4

1.2K 212 28
                                    

Chanhee meletakkan kembali buku yang dipegangnya, segera menepis pelan tangan yang berada di bahunya, dan mencoba berlari.

Namun usahanya gagal, dia berhasil menangkap Chanhee, dengan memegang erat tangan kiri Chanhee.

“Kok lari?”

Chanhee menoleh ke orang tersebut, sambil menahan tangisnya.

“K-kak Younghoon, lepaskan aku, tolong”

“Asal kamu ga lari, oke?” Chanhee terkejut, namun akhirnya ia mengangguk pelan. Younghoon tersenyum lega, lalu melepaskan genggamannya.

Seketika air mata Chanhee membasahi kedua pipinya, Younghoon yang awalnya lega, menjadi panik. “L-loh?? Kamu kenapa Nyu??”

Chanhee menatap kedua mata panik Younghoon, lalu menghapus air matanya. Entah kenapa sikapnya sangat biasa, walau sudah melakukan ‘itu’ dibelakangnya, ketika mereka masih berhubungan dahulu.

◎◎◎

Chanhee senang, dengan membawa sekotak makanan, ia berjalan cepat menuju tempat latihan basket seniornya sekaligus kekasihnya, Kim Younghoon.

Setelah sampai, Chanhee segera mencari keberadaan pacarnya. Ia pun melihat kesana kemari. Kemudian, Chanhee memilih berkeliling sekitar lapangan.

Ketika Chanhee memasuki ruang ganti baju eskul basket, Chanhee mendengar seperti ada yang sedang berbicara, dan seperti ada suara Younghoon.

“Aku juga.. Menyukaimu, Kak”

“Benarkah?”

Chanhee mengernyit heran, dengan pelan-pelan Chanhee menguping sekaligus mengintip. Dan terlihat Younghoon berdiri dihadapan salah satu seniornya, yang tengah mengunci seniornya diantara kedua lengan Younghoon.

“Ya, sedari lama” Yang dihadapannya hanya tertawa pelan, lalu kembali menatap Younghoon. “Lalu bagaimana dengan Junior cantik itu, yang kamu pacari karena tantangan iseng kita, bukankah sudah lebih dari kesepakatan? Kamu betah dan menyukainya kan?”

Chanhee menutup erat mulutnya, sembari menahan tangisnya.

“Jadi selama ini Kak Younghoon, berpacaran denganku karena tantangan??” Batin Chanhee.

“Aku hanya tidak enak untuk memutuskan hubungan dengannya, dia.. Terlalu rapuh, aku tidak ingin menyakitinya”

“Lalu kalau begitu gimana?”

“Kita hanya perlu berhubungan tanpa diketahui olehnya, kita backstreet” Ucap Younghoon dengan wajah seriusnya.

“Percayakan kepadaku, Kak Hyunjae, aku sangat menyayangimu” Senior itu hanya tersenyum, merangkul leher Younghoon, dan menempelkan bibirnya pada bibir Younghoon. Pemandangan yang sakit bagi Chanhee, pantas saja selama dua bulan ini, Younghoon tidak pernah bertindak lebih seperti orang pacaran biasa.

Mereka hanya melakukan skinship seperti berpegang tangan, berpelukan, dan perilaku lembut, layaknya seperti senior dan junior biasa, bukan sepasang kekasih. Chanhee tak tahan, senior itu tengah menikmati berciuman dengan Younghoon, dengan segera ia pergi pelan-pelan, tak ingin bertemu Younghoon.

Dalam perjalanan pulang, Chanhee tak dapat menahan tangisnya, jadi ia berjalan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

◎◎◎

“Kak” Chanhee memegang lengan seragam Younghoon, membuat yang punya menatapnya. “Kenapa Nyu?”

“Kak Bbang..”

“Ya?”

“Kita.. Putus saja ya?” Younghoon terkejut, namun kemudian tersenyum lembut.

“Hmm.. Ya, maaf ya kalau kakak ada salah” Chanhee hanya mengangguk pelan, bahkan Younghoon tidak bertanya alasan mengapa Chanhee meminta putus dengannya. Hatinya sakit, sangat-sangat sakit. Setelah Younghoon pergi meninggalkannya sendiri, langsung saja Chanhee menangis sepuas-puasnya, tak dapat menahannya lagi.

Kenapa dirinya begitu polos dan... rapuh?

◎◎◎

Chanhee menggelengkan pelan kepalanya, dan tersenyum kepada Younghoon. “Tidak Kak, aku.. hanya kaget dan takut, takut ada yang ingin menculikku”

“Pfft” Younghoon menahan tawanya, lalu mengelus kepala Chanhee. ”Kamu sudah lupa suara Kakak ya? Aduh.. Kakak sedih nih”

Younghoon memanyunkan bibirnya, membuat Chanhee tersenyum miris, lalu memukul pelan lengan Younghoon, yang dipukul hanya tertawa pelan.

“Kak” Terdengar suara gadis memanggil Younghoon. Younghoon segera menoleh kebelakang, lalu tersenyum cerah.

“Sudah milih buku-bukunya, Jinnie?”

“Iya Kak!” Chanhee menatap gadis yang dihadapannya, terlihat familiar.

“Ah ya Nyu, perkenalkan, ini Ahn Yujin, pacarku”

“Jinnie, perkenalkan ini Choi Chanhee, junior Kakak pas SMP dulu”

“Hai Chanhee, senang bertemu denganmu” Yujin tersenyum hangat kepada Chanhee, kemudian dibalas Chanhee sendiri.

Jadi Younghoon sudah memiliki yang baru. Chanhee hanya menahan rasa sakit di hatinya, ternyata Younghoon memiliki pengaruh besar di hatinya.

“Kakak duluan ya Nyu, semoga kita bertemu lagi” Chanhee mengangguk, lalu melambaikan tangannya kepada Younghoon beserta Yujin. Benar-benar pasangan yang cocok.

“Chani”

Chanhee menoleh ke arah suara yang memanggilnya, lalu tersenyum cerah. “Maaf ya lama, tadi ngisi bensin dulu” Ucap Sangyeon dengan tawa kikuknya.

Chanhee tertawa, lalu segera menghampiri Sangyeon. Menggengam erat tangan besarnya.

“Ga kok Kak, gapapa”

“Ya, aku juga harus move on, karena sudah ada Kak Sangyeon disisiku, aku harap Kak Sangyeon tulus”

◎◎◎

Juyeon memarkirkan motornya, makanan yang dipesannya tadi, ia minta bungkus, untuk bisa makan bersama teman-teman osisnya.

“Weh bre, nih traktirnya”

“Asik waketos nraktir nih” Ucap Kevin, sekretaris OSIS. Lalu disampingnya terlihat Jacob, bendahara di OSIS.

“Juy, Yujin sibuk lagi ya?” Tanya Jacob, Juyeon hanya tertawa paksa, lalu mengangguk, dan memanyunkan bibirnya. “Iya Kak, dan sekarang Juyeon sendiri nih, hibur kek”

“Ogah, sad boy pergi sono” Tolak Kevin sambil melempar bukunya, mengenai lengan Juyeon. “Aduh!”

“Dih badan doang gede, isinya hello kitty

“Bacot jamet” Omel Juyeon, Jacob hanya berusaha melerai kedua temannya itu, dan segera menyuruh mereka makan bersama, sebelum terjadi adu tangan di apartemennya ini, apalagi kalau bukan suit, yang kalah bakal menjadi babu 3 hari pagi pemenang.

◎◎◎

Nametag [ JuNew ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant