10

858 184 8
                                    

“Jadi begini, lu tau kan pacar gua Yujin?” Chanhee kaget, tidak menyangka bahwa Juyeon akan membicarakan Yujin. Chanhee pun membalas pertanyaan Juyeon dengan sebuah anggukan.

“Nah, jadi... Beberapa bulan ini, dia tampak menjauh dari gua. Apapun alasan dipake sama dia biar ga bareng gua lagi. Kita juga udah ga sering chat bareng... ”

Chanhee kembali mengangguk, merespon Juyeon, sedangkan Juyeon hanya menghela nafasnya. “Gua kalau gini terus, bisa bosen. Hati gua pasti dengan gampangnya terbuka buat orang lain..” Ucap Juyeon sambil menatap wajah Chanhee.

“Gua udah berkali-kali nanya ke dia, gua ada salah apa, apa kekurangan gua, dan gua terus nanya ke dia, apa dia bosen ke gua. Tapi dia selalu membantah, bahkan bilang kalau dia masih mau bareng gua, apa jadinya ga bingung?”

“Mungkin kalian butuh break?” Jawab Chanhee, kemudian ia segera mengucap terimakasih kepada pelayan yang sudah membawa pesanan mereka tadi. Juyeon menatap Chanhee, kemudian ia mengangguk pelan. “Benar juga, kenapa ga terpikirkan oleh gua ya”

“Oh iya, mumpung Yujin ada disini, gua akan ngomong langsung ke dia. Lu mau ikut gua?” Chanhee hampir tersedak eskrim, ia langsung menatap Juyeon. “B-boleh???”

Juyeon mengangguk sambil tertawa. Ia segera membersihkan eskrim yang berlepotan disekitar bibir Chanhee.

“Ya, boleh kok..”

◎◎◎

Juyeon menunggu di depan bioskop bersama Chanhee. Chanhee lebih memilih duduk agak jauh dari bioskop, karena tidak ingin terlibat dalam urusan pribadi seniornya itu.

Tak lama, Yujin keluar dari bioskop, ia terlihat celingak celinguk melihat sekitar bioskop. Wajahnya tegang.

Chanhee melihat Yujin, ia segera mencari Juyeon, tetapi Juyeon tengah asik bermain hpnya. Chanhee gregetan. Ia segera memberi pesan kepada Juyeon.

◎◎◎

Si Cerewet. 👹

kak
16.45

lihat kedepan
16.45

◎◎◎

Juyeon yang mendapatkan notif dari Chanhee, segera menatap ke arah yang dimaksud. Terlihat Yujin menghela nafas lega, kemudian ia kembali ke dalam bioskop.

Juyeon sedikit bingung, namun ia tetap mencoba melihat gerak-gerik Yujin yang terlihat mencurigakan.

Dan disaat itulah, Yujin keluar dari bioskop, bergandengan tangan dengan mesra, bersama Younghoon.

Juyeon tak sengaja menjatuhkan hpnya, membuat semua orang sempat melihatnya, termasuk Yujin dan Younghoon.

“Hahaha.. Ha. Begitu ya..” Juyeon berjongkok, mengambil hpnya. Ia menatap Yujin yang tengah terkejut akan kehadirannya. Yujin pun segera melepaskan gandengannya dari Younghoon.

“Eh, kenapa Jinnie?” Younghoon menatap bingung Yujin. Sedangkan Yujin menelan kasar ludahnya. Ia ketahuan.

Juyeon pun segera bangkit, lalu menghampiri Younghoon. “Hey bro, kita ketemu lagi” Juyeon tersenyum kepada Younghoon, dan kemudian dibalas oleh Younghoon.

“Loh kenapa kesini lagi? Oh, iya ini pacar gua Juy, Jinnie ini temannya Nyu, namanya Ju-”

“Gaperlu Kak, aku udah tahu dia siapa..”

Juyeon menatap Yujin, kemudian tertawa. “Haduh, lucu. Iya Younghoon, ga perlu. Gua udah kenal sama pacar gua sendiri”

Younghoon kaget. Ia tak percaya dengan jawaban Juyeon. “A-apa??”


“Iya bro, Jinnie lo ini pacar gua, berapa lama kalian pacaran?”

“A-ah.. 5 bulan?” Juyeon menatap Younghoon, ia pun mengangguk. ”Hmm, pantas ya, akhirnya gua punya jawabannya”

“Oh iya Yujin, Kakak baru tau kalau teman cheerleader mu ini cowo, anak basket pula hahahaha” Juyeon mengepalkan tangannya dengan kuat, ia sedang berusaha untuk tidak emosi didepan publik.

“Younghoon, jaga Yujin baik-baik ya, dan buat kamu Yujin...” Juyeon menatap Yujin, dan Yujin menatap Juyeon dengan tatapan takut, ia sangat merasa tegang, Yujin segera memejamkan kedua matanya, bersiap-siap bila ia akan ditampar.

“Makasih atas setahunnya ya, kebetulan juga tadi kakak mau ngajak kamu break, tapi sekalian aja, ayo kita putus” Juyeon mengusap pelan rambut Yujin.

Juyeon segera meninggalkan kedua pasangan itu, akhirnya ia lega, walaupun kenyataan ini pahit.

“Chanhee, ayo gua anterin lu pulang”

“E-eh, ga perl-”

“Ayo.” Chanhee kaget akan penekanan dari Juyeon, ia pun menurut. “B-baik, makasih Kak”

◎◎◎

“Iya Kak, lurus aja abis ini” Juyeon pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Chanhee. Mereka pun akhirnya sampai didepan rumah Chanhee.

Chanhee segera turun, lalu melepaskan helm pinjaman Juyeon. “Makasih ya Kak!”

Chanhee mengembalikan helm Juyeon, kemudian ia segera mendekati pagar rumahnya, namun tiba-tiba ia mendengar suara Juyeon memarkirkan motornya, lalu berjalan ke arah Chanhee. Kedua tangan besar, langsung saja menghias di pinggang kecil Chanhee. Juyeon merangkul Chanhee, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Chanhee.

“Maaf.. Tapi sebentar aja, gua gini.. Ya?”

Jantung Chanhee berdebar sangat kencang, wajahnya merah merona. Chanhee pun mengangguk pelan.

“Iya Kak, boleh” Ucap Chanhee, sambil mengelus tangan besar Juyeon.

◎◎◎

Nametag [ JuNew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang