VI

463 55 3
                                    

"Iced espresso with milk"

Temari menyodorkan segelas cup kopi dari balik punggung seorang yang duduk di bangku bawah pohon momiji. Laki-laki dengan rambut hitam kucir satu ke atas yang memakai kaos hitam kotak-kotak lengan pendek. Siapa lagi kalau bukan Nara Shikamaru.

Si Nara menoleh lalu tersenyum hangat mengambil kopi yang disodorkan oleh Temari. Beberapa menit yang lalu sebelum Temari pulang, Shikamaru menghubungi untuk memesan kopi kesukaannya lewat sms dan menyuruh mengantarkan ke taman dekat Coffee shop. Tapi kali ini pesanannya berbeda entah kenapa dia pesan yang dingin.

"Tumben pesan yang dingin. Biasanya kau pesan yang panas."

Gadis itu mengambil tempat untuk duduk disebelahnya. Ini adalah kelima kalinya pertemuan mereka setelah insiden yang kalian tahu pasti apa dan kelima kalinya juga dia mengantarkan kopi pesanan Shikamaru.

"Entah kenapa hari ini cuacanya sangat panas jadi aku ingin menikmati minuman yang dingin."

Temari menyipitkan mata mengikuti arah telunjuk Shikamaru yang mengarah ke sebuah benda silau yang berada tepat dihadapan mereka. Sudah hampir sebulan Konoha memasuki musim panas dan kali ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Cuacanya sangat terik. Banyak juga terlihat orang-orang disana yang memakai baju serba pendek.

Seperti Temari yang sekarang sedang memakai kaos lengan pendek bewarna putih lalu boyfriend jeans biru yang di gulung sampai atas mata kaki dan juga sepatu kets warna senada dengan kaosnya. Tapi dengan baju yang seperti itu juga tak bisa menghilangkan efek panas yang dia rasakan. Dia mengibas-ngibaskan kipas lipatnya yang berwarna putih dengan tiga lingkaran bewarna ungu untuk mengusir udara panas yang menyerang tubuhnya.

Memang benar apa yang Shikamaru katakan disaat cuaca terik begini lebih bagus jika minum-minuman yang dingin. Tapi Temari lebih suka makan es krim daripada minum kopi dingin. Kopi dingin akan membuat perutnya sakit.

"Eh.. ada ice cream!"

Temari bangkit dari duduknya berlari menghampiri bapak-bapak penjual es krim keliling yang sedang mangkal di ujung taman.

"Dia itu seperti anak-anak saja."

Shikamaru menggumam. Dia mengamati dari tempat duduknya lantas tersenyum kecil saat melihat Temari yang ikut berdesakan dengan anak-anak kecil yang juga ingin membeli es krim. Terlihat dia sedang mengomeli anak kecil berambut coklat yang baru datang agar mengantri di belakangnya. Setelah itu dia memarahi bapak penjual es karena selalu mendahuli anak kecil yang datang belakangan daripada dia yang duluan mengantri.

"Paman, bagaimana sih! Aku kan yang duluan mengantri kenapa mereka duluan yang paman juali?"

"Orang dewasa harus mengalah dengan anak kecil." Bapak penjual es krim menjawab dengan santai sambil mengeruk es ke dalam cone nya. Dia tersenyum lalu memberikan kepada anak kecil berambut coklat.

"Mana bisa seperti itu. Walaupun anak kecil mereka harus membudayakan mengantri sejak dini." Protes Temari berkacak pinggang.

"yasudah! Yasudah! Kau mau yang rasa apa?"

"Begitu dong!" Temari tersenyum menunjuk salah satu rasa yang ada di tong es krim dengan telunjuknya. "Rasa vanilla saja."

"Mau cone yang ukuran besar atau kecil?"

"Yang besar saja, paman."

Temari menerimanya dengan senang hati lalu memberikan uangnya dan melenggang pergi ke tempat Shikamaru duduk sambil terus menjilati seluruh bagian es krim dengan nikmat.

"Enak?" tanya Shikamaru mengamati kenikmatan Temari memakan es krimnya.

Temari mengangguk. "Kau mau?"

After All This Time (COMPLETE)Where stories live. Discover now