16

608 112 4
                                    

Chanhee menunggu di depan rumahnya. Sebuah ojek online datang.

“Dengan Choi Chanhee?” Tanya driver ojek itu. Chanhee hanya mengangguk dan segera naik ke motornya. “Ke bandara ya Pak”

“Baik”

◎◎◎

Juyeon mengambil hpnya. Terlihat sudah jam 10 pagi, ternyata ia ketiduran. Juyeon pun bangkit dari kasurnya, mengacak-acak rambut, lalu menguap. Kemudian ia teringat, ia belum mengabari si manis.

“Aduh bego, kemana ya dia..” Juyeon mencari kontak Chanhee, terlihat ada beberapa pesan yang dikirimkan olehnya.

◎◎◎

Si Cerewet. 👹

kak
04.34

pagi ya, hari ini aku bakal ga ngehubungin kakak dulu, aku mau ke bandara
04.34

mungkin sekitar malem lagi aku bakalan ngabarin kakak
04.35

jangan lupa makan, semangat buat hari ini ya kak, mandi juga. kakak bauk!
04.35

boo bye!!
04.35

◎◎◎

Juyeon mengernyitkan dahinya. Pagi-pagi sekali Chanhee sudah mengirimkan pesan untuknya, dan lagipula ada apa di Bandara. Apa mungkin Chanhee ingin pergi?

“Tapi kok dia ga bilang ke gua dulu? Kenapa tiba-tiba gini... Gua kan jadi gatau, ga ada persiapan juga” Juyeon mengacak rambutnya, masih memikirkan kenapa Chanhee tidak mengabarinya, kemudian dia kembali berpikir. “Oh iya anjir, kok gue marah... Kan gue bukan siapa-siapanya. Bodoh lo Lee Juyeon”

Juyeon bangkit dari kasurnya, ia segera berkemas-kemas, rencananya ia akan pergi ke rumah sohibnya, Kevin. Ia ingin menjernihkan pikirannya sekaligus bertanya bagaimana cara untuk menjadikan si manis miliknya seorang.

◎◎◎

“CHANHEEE” Sebuah teriakan melengking menyebutkan nama Chanhee, si pemilik nama hanya menutup telinganya, kemudian segera berlari menghampiri orang yang ditunggu-tunggunya.

“CHANGMIN HUHU KANGEENN” Chanhee segera memeluk Changmin, sahabatnya itu.

“Changmin apa kabar ihh, kok ga bales pesan aku?” Tanya Chanhee sambil memanyunkan bibirnya, Changmin hanya tertawa pelan menatap sahabatnya, kemudian mencubit pipinya. “Maaf ya, asrama aku agak ketat, jadinya susah kalau mau megang hp. Sekarang kan lagi liburan nih, walau ga terlalu panjang sih, jadi kita main bareng-bareng lagi ya?”

Chanhee mengangguk sebagai balasan dari Changmin. Changmin sementara ini akan menginap di rumah Chanhee, lalu mereka akan menghabiskan waktu bersama di luar, hitung-hitung reunian bentar.

“Gimana asramanya? Seru ga?” Tanya Chanhee, sambil memesan Taxi Online. Changmin hanya menghela nafas. “Yaa, seru ga seru sih. Tapi ga buruk juga”

Changmin tertawa, begitu pula Chanhee. Sudah lama rasanya mereka tidak seperti ini bersama. Mereka memesan taksi bersama, menuju rumah Chanhee.

Disisi lain, Juyeon bersama Kevin tengah berkumpul bersama anggota osis yang lain. Juyeon sedikit resah, belum apa-apa ia sudah gemas ingin mengirimkan pesan kepada Chanhee. Tapi ia juga takut menganggu waktunya. Juyeon bingung, tanpa sadar ia menggigit kukunya, tanda tengah berpikir.

“Udah Juy, udah. Kalau kangen ya bilang Juy elah, kek belum pernah pacaran aja” Ujar Kevin sambil memainkan console game-nya. Juyeon hanya menghela nafasnya. Kevin ada benarnya, tapi ya tetap saja Juyeon harus menghargai waktu Chanhee. Siapa tau Chanhee sedang sibuk dan ga bisa diganggu.

Kenapa hari terasa lama tanpa kabarnya. Juyeon ingin waktu berjalan cepat hingga malam, agar Chanhee segera mengabarinya lagi. Kini Juyeon beranjak dari posisi duduknya, ia berjalan mondar-mandir, memikirkan keadaan Chanhee.

“Nih orang kalau udah bulol meresahkan ya” Kini Minho yang mengomel. Ia kesal melihat Juyeon seperti orang aneh. Padahal mereka berkumpul bersama untuk main bareng, tapi Juyeon sibuk dengan urusannya sendiri. “Ya maaf, Min. TAPI GUA GA TENANG NJIRT???”

“Bisa gila guaaa... HAISHHH KANGEENN BANGET”

“YA KABARIN DONGO???”

“YA KALAU DIA SIBUK GIMANA?????”

Kemudian semuanya sunyi, hingga Kevin kembali bersuara. “Blom lo coba udah nyerah duluan? Siapa nih yang katanya mau nembak tapi malah sekarangnya gini?”

Entah kerasukan apa Kevin, tapi ucapannya seperti memberikan pencerahan kepada Juyeon. Juyeon mengangguk dan segera menelpon si manis. Semoga baik-baik saja.

◎◎◎

Chanhee tengah bercerita bersama Changmin di kamarnya, hingga Hp milik Chanhee bergetar, ada panggilan yang masuk. Changmin hanya mengangguk, tanda membiarkannya untuk mengangkat panggilan tersebut terlebih dahulu.

Ia pun melihat siapa yang menelponnya, dan ternyata Juyeon. Chanhee panik. Hampir saja ia menjatuhkan Hp satu-satunya itu, ia pun mengangkat panggilannya. “H-halo?”

Juyeon hanya terdiam. Chanhee bingung. Hampir se menit mereka hanya terdiam, hingga Chanhee memulai pembicaraan lagi. “Kalau ga ada apa-apa aku tutup nih”

“JANGAN JANGAN” Teriak Juyeon, membuat Chanhee terkejut. “Lalu kenapa nelpon, Kak?”

“Itu..... Masih sibuk?”

“Ga kok, aku bareng temen aku. Kenapa?”

“Oh, sebenarnya mau ngajak jalan bareng sih, tapi kalau sibuk juga ga-”

“GA GA. AYO JALAN KAK. Tapi aku bareng temen aku gapapa?”

Kini Juyeon yang kaget dengan Chanhee yang memotong ucapannya. “I-iya gapapa. Ajak aja. Mau kapan?”

“Sore ini mau ga Kak? Ke cafe biasa. Temen aku baru aja dateng dari luar kota, sekalian ajak dia jalan-jalan”

“Oke, kabarin lagi kalau udah siap ya?”

“Siap Kak”

Chanhee menutup panggilan, kemudian ia menatap Changmin, dan tentu saja Changmin menatapnya curiga kepada Chanhee, tatapannya seolah-olah bertanya siapa yang memanggil sahabatnya ini, jalan ke Cafe pula.

“Santai aja, Changmin... Iya iya aku jelasin kokk” Kemudian Changmin yang tadi posisinya tengah berbaring di atas kasur Chanhee, berganti posisi menjadi duduk, siap mendengarkan cerita miliknya.

Chanhee pun menceritakannya sedari awal pertemuannya, di masa orientasi, dan kemudian mereka berujung dekat, sangat dekat. Changmin hanya diam dan sesekali mengangguk sebagai respon.

“Chanhee, lalu gimana deh kamunya? Kamu baik-baik aja kan selama ini? Perasaan kamu gimana sama senior galakmu itu?”

Chanhee memainkan jarinya, lalu tersipu pelan. “I-iya... Aku baik-baik aja kok, dan emm yaa gitu deh. Aku lumayan suka sama dia, dia bikin aku nyaman walau kadang perlakuannya ngeselin sama aku, tapi aku ga berharap banyak kok, cuman bisa deket sama dia udah cukup banget buat aku”

Changmin mengangguk, ia langsung berdiri dan menepuk kedua bahu Chanhee.

“Tetap semangat, Chanhee! Kamu berhak mendapat orang yang baik dan tentunya bisa menjaga kamu. Yuk siap-siap, kita mau ke Cafe kan? Sekalian aku mau liat gimana seniormu itu”

Chanhee tertawa pelan, kemudian mengangguk. Mereka pun segera berganti pakaian dan bersiap-siap untuk ke Cafe bersama Juyeon. Chanhee bersyukur ia sekarang sudah bahagia, bisa bersama sahabatnya, juga mendapatkan seseorang yang sangat perduli kepadanya.

◎◎◎

Nametag [ JuNew ]Where stories live. Discover now