28

42.8K 12.2K 17.2K
                                    

"Soobin! Soobin! Jangan mati dulu, nasib gue gimana nih!"

Badan Soobin terus digoyang-goyangkan oleh Sunwoo, masa bodo asal temannya bangun. Tapi rasanya, itu mustahil.

Soobin sudah tiada.

Yoshi turun dari atas sana, sorot matanya menajam, bersiap menghunus siapapun yang melihatnya. Auranya terasa mencekam, dia marah.

Namun, Felix tidak takut. Buat apa? Toh, Yoshi hanyalah iblis kecil yang tidak tahu kelemahan orang lain. Dia tidak akan kalah semudah itu, apalagi dalang permainan melindunginya.

"Sun, gak ada gunanya lo bangunin Soobin," ucap Yoshi, pedang esnya ia arahkan ke depan. "Lo lari dari sini secepatnya, gue bakal halangin mereka."

"Apa-apaan! Lo pikir gue mau?" Sunwoo menolaknya mentah-mentah. "Walaupun gue penakut, gue gak bakal tinggalin temen gue disini, mau gak mau kita harus hadapin mereka sama-sama."

"Emangnya lo tau apa yang harus lo lakuin?" Tanya Felix meremehkan.

"Emang apa?"

"Lo itu harus bunuh dalangnya, dalangnya cuma bisa dibunuh pakai pedang keturunan panglima kerajaan."

"Ternyata pancingan gue berhasil, makasih loh udah dikasih tau."

Felix terdiam. Sial, kenapa dia jadi keceplosan bicara seperti itu sih?!

"Kim Sunwoo!"

Sunwoo mengedikkan bahunya. "I can't understand what people are sayin'."

"Yoshi, apapun yang terjadi, hidup atau mati, gue gak akan tinggalin temen gue disini," ucap Sunwoo tulus.

Yoshi mengangguk, sebelum memasang posisi bersiap menyerang. "Sun, makasih banyak."

"Wah wah wah, dramanya bagus banget."

"Loh, kok talinya bisa lepas?!"

Sanha dan Jungmo berdiri di depan, berkacak pinggang menghadap mereka berdua. Tawa meremehkan terdengar, rupanya mereka tidak takut ya...

"Kan talinya udah dilepas sama dia, Sun," jawab Sanha, lalu cekikikan.

"Makanya, perhatiin seki-"






BUGH!






Jungmo terhempas ke belakang, pukulan keras mendarat di wajahnya, sampai menghantam pohon di belakang sana.

"Ck, banyak omong," decak Sunwoo malas. Enak juga memukul orang, sekalian olahraga.

"Kalian mau bunuh dalangnya, kan?" Sanha menjentikkan jarinya. "Tapi, percuma kalian disini, dia ada di tempat lain, dia bakal bunuh orang yang selama ini bikin kalian naik darah."

"Apa maksud lo?" Sunwoo mengangkat sebelah alisnya tak mengerti.

Sanha terkekeh. "Dia bakal bunuh Jaemin, lalu bunuh kalian semua. Termasuk gue, hehehehe."



















































Karena sibuk berbicara, mereka tidak sadar kalau salah satu dari mereka menghilang secara tiba-tiba. Menghilang seperti sihir, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

















































"Mama apaan sih! Dia temen Bomin, tau! Kenapa dipukulin pake nampan begitu?!"

"Dia buka laci kamu sembarangan, pasti dia mau curi barang!"

游戏 | 00Line ✓ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang