"Hai sayang" sapa Aurell seraya bergelayut manja di lengan Elang.

Elang bergidik ngeri melihat penampilan Aurell yang seperti jalang. Bahkan make up tebal pun menghiasi wajah Aurell. Buru-buru Elang melepaskan tangan Aurell di lengannya.

"Sanah ke stand gue" usir Elang mendorong tubuh Aurell agar berjalan ke standnya.

Aurell mengerucutkan bibirnya. Dengan kaki yang di hentak-hentakkan Aurell menghampiri stand Elang dengan angkuh.

Mata Elang tertuju pada stand bazar kelas Naya, ia membulatkan matanya saat melihat para laki-laki berjejer rapi di depan stand bazar Naya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang berani menggoda Naya, miliknya!

Dengan tergesa-gesa Elang berjalan ke arah stand bazar Naya membuat Reza kebingungan.

"BOLEH BELI TAPI GA BOLEH LIAT NAYA" perintah Elang, ia menatap tajam ke arah semua laki-laki yang ada dihadapannya saat ini. Bahkan Elang menyembunyikan tubuh Naya dibelakang tubuhnya.

"Elang lo apa-apaan sih, ribet banget deh" protes Naya.

"Sana balik lagi ke kandang lo" usir Vania.

"Lo kira gue ayam" ucap Elang kesal.

"Elang awas! Itu pada nungguin" gerutu Naya.

"Elang bantuin biar mereka ga godain Naya" ucap Elang tak terbantahkan. Para playboy harus ia basmi, tidak boleh ada yang berdekatan dengan Naya selain dirinya.

Naya menghela nafasnya pasrah menuruti perkataan Elang dengan sifat posesifnya.

Acara pun telah selesai. Naya tidak merasa lelah sama sekali karena setiap Naya akan melakukan sesuatu Elang selalu mencegahnya.

Naya menatap ke arah Elang yang sedang duduk di kursi, ia meneguk air mineral yang dibeli oleh Reza tadi. Ia pun memutuskan untuk menghampiri Elang dan duduk di kursi kosong sebelah Elang.

"Cape?" tanya Naya.

"Engga cape selagi ada Naya" jawab Elang menampilkan senyuman tipis.

"Makasih" ucap Naya tulus ada Elang.

"Sama-sama"

"Ekhem! Gue jomblo, gue diem" celetuk Reza.

"Iri bilang sahabat!" ledek Elang.

"Mipan Zuzuzu... Mipaaaaaannn... Zuzuzuzuzu"

"Berisik" ketus Elang pada Vania.

Naya melihat Elang berkeringat banyak. Ia pun menyodorkan tisu yang selalu ia bawa pada Elang.

"Buat apa?" tanya Elang.

"Buat bersihin keringat lo" jawab Naya.

"Bersihin dong Nay, Elang cape nih"

"Dasar buaya, bisa aja modusnya" cibir Reza.

"Buaya teriak buaya" sewot Elang.

Naya memutar kedua bola matanya malas. Ia mengambil beberapa tisu lalu mulai menyeka keringat yang ada di dahi dan juga pelipis Elang.

"Naya" panggil Satria berlari kecil menghampiri Naya.

Satria sialan umpat Elang dalam hati.

"Apa?" tanya Naya saat Satria berada dihadapannya.

"Gimana stand kelas lo, habis semua?" tanya Satria.

"Habis kok, ga ada yang tersisa"

"Berarti besok acara terakhir ya, anak panti datang jam berapa?" tanya Satria.

"Pagi jam 7" balas Elang cuek. Moodnya benar-benar hancur karena kedatangan Satria.

"Kalo gitu gue pergi dulu, ada urusan sama Pak Wira" pamit Satria.

"Ganggu banget" cibir Elang saat Satria telah pergi.

"Ga boleh gitu", tegur Naya.

"Karena acara udah selesai, gue pamit duluan deh" ucap Vania seraya mengambil tasnya.

"Ayo gue anter" ucap Reza.

"Ga usah" ketus Vania berlalu meninggalkan mereka. Reza tidak menyerah, akhirnya ia pun berlari menyusul Vania.

"Mau pulang sekarang?" tanya Elang.

Naya mengangguk, "tapi mampir ke Supermarket bentar ya"

TBC

Hallo readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo readers...
Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Follback? DM aja pasti dibales:)
Unfoll? Unfoll balik dong

NEXT?

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Where stories live. Discover now