15🐇

219 47 43
                                    

Happy reading!

Di sini lah Dika sekarang, di depan pintu kamar Putri Renata Dilbert. Kebisingan dapat di dengar walau dari luar kamar dapat di bayangkan betapa berisiknya mereka.

Jelas sekali kalau mereka tengah memperdebatkan sesuatu, tangan Dika terulur untuk membuka pintu tersebut.

Membukanya perlahan, tanpa menimbulkan suara yang dapat memancing impulas manusia yang dapat menghubungkan reseptor ke efektor nya.

Tangan Dika sedari tadi menenteng kantong kresek hitam berisikan ketujuh boneka yang tadi di belinya di mall.

" Kamu ini ya, makan dong Ta! Susah banget padahal makan doang" Omel Citra gemas kepada anak nya yang selalu susah kalau di suruh makan waktu sedang sakit.

" Nggak mau ma, bubur itu nggak enak!" Bantah Renata dengan bersedekap dada dan tak lupa juga mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

" Coba dulu Ta" Kali ini Gilang yang membujuk, Ayah Renata dengan mengelus lembut rambut Renata agar luluh dan mau makan.

" Nggak mau pa,pokoknya Ata nggak mau makan!" Pertahanannya belum runtuh, Renata mengedipkan mata lucu ke arah Sang Ayah. Tujuannya tak lain adalah agar dia tak dipaksa untuk memakan bubur putih yang terlihat menjijikan itu.

" Ih bandel banget ni bocah!" Timpal Reza, tangan Reza merampas bubur yang dipegang oleh Mama nya kemudian memakan nya dengan tidak tau malu nya.

" Frustasi gue ngadepin lo Ta, mending gue aja yang makan" Lanjut nya dengan mulut yang penuh dengan bubur, tak menghiraukan tatapan menusuk dari Mama yang berada di samping nya.

Citra dengan segera merampas bubur yang tengah di lahap oleh Reza lalu menaruhnya di nakas samping brankar Renata.

" Ekhem" Dika berdehem bermaksud agar keluarga yang tadi berdebat hanya karena Renata tidak mau makan, padahal hanya perihal makan bubur sampai seriuh ini.

Seketika semua pandangan berpusat kepada nya.

" Eh nak Dika, liat tuh Renata nggak mau makan. Tolong kamu bujuk ya, Mama mau ke mall dulu" Suruh Citra kemudian mengambil tas nya yang berada di sofa, tak lupa menggandeng tangan Suami nya serta menggeret anak tidak tau malu nya yang tak lain adalah Reza.

Brukk

Pintu ditutup dengan keras sehingga menimbulkan suara dentuman yang keras, Renata terlonjak namun dua menit kemudian ekspresi Renata menjadi biasa saja seolah kejadian tadi tak pernah terjadi.

" Mau ngapain lo ke sini?" Tanya Renata dengan wajah yang di buat semenyeramkan mungkin namun bukannya terlihat seram malah terlihat cute di mata Dika.

" Mau jengukin Istri gue lah" Balas Dika dengan santai lalu mendekati brankar Renata kemudian duduk di tempat duduk. Tepat disamping kanan Renata.

" Istri lo sape?" Tanya Renata too the poin, dahi nya mengerinyit heran. Yang ada di pikiran nya sekarang tentang bagaimana Reza sudah memiliki Istri sedangkan dia masih Sekolah.

" Yang ada di depan gue sekarang, ini lagi ngobrol sama gue" Balas Dika dengan senyum yang mengembang, plastik yang tadi di bawa nya sudah berpindah ke samping Renata, lebih tepatnya di depan nya.

" Sa ae lu dugong!" Ujar Renata setelah menyadari siapa yang di maksud  istri oleh Dika lalu menjitak kepala Dika dengan kelima jari nya.

" Sakit tau say, eh gue punya sesuatu buat lo" Dika membuka kantong kresek tersebut dan mengeluarkan satu persatu boneka yang tadi di beli nya khusus untuk Renata.

RENATAWhere stories live. Discover now