Chapter 18

35K 2.1K 482
                                    

Pagi ini terasa sangat dingin mengingat tadi malam hujan turun dengan sangat deras disertai angin yang bertiup sangat kencang.

Dengan udara yang dingin ini pasti membuat semua orang enggan meninggalkan kasurnya yang empuk dan hangat.

Seperti halnya dengan Rara yang tengah bergelung dikasurnya seraya menutup tubuhnya dengan selimut.

Seorang pria masuk kekamar tersebut dengan membuka pintu secara perlahan. Ia berjalan menghampiri Rara yang tertidur pulas dikasurnya. Ia duduk ditepi ranjang dan menatap wajah Rara dengan sorot mata akan kerinduan yang amat mendalam.

“Papa merindukanmu queen,” ucap pria itu yang tak lain adalah Hendry Grisson. Papa dari Rara dan kakak-kakaknya.

ia menatap wajah putrinya dan mengelus pelan rambutnya tak ingin membangunkan permata kecilnya.

“Maafkan papa queen, papa tidak bisa menjagamu dengan benar. Gara-gara papa kamu tumbuh tanpa kasih sayang keluarga kandungmu.”

“Mama dan papa juga telah melewatkan masa-masa pertumbuhanmu.”

“Dan itu semua karena keluarga Elvarette, yang telah merebutmu dari kami.”

“Mereka telah memanipulasi kematianmu, hingga membuat kita sangat kesulitan mencari keberadaanmu.”

“Tapi tenang saja sayang...mereka akan menerima akibatnya.”

“Akan kubuat mereka menyesal.”

Setelah berbicara cukup banyak Hendrey mencium puncak kepala Rara dan pergi keluar kamar dengan menutup pintu perlahan.

Dan tanpa disadarinya bahwa Rara sedari tadi mendengarkan semua ucapannya.

Itu tidak mungkin ~batin Rara.

🔮

Rara menuruni tangga dengan langkah gontai. Ia masih merasa bahwa yang diucapkan pria yang mengaku sebagai papanya itu tidaklah benar.

Ia masih belum bisa menerima sebuah kenyataan bahwa keluarga yang merawatnya sedari kecil bukanlah keluarga kandungnya.

“Eunsa... Selamat pagi sayang,” suara lembut seorang wanita masuk ke pendengarannya. Membuat Rara tersadar dari lamunannya.

Disana seorang wanita yang mirip dengan wanita yang ditemuinya dirumah sakit waktu itu.

“Ayo duduklah,” ucap Jihyun, wanita itu menarik pelan tangan Rara dan mendudukannya dikursi meja makan yang berada tepat disebelahnya.

“Ayo duduklah,” ucap Jihyun, wanita itu menarik pelan tangan Rara dan mendudukannya dikursi meja makan yang berada tepat disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu ingin makan apa sayang?” tanya Jihyun lembut.

“Eumm... Aku ingin makan sandwich saja,” ucap Rara

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang