20| Kedai

25.7K 3.1K 99
                                    

Tak pernah terpikir lagi oleh Hana jika kini pria yang baru saja menekan bell kediamannya mengunjunginya hari ini.

Ini masih sangat pagi ketika Hana bimbang tentang keputusan harus pergi ke perusahaan atau tidak. Hana tak bisa berbohong jika dirinya masih sedikit mual karena insiden keracunan kemarin.

Mereka tepat berada di ambang pintu dengan Hana yang menatap dingin ke arah pria di hadapannya. Pria itu adalah Choi Insu, adiknya sendiri.

"Bilang pada ibu aku tidak mau pergi," balas Hana dingin.

Tujuan kedatangan Insu adalah untuk menjemput Hana dan membawa kakaknya itu ke Daegu. Tentu Hana tak akan suka jika berada dalam satu mobil dengan Insu. Hana tidak semudah itu untuk memaafkan. Terlebih lagi kesan Insu saat ini seperti tak pernah melakukan kesalahan apapun. Hana tak suka.

Dan juga Insu tak pernah mengabari bahkan mengirim pesan setelah pertengkaran mereka hari itu, walau Hana tau jika kasus Insu sudah beres saat ini. Hana mengetahui hal itu dari ibunya. Entah bagaimana cara penyelesaiannya, Hana tak mau tau. Yang jelas Hana tak diberatkan.

"Pulanglah. Aku akan bersiap-siap untuk ke perusahaan," Hana perlahan berbalik untuk kembali menutup pintu.

"Bukan ibu. Ini perintah Yoongi hyung."

Gerakan Hana yang akan menarik gagang pintu terhenti.

"Hyung menyuruhku untuk menjemputmu, noona," tambah Insu yang terdengar sangat jelas di telinga Hana.

Jika sudah begini. Bisakah Hana menolak?

♡♡♡♡

Hana menengok ke arah kedai yang tak jauh beberapa meter di hadapannya. Terlihat sangat ramai siang ini. Waktu makan siang, tak heran.

"Kedai sedang ramai. Orang tuamu pasti sangat sibuk." Nyonya Min seperti bisa mengetahui hal yang Hana pikirkan. Hana tersadar dan membalas pelukan ibu mertuanya itu.

Hana benar-benar pulang ke Daegu. Seperti yang Min Yoongi perintahkan.

"Noona, istirahatlah. Aku yang akan membawa barang-barangmu," suruh Insu yang kembali muncul dari kediaman keluarga Min. Sebelumnya Insu sudah sempat membawa barang-barang Hana masuk ke rumah.

Seperti seharusnya, Hana tak akan tidur di rumah orang tuanya. Tentu saja Hana akan tidur di tempat seharusnya. Di kediaman keluarga Min, kediaman suaminya.

"Istirahatlah, sayang. Ibu dan Insu akan mengurus semua barang-barangmu," Nyonya Min sangat bersahabat dan nampak begitu ceria.

"Bukan masalah yang besar untuk memindahkan barang-barangku. Aku tak membawa bayak hal," ucap Hana mengambil beberapa barang penting dari bagasi mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah, dibarengi Nyonya Min dan Insu.

"Terimakasi, Insu," Nyonya Min berterimakasi ke arah Insu, ketika adik dari Hana itu membawa koper bawaan Hana ke dalam kamar.

Seharusnya Hana yang berterimakasi, namun saat ini gadis itu hanya ingin diam seperti apa yang Hana lakukan di sepanjang perjalanan ke Daegu.

"Sepertinya kedai sedang genting. Aku harus pamit untuk membantu ibu," ucap Insu kemudian.

"Tidak mau istirahat dulu? Kau baru saja sampai, nak." Nyonya Min terlihat khawatir. Wanita paruh baya itu sedikit mengeraskan suara karena Insu yang melenggang. Insu yang sudah menjauh terlihat melambaikan tangan.

Setelah menggeleng dan berdecak karena kelakuan Insu, Nyonya Min berpindah ke arah Hana yang sudah duduk di sisi ranjang.

"Bagaimana kabarmu, sayang? Kudengar kau sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari lalu?" Nyonya Min ikut mengambil duduk di sisi ranjang yang kosong.

Married With Ex-IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang