Chapter 13 ~ What are you filling your heart with?

Começar do início
                                    

"Aku sepakat. Hubungi ruang operasi sekarang!" tanggap Levi.

"Saya sudah lakukan."

"Tamponade jantung (6), pecahnya pembuluh darah aorta (ruptur), perubahan patologis misalnya pada arteri renalis (7) dapat terjadi. Maka dari itu, kita harus melakukan penanganan terbaik untuk menyelamatkan pasien. Unit autotransfusion (8) juga dibutuhkan karena pembedahan ini akan membuat pasien kehilangan banyak darah. Kita juga harus meminta Bank Darah untuk menyiapkan darah cadangan." Uraian gamblang Levi mengenai situasi operasi mendatang membuat Eren menggangguk paham. Atasannya itu lalu menatap Eren tajam lalu berucap,

"Aku ingin kau menjadi asisten bedah pada operasiku kali ini."

Eren sontak membelakkan mata. Dia menggelengkan kepala menolak Levi, "Maaf, Dr.Ackerman, pengalaman saya masih kurang dalam melakukan bedah mayor."

"Siapa lagi yang bisa menjadi asistenku selain dirimu? Bozzard tengah mengambil cuti. Lagipula aku sudah melihat kinerjamu selama beberapa bulan ini dan berbicara dengan para dokter bedah. Semangat dan keinginanmu untuk belajar sangatlah tinggi. Aku yakin kau bisa." Eren menegak ludah tak bisa berkelit. Dia menuruti perintah Levi dengan was-was.

"Jangan khawatir, aku berada di sampingmu. Kau lakukan yang terbaik dan aku percaya dengan kemampuanmu."

Eren mengganggukkan kepala. Ia mengikuti Levi menuju loker untuk mengganti baju dan mencuci tangan di scrub station. Mereka kemudian masuk ke ruang bedah, lalu dipakaikan jubah operasi oleh seorang perawat instrumen bernama Sandra.

"Proses anestesi sudah siap." ucap Rico, dokter anestesi kali ini. Thomas Wagner selaku dokter intern yang turut berada di tim bedah kali ini terkejut melihat mesin monitor hemodinamik dan saturasi berbunyi memberi peringatan.

"Tekanan darah menurun! Dinding aorta kemungkinan pecah dan perdarahan." ujar Thomas panik. Levi dan Eren segera menghampiri bed pasien. Levi kemudian memerintahkan, "Proses transfusi darah harus dilakukan. Begitu prosedur pembedahan dada, hidupkan mesin autotransfuser!"

Eren yang fokus pada pasien, meminta pisau bedah pada Sandra lalu menginsisi kulit untuk membuka rongga dada. Semua tahapan dasar telah terbayang di benak Eren, sehingga dia paham langkah-langkah apa yang harus ia lakukan unuk membantu kerja Levi.

Dia lalu menggunakan alat semacam bor bernama drill untuk membuka tulang dada sehingga dia dapat mengakses jantung. Setelah usai, pemuda Jaeger meminta retraktor untuk menarik tepian luka agar lapang operasi menjadi lebih luas dan memadai.

"Klem vaskular." pintanya lagi yang ia pakai untuk menjepit jaringan.

Levi yang juga sedang konsentrasi penuh pada proses pembedahan turut meminta klem hemostat untuk menghentikan perdarahan. Dia menyuruh Thomas untuk siaga melakukan suction agar cairan yang tidak dibutukan dapat dihisap.

"Apakah pemasangan stent (9) siap" tanya Eren pada Sandra, yang ditegur oleh Rico dengan menyampaikan tekanan darah pasien belum memungkinkan.

"Berapa lama lagi mesin autotransfuser siap?" Levi memastikan pada Sandra, yang ditanggapi "Hampir siap" oleh perawat sirkuler tersebut.

"Brezenska, saturasi oksigen?"

"92 persen."

"Klem hemostat" ucap Levi. Dia lalu menyuruh perawat untuk menghidupkan autotransfuser sehingga pasien tidak kehilangan darah. Eren meminta klem aorta untuk menghentikan sementara sirkulasi darah di jantung sehingga fungsi jantung dapat dialihkan ke mesin pintas jantung paru (CPB). Begitu klem aorta terpasang, Eren menghela napas lega.

"Jangan panik! Aorta telah diklem, sehingga semua akan baik saja." ucap pria Ackerman itu. Dia lalu menambahkan "Mari kita selesaikan segera prosedur pemasangan stent ini!"

Apple and Cinnamon [RIREN]Onde histórias criam vida. Descubra agora