"Kaget ya..?" Tanya Mario yang menangkap ekspresi terkejut Seza itu. Pria itu terkekeh geli ternyata di bandingkan Seza dirinya lah yang kelewat jenius bahkan Seza pasti tidak pernah berpikir jika Mario menyembunyikan kunci itu di pusakanya.

Seza mencebik kesal. Mario tertawa puas.

Seza bangkit dan beranjak menuju pintu yang baru saja dibuka Mario.

Namun langkah Seza terhenti begitu secara tiba-tiba Mario meraih pinggangnya dan memeluknya erat seraya berujar pelan tepat ditelinga Seza.

"Bersiaplah sayang. Kan kubuat kau mencintaiku begitu dalam,"

Dan ucapan Mario itu sontak membuat Seza terdiam kaku.

***

Jika ada yang bertanya pada Seva, apakah ia bahagia menikah dengan Romeo. Jujur saja Seva takkan bisa menjawab pertanyaan sederhana itu.

Tapi jika ada yang bertanya, apakah Seva mencintai Romeo maka dengan tegas Seva katakan Ya!

Seva mencintainya!!

Tapi...
Seva tidak tau apakah Romeo mencintainya juga?

Mungkin tidak! Dan tidak akan pernah mencintainya!

Seva sadar diri, dia tak memiliki kelebihan apapun untuk bisa membuat Romeo mencintainya. Yang ada pria itu sangat membencinya!

Dan sekarang semua dugaan Seva itu sepertinya benar. Seva tidak tau mengapa melihat apa yang tersaji di hadapannya kini membuat hatinya remuk redam.

Yang Seva bisa lakukan sekarang hanyalah mencengkram erat rantangan yang ia bawa sebagai bekal untuk Romeo

Tapi...
Sepertinya masakan yang Seva bawa bakalan terbuang sia-sia. Dan sepertinya memang keberadaannya juga tidak diperlukan pria itu.

Tanpa berucap sepatah katapun Seva meninggalkan ruangan dimana suaminya berada. Tak lupa Seva menaruh rantangannya begitu saja dilantai.

Seva tak sanggup berada disana lebih lama lagi. Dia tidak suka melihat pemandangan itu! Sangat tidak suka!

Pada akhirnya seva melangkahkan kakinya menjauhi tempat itu. Mungkin memang Romeo tidak sadar akan kehadirannya atau bahkan tidak peduli padanya.

Yang Seva tau mungkin saja suaminya  mencintai wanita lain. Mungkin sesosok wanita yang selalu bersamanya. Dia suster Disa.

Seharusnya Seva sejak dulu bisa menduga sendiri siapa wanita yang menempati hati Romeo. Bukankah mereka berdua selalu bersama?

Pantas saja Romeo tak bisa membuka hatinya sedikit saja untuknya. Karena sudah pasti hatinya telah penuh dengan nama wanita itu.

Seketika Seva tertawa keras, namun Airmatanya turun tak berhenti. Tidak perlu takut akan orang lain yang melihat kekacauannya. Sekarang Seva hanya sendiri sembari mengemudikan mobilnya tak tentu arah.

Kemana sajalah. Seva sudah tak tau apa tujuannya sekarang. Yang dia tau hanya menjauh saja. Kemanapun yang dia bisa.

Karena Seva tidak pernah sanggup melihat Romeonya bersama wanita lain. Apalagi wanita itu selalu bersama Romeo.

Seva juga tidak menyangka tadi Romeo diam saja ketika suster Disa mencium keningnya. Suaminya itu hanya terbaring di sofa tanpa pergerakan sedikitpun. Hanya terpejam saja. Mungkin dia sangat menikmati  kecupan yang suster Disa berikan untuknya!

Selama ini Romeo selalu menolak jika Seva berniat menyentuhnya. Pria itu kelihatan sangat risih padanya seolah dia makhluk menjijikan. Tapi apa? Bahkan pada suster Disa dia terlihat begitu menikmati hingga terpejam.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now