Chapter 47

17K 1.4K 181
                                    



Hujan turun semakin deras dan udara semakin dingin. Membuat siapapun akan menggigil kedinginan di malam hari ini. Tak terkecuali Rara. Ia meringkuk dan memeluk tubuhnya dengan gemetar disebuah kursi halte bus yang sepi.

Mendengar suara pintu mobil terbuka dan sayup-sayup suara langkah sepatu yang semakin mendekat diantara suara derasnya hujan. Ia membuka berusaha membuka matanya. Namun rasa pusing semakin menyerang. Ia kembali terlelap dengan bayangan seseorang yang berjalan menghampirinya.

🔮

"Rara... Kenapa dia ada disini?" ucap pria tersebut.

Ia kemudian mengambil payung yang ada di mobilnya dan berjalan keluar dari mobil menghampiri Rara yang tertidur di halte bus tersebut sendirian.

"Tubuhnya dingin," ucap pria tersebut, setelah mengecek suhu tubuh Rara.

Ia kemudian segera melepas jas dokternya dan menyelimuti tubuh Rara. Kemudian menggendongnya dan membawa masuk kedalam mobilnya.

Setelah membaringkan Rara dikursi mobil ia melajukan mobilnya membelah jalanan yang terguyur hujan deras disertai kilat yang menyambar.

🔮

"Kalian menemukan Rara? " tanya Max, berbicara melalui ear pich  yang menghubungkannya dengan para saudaranya.

"Tidak, dilantai 1 aku tidak menemukannya."

"Dilantai 2 juga tidak ada."

"Aku sudah menelusuri seluruh ruangan di lantai 3 tapi tidak ada tanda-tanda keberandaannya."

"Aku menelusuri bagian luar mansion. Taman, garasi, gudang tapi tidak ada tanda2 Rara kak..."

"Sial!! Akan kubunuh si brengsek itu!!" ucap Max marah. Ia mengeluarkan pisolnya dan keluar dari tempat persembunyiannya.

Mereka bersembunyi bukan karena takut. Tetapi itu adalah rencana mereka untuk membawa secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari Xavier kembali menyembunyikan Rara.

Selain itu, mereka juga tidak ingin membuat Rara terluka dengan tindakan gegabah mereka apabila mereka langsung menyerang mansion Xavier. Namun, rencana mereka gagal. Rara tidak ditemukan dimanapun, hal itu membuat mereka sangat marah. Sia-sia mereka bersembunyi dan menyusup diam-diam kedalam mansion Xavier.

"Kak, gawat!! Xavier mengeluarkan seluruh pasukannya. Mereka menyerang pasukan kita. Selain itu, ia mengirim pasukan lain yang berada diluar mansion dan jumlahnya melebihi jumlah pasukan kita," ucap Sean, cemas.

"Kalau begitu kalian harus menyelesaikan mereka dengan cepat. Sebelum korban jiwa di pasukan kita semakin banyak."

"Baik, aku mengerti."

"Baiklah, aku akan secepat mungkin menyeselaikannya."

"Baik. Aku siap."

"Ya."

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang