"Makasih Ric, untung kemarin ada lo."
Eric tersenyum simpul. "Sama-sama, anw maaf ya karena kemarin kita gak jadi ke rumah Jungmo."
"Gak apa-apa," balas Yonghee. "Oh ya, mau ke rumah Jinyoung gak? Ada Renjun juga disana, katanya sih mau bahas sesuatu."
"Bahas yang kemarin?"
"Katanya sih iya, tapi cuma gue doang yang diajak, itupun gue minta izin dulu buat ngajak lo."
Sebenarnya Eric mau saja, tapi dia harus memastikan hantu dari permainan itu tidak mengikuti mereka. Soalnya, kalau dia datang biasanya ada yang celaka. Kemarin Yonghee, untungnya ada dia di rumahnya.
"Eh tapi, ini jam enam sore ya..."
Yonghee menilik arlojinya, kemudian mengangguk. "Berangkat sekarang aja ya, kalau malem gak baik."
"Iya..."
Entah perasaan Eric saja atau memang benar, Eric merasakan ada hawa-hawa aneh dari sekitarnya.
Ah, pasti hantu berwujud penyihir itu. Ckck, kebiasaan, suka sekali mengawasi orang dari lubang kunci pintu.
"Jadi, apa yang mau dibahas sekarang?" Tanya Yonghee setelah sampai bersama Eric di rumah Jinyoung.
"Gue mau jelasin soal permainan itu, gue percaya sama kalian," jawab Renjun serius.
"Kenapa kita?"
"Kalian orang-orang yang gak pernah ada masalah sama yang lain, aura kalian baik," jawab Renjun lagi.
"Jadi, maksud lo yang lain gak bisa dipercaya?" Tanya Eric menerka-nerka, Renjun menggeleng setelahnya.
"Gak semua, tapi banyak yang masih abu-abu. Gue gak mau kasih tau hal ini secara gamblang karena bisa aja ada yang berkhianat dan gak mau mati, alhasil dia kerja sama bareng si hantu permainan."
"Langsung ke intinya bisa?" Tanya Jinyoung mulai jengah menunggu.
"Oke. Jadi, permainan ini adalah permainan yang belum diketahui asal usulnya dari mana. Permainan ini dimulai ketika orang yang rumahnya dihuni hantu permainan itu mengajak temen-temennya untuk main dan menulis nama mereka di kertas. Iya, rumahnya Jaemin."
"Loh, tapi kok dia gak pernah nampakin diri?" Heran Eric.
"Dia muncul ketika permainan mulai, gak ada yang bisa ngerasain keberadaannya kecuali orang-orang yang kemampuannya tinggi. Dan ya, permainan itu bikin meninggal."
"Ada cara buat berhentiin permainan itu, gak?"
"Sejauh ini belum ada yang bisa, cuma korban terakhir yang tau caranya."
"Tanda-tanda ada korban selanjutnya gimana?"
"Nama orang yang tertulis di kertas keliatan pudar, kalau dia meninggal namanya bakal hilang dari kertas."
"Gue mau tanya satu hal, kenapa rumahnya Jaemin yang dihuni sama hantu itu?" Tanya Yonghee menyela sebelum Renjun lanjut menjelaskan.
"Kata mama, rumah yang dihuni adalah rumah orang terpilih untuk memulai permainan. Si hantu bisa pergi ke rumah yang lain kalau semua orang yang masuk ke dalam permainan meninggal."
Jinyoung menyipitkan matanya penuh selidik. "Lo dan mama lo tau semua itu dari mana?"
Renjun tersenyum getir. "Kalian semua tau kan kalau mama gue udah meninggal?"
Jinyoung, Yonghee, dan Eric mengangguk.
"Mama gue adalah korban terakhir dari permainan itu, Young, Hee, Ric. Mama gue tau cara selesain permainan sebelum semuanya meninggal, tapi sebelum mama kasih tau gue, mama meninggal karena kecelakaan mobil."
"Tunggu sebentar." Jinyoung semakin curiga, ada yang aneh disini.
"Kenapa?"
"Mama lo mainin permainan itu dan maaf meninggal kapan?"
"Pas masih sma..."
"Nah!" Jinyoung menjentikkan jarinya lalu menunjuk Renjun. "Kalau mama lo meninggal pas sma, kenapa lo bisa lahir dan hidup sampai sekarang?"
Drrt drrt
Ponsel Yonghee bergetar, tanpa melihat siapa yang menelpon, dia langsung mengangkatnya.
"Halo, kena-"
"Woi, Jinyoung kemana sih? Gue telpon gak diangkat-angkat! Dari tadi gue di depan rumah tapi gak dibukain pintu, katanya mau tau sesuatu soal permainan itu!"
Tunggu sebentar, kalau Renjun ada di luar rumah...
Berarti Renjun yang bersama mereka...
"Hihihi, siap untuk mimpi buruk malam ini, para peserta permainan?"
Tepat setelah itu, lampu rumah Jinyoung pun padam, disusul tawa dari sosok Renjun yang perlahan berubah menjadi hantu berperawakan penyihir dengan wajah menyeramkannya.
Setelah itu, seruan Eric terdengar begitu keras.
Karena tiba-tiba, hantu tersebut menerbangkan vas bunga tinggi-tinggi.
Kemudian menghantamkannya ke kepala Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
游戏 | 00Line ✓ [TELAH TERBIT]
Horror❝Kata mama, permainan ini bisa bikin meninggal.❞