Salahkan TikTok yang memunculkan cuplikan film ini.

Dan pas selesai nonton. Aku bingung luar biasa. Ga ngerti sama sekali alur ceritanya. Endingnya juga gada penjelasan, bikin diriku kesal. Dua jam lebih guys!

Bagi kalian yg udh nonton film Real, dan ngerti jalan ceritanya. Kasih tau dong. Aku bener2 bingung, apa emang otak aku aja ya yg ga kesampean?

Oke deh langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

⚠️Warning! Ada Adegan pembunuhan mengerikan di chapter ini, bagi yang belum cukup harap mundur ⚠️

⚠️Warning! Ada Adegan pembunuhan mengerikan di chapter ini, bagi yang belum cukup harap mundur ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Danielle merinding dan secara reflex berlindung di balik tubuh Luciano. Kedua tangannya secara otomatis menggenggam erat jas pria itu dengan begitu erat. Seluruh bulu kuduknya meremang dan Danielle merasakan kakinya bergetar. Apalagi dengan kakinya yang terluka harus dipaksa menggunakan heels. Ia ingin sekali bertanya arti dari kalimat yang pria itu ucapkan. Apa yang pria itu katakan hingga semua pria menyeramkan di dalam ruangan ini menatapnya bagaikan daging segar?

Luciano mendengus pelan dan melepaskan genggaman dari wanita yang sedang berlindung padanya. Ia memberikan tanda pada Ivan, yang sudah terlebih dahulu tiba di ruangan ini. Luciano berbalik dan mencengkram lengan Danielle, menarik tubuh wanita itu hingga begitu dekat dan berbisik di telinganya. "Behave." Kemudian memberikan kecupan kecil di pipi dan bibir Danielle.

Luciano melepaskan Danielle dan memberikan anggukan singkat pada Ivan. Tanpa bertanya dua kali, Ivan langsung meraih Danielle dan membawa wanita itu keluar ruangan. Mereka kembali berjalan menyusuri lorong hingga sampai pada sebuah pintu yang sepertinya tertutup rapat. Ivan meletakkan telapak tangannya di mesin pemindai dan Danielle terkesiap ketika pintu di depannya bergerak dan yang terlihat dibaliknya bukan merupakan sebuah area duduk, melainkan sebuah kamar. Ivan mendorong pelan tubuh Danielle, memberikan perintah pada wanita itu untuk masuk, lalu setelah Danielle berada di dalam ruangan, Ivan kembali menutup pintu dan memastikan pintu tersebut terkunci rapat.

Danielle menarik napas dan menatap pintu sekilas sebelum kembali memusatkan perhatiannya pada kamar yang Ia masuki. Ia merasa seperti berada di hotel bintang lima. Dengan desain dan semua furnitur yang ada di dalam ruangan ini. Ia semakin berjalan ke dalam dan langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sesuatu yang janggal. Jantungnya berdegup cepat dan perlahan kakinya mendekati satu titik yang menarik perhatiannya.

LimerenceWhere stories live. Discover now