IV

608 61 19
                                    

Temari merapatkan jaketnya. Merasa dingin dengan udara malam ini. Dia duduk sendirian di halte bus. Dia melirik sebentar jam tangannya menunjukkan pukul sepuluh lewat empat puluh menit. Dua puluh menit lagi busnya akan datang. Temari memundurkan sedikit duduknya lalu menyandarkan punggungnya di dinding halte. Tangannya ia lipat kedepan dada mengusik hawa dingin yang menyerang tubuhnya.

Diedarkan pandangannya ke arah seberang jalan yang menampakkan deretan berbagai tempat makan ataupun tempat berbelanja. Toko-toko disana sebagian sudah mulai tutup dan tinggal beberapa yang masih buka. Walaupun Konoha adalah kota yang super sibuk tapi tidak semuanya buka 24 jam. Hanya sebagian saja seperti minimarket, club malam, cafe dan restoran cepat saji.

Temari menajamkan penglihatannya. Mencoba mengenali sosok yang tengah berdiri menghadapnya di depan sebuah cafe di seberang jalan. Pemuda dengan berbalut coat berwarna coklat tua. Orang yang tak asing. Wajahnya memang tidak terlihat jelas, tapi dia hafal betul postur tubuhnya. Temari tersenyum, segera berdiri mengangkat sebelah tangan hendak melambai memanggil orang itu.

"Shikama..." Tiba-tiba ucapannya tertahan oleh seorang gadis yang memeluk mesra pemuda itu dari belakang. Temari mencelos. Senyum yang tadi mengembang sirna digantikan wajah muramnya.

Temari mencoba untuk mengamati dua objek yang ada diseberang sana. Dia ingin tahu siapa gadis yang memeluk Shikamaru. Gadis berambut merah mudah seperti rambut Sakura. Tapi itu bukan Sakura. Dia tak mengenalnya. Shikamaru juga seperti sedang tersenyum sekarang, lalu balik merangkulnya dengan mesra.

Temari tertunduk. Rasanya seperti terjatuh dari jurang dan tertimbun oleh tanah longsor. Sakit dan sesak, "huhh. Apa yang harus aku lakukan? Ternyata dia sudah punya kekasih." Gumamnya lirih.

Sementara itu, Shikamaru sedikit terkejut mendapat pelukan mendadak dari belakang. Dia tersenyum dapat menebak si pemeluk, "Kau mengagetkanku, Tayuya."

"Benarkah?" Tanya Tayuya.

"Ini adalah tempat umum. Kalau ada yang lihat bagaimana? Kau akan segera masuk dalam sampul majalah."

Tayuya adalah seorang model papan atas Konoha. Setiap gerak-geriknya selalu di incar oleh paparazi. Itu yang membuat Shikamaru selalu khawatir jika mereka ketahuan dan Tayuya akan mendapat masalah akibat itu. Karena pihak agency tidak mengizinkan kalau modelnya berhubungan khusus dengan seorang pria.

"Biarkan saja. Biar orang tau kalau aku adalah milikmu," Ucap gadis itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Jarang-jarang kita bisa bermesraan seperti ini."

"Tapi jangan disini juga. Kau mau kehilangan pekerjaanmu?"

"Itu tidak masalah asal bersama denganmu."

Shikamaru tersenyum. Dia balik merangkul dengan mesra Kekasihnya yang sudah hampir setahun ia kencani. Dia mengedarkan pandangannya was-was kesegala arah. Mengantisipasi jika ada paprazi yang mengintai mereka. Tapi sayangnya bukan. Matanya menangkap sesosok gadis tak asing yang tertunduk di halte bus seberang jalan.

"Temari."

"Siapa?" Tayuya mengikuti arah pandang Shikamaru.

"Ah bukan siapa-siapa. Ayo kita pulang." Tayuya mengangguk dia sedikit curiga saat Shikamaru memandang gadis yang namanya di gumamakan oleh kekasihnya. Tapi dia tidak ingin membahasnya sekarang.

.

.

Temari sudah sampai dirumah. Dia berjalan gontai masuk kedalam. Para penghuni rumah sudah tidur kecuali satu orang yaitu adiknya Gaara si rambut merah dengan tato bertuliskan ai-cinta di dahi kirinya. Dia masih duduk di depan tv dengan wajah datar menonton acara komedi yang tak terlihat lucu dimata penontonnya sendiri.

After All This Time (COMPLETE)Where stories live. Discover now