|39,0|

3.9K 547 56
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca







////






💜💜💜


*update lg deh nih, biar semangat streamingnya





Kini Alen berdiri dibelakang Reza dengan wajah cemberut. Anak-anak yang lain juga berbaris rapi, mengantri untuk mengambil pin keanggotaan paskibra Sopa. Di depan sudah ada kak Revan dan kak Ara yang membagikan satu persatu pin nya.

Sedari tadi Reza tampak mengajak Alen bercanda, biasanya Alen akan tertawa melihat kekonyolan yang dilakukan Reza. Tapi kali ini dia hanya tersenyum tipis saat Reza melontarkan leluconnya.

Sempat membuat Reza mengerutkan keningnya, pasalnya sejak mereka mengemasi barang-barang mereka di kamar tadi siang bahkan sampai sekarang dimana mereka sebentar lagi akan segera pulang, raut wajah Alen tidak berubah; cemberut dengan rona dipipinya. Namun dia memilih untuk tidak bertanya, mungkin Alen sedang lelah.

Alen tidak peduli bagaimana teman-temannya memandangnya, dia hanya sedang kesal sekarang. Kesal sekali sampai-sampai rasanya ingin memakan semua donat yang ada di toko donat. Ya, random sekali memang.

Iya sekali, sekali apanya sampe lima menit begitu. Udah dibilang juga gak mau pake lidah, tetep aja sampe diemut, digigit-gigit. Terus gimana dong ini bibirnya bengkak?!

Ih! Awas aja kak Revan, pokoknya setahun gak boleh cium-cium lagi!

Alen mendumal didalam hatinya, tak sampai menyumpahi memang hanya sedikit banyak mengancam dan merencanakan larangan-larangan buat kak Revan nanti. Pasalnya saat tadi siang mereka masih berduaan di balkon, Revan sempat memintanya untuk menciumnya. Bahkan sudah mengiyakan hanya kecupan saja, tidak lebih. Tapi nyatanya? Lima menit direnggut Revan untuk membuat bibirnya membengkak! Setelah ini dirinya tidak boleh gampang mempercayai pria itu. Pacarnya itu memang harus diberi hukuman.

Sementara dari arah depan, sosok yang jadi penyebab suramnya wajah Alen sesekali mencuri pandangan pada anak itu. Terkekeh setelahnya saat menyadari aura tak mengenakan dari kekasih manisnya itu. Lucu sekali.

Dia jadi ingat pada saat mereka masih di balkon, Alen sempat mengomelinya perihal janji yang dilanggar oleh dirinya. Bukannya takut, justru Revan gemas dengan ekspresi pacarnya itu. Hal itu menjadikan Alen semakin merengut didepannya. Akibatnya Alen mendiaminya sejak tadi. Sungguh, bahkan dengan sikap Alen yang seperti itu saja tak mampu membuat dirinya mundur.

Pacarnya itu memang sangat menggemaskan.


Reza kebagian mengambil pin dari Ara, pin yang didapat berbeda dari yang lain, pengurus paskibra memang mendapat dua pin yang berbeda. Sementara Alen pastinya kebagian mengambil benda itu dari seseorang yang sedari tadi menjadi tokoh utama pada kekesalannya. Satu langkah lagi dirinya sampai tepat didepan Revan.

Alen tentu menyadari tatapan intens dari pria didepannya sekarang, namun dia memilih abai dan langsung menarik pin itu dari tangan Revan. Namun sebelum dirinya berhasil mengambil pin itu, Revan menahannya sehingga benda itu tertahan pada jemari mereka berdua.

Sekali lagi Alen menariknya paksa, namun lagi-lagi Revan menggodanya dengan tidak membiarkan dirinya mengambil pin itu. Maka mau tak mau Alen mendongak, memberi tatapan mematikan pada Revan. Mengisyaratkan bahwa pria itu harus segera melepaskan pin nya dari genggamannya.

Lagi-lagi, nyatanya tatapan itu tak mampu membuat Revan mengalah. Justru pria bermata hazel itu semakin menggodanya dengan menarik senyuman miringnya. Untungnya Alen berada dibarisan terakhir, menjadikan dirinya semakin bersikeras menjaili Alen.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Where stories live. Discover now