Bab 23

56.5K 4.6K 72
                                    

Karena insiden video call kemarin, Yoongi dan Rachel sekarang berada di sini. Di hadapan Alfa yang menatap tajam mereka berdua.

"Jelaskan!"

Alfa duduk di hadapan Yoongi dan Rachel, kedua orang itu terlihat gugup saat berhadapan dengan Alfa yang seakan ingin membakar mereka hidup-hidup. Rachel meremas tangannya.

"Aku masih perawan, kak!"

Alfa menatap Rachel, tatapan tajam itu membuat yang di tatap sempat tersentak. Alfa tak pernah memandangnya dengan tatapan itu.

"Setelah apa yang kakak lihat kemarin itu, kamu pikir kakak percaya? Selama ini kamu bohongin kakak juga, huh? Sejak kapan Hani jadi pria?"

Rachel menunduk, matanya sudah berkaca-kaca. Dia memang berbohong pada Alfa, mengatakan bahwa dirinya tinggal bersama Hani.

Yoongi menggenggam tangan Rachel, tatapan matanya lurus mengarah pada Alfa. Pria itu kemudian berkata dengan sungguh-sungguh.

"Ini salah saya."

Kali ini tatapan tajam Alfa mengarah pada sosok pria berkulit pucat itu, Alfa terlihat mengeraskan rahangnya. Dia sudah menahan amarah sejak kemarin, dan melihat Yoongi secara langsung membuat dirinya hampir kehilangan kontrol.

"Rachel, ke kamar sekarang!" tegas Alfa.

Rachel ingin menolak, tapi dia terlalu takut saat melihat mata Alfa. Yoongi tersenyum tipis dan menganggguk pada Rachel.

"I'll be fine." bisik Yoongi.

Rachel tak punya pilihan selain pergi.

Di dalam kamar yang di penuhi dengan berbagai macam benda-benda bertema BTS. Rachel duduk di atas ranjang sembari memeluk boneka Shooky yang hanya seukuran kepala orang dewasa itu.

Rachel menggigit bibir dengan keras, kebiasannya ketika sedang gelisah dan ketakutan. Perempuan itu terlihat sangat ketakutan sekarang.

Dia takut Yoongi kenapa-kenapa.

Rachel melihat dengan jelas kemarahan Alfa padanya, dan kemarahan pria itu berkali-kali lipat lebih besar pada Yoongi.

Rachel hanya bisa berdoa, semoga Yoongi baik-baik saja. Walaupun dia tahu itu mustahil. Alfa belum tentu dapat mengontrol amarahnya.

Rachel ingin keluar, tapi dia takut.

Hingga setengah jam kemudian, terdengar suara seseorang mengetuk pintu kamar. Rachel segera bangkit dan membuka pintu. Air matanya tak bisa di tahan lagi saat melihat keadaan Yoongi.

"Hust, gak apa-apa. Saya baik-baik aja."

Rachel menangis dalam pelukan Yoongi, dia tak kuat melihat mulut Yoongi yang berdarah. Dan beberapa luka lebam menghiasi wajah pucatnya.

Padahal, Yoongi masih memiliki beberapa luka dalam yang belum sembuh setelah kecelakaan itu. Sekarang pria itu kembali terluka.

"Maaf..."

Yoongi hanya tersenyum tipis dan mengecupi puncak kepala wanita dalam pelukannya ketika Rachel memeluknya dengan sangat erat, seolah dia akan berubah menjadi abu bila perempuan itu melepaskan pelukannya.

"Gak perlu minta maaf, saya baik-baik aja."

Rachel mendongkak untuk menatap wajah Yoongi, pria itu tersenyum seolah dia memang baik-baik saja. Tapi lihatlah luka mengerikan itu!

Dengan tangan gemetar, Rachel menyentuh sudut bibir Yoongi. Darah itu sudah mulai mengering, sepertinya sudah lama Yoongi terluka.

Yoongi tersenyum hangat dan mengikis jarak di antara mereka, kemudian mendaratkan bibirnya di atas bibir Rachel. Pria itu membiarkan bibir mereka hanya saling menempel untuk beberapa saat, sebelum mendaratkan dagunya di atas bahu Rachel dan …. kehilangan kesadarannya.

"Pak Yoongi!"

TBC.

Lagi terjebak writer block😭

Friend Sleep [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang