Bab 20

60.4K 4.9K 247
                                    

Yoongi mengerjapkan matanya dengan perlahan, aroma khas rumah sakit langsung menyambut dia yang baru saja siuman.

Pria itu terdiam saat merasakan tangan hangat yang menggenggam tangannya. Dia segera menoleh dan tersenyum tipis saat melihat Rachel yang tertidur dengan kepala di atas bangsal.

Meskipun Rachel sedang tidur, tapi Yoongi dapat melihat dengan jelas bengkak di mata wanita itu. Bahkan, sisa-sisa air mata itu masih ada.

Dia penasaran separah apa Rachel menangis.

Senyum Yoongi mengembang dengan sempurna, dengan perlahan. Dia mengusap rambut Rachel yang begitu halus. Tak di sangka, gerakan sekecil itu pun bisa membuat Rachel terbangun.

Rachel membuka matanya dan langsung duduk tegak, dia memastikan bahwa semua ini bukan hanya mimpi. Jujur saja, Rachel masih trauma.

Dulu, ia berharap kepergian orang tuanya hanya sekedar mimpi buruk. Tapi kenyataannya...

Terlalu menyakitkan.

Sampai-sampai, dia trauma pada Rumah Sakit.

"Pak Yoongi.."

Suara Rachel serak dan bergetar saat menyebut nama Yoongi. Ia kembali menangis kala melihat Yoongi yang tersenyum lemah padanya.

Yoongi dengan lembut mengusap air mata yang mengalir di pipi Rachel, "Kenapa nangis, hm?"

Rachel mengkerucutkan bibirnya, dengan wajah cemberut serta mata merah sehabis menangis. Rachel sangat menggemaskan di mata Yoongi.

Yoongi terkekeh pelan dan menarik kepala Rachel hingga wanita itu kembali menangis di dadanya.

"Jangan nangis, jelek tau." ejek Yoongi.

Rachel semakin menenggelamkan kepalanya di dada Yoongi, kemudian menjawab kalimat pria itu dengan nada kesal.

"Bodo amat!"

Yoongi tertawa lemah dan menghirup aroma buah apel yang berasal dari rambut Rachel. Sesekali mengecupi puncak kepala wanita itu.

Rachel mendongkak, menatap wajah Yoongi yang masih pucat pasi. Namun tak terlalu membuat dia meringis seperti beberapa jam yang lalu.

"Pak Yoongi kenapa bisa kecelakaan?"

"Pengen aja."

Yoongi menjawab dengan sangat santai, seolah dia memang menginginkan hal itu terjadi. Rachel sampai melotot tak percaya. Yoongi sudah gila!

"Pak Yoongi cari mati, ya!?"

"Nggak, saya cari perhatian kamu."

Rachel kembali duduk tegak dan memicingkan matanya. Wanita itu dengan jengkel memukul lengan Yoongi yang masih di infus.

"Sinting!"

Yoongi meringis pelan karena pukulan Rachel cukup keras. Namun pria itu tidak marah atau pun kesal atas apa yang di lakukan Rachel, dia malah mencubit hidung Rachel dengan gemas.

"Terima kasih atas pujiannya."

Rachel mendengus sebal mendengar ungkapan Yoongi, wanita itu kemudian melirik jam yang menggantung di dinding. Lalu menatap Yoongi yang masih setia tersenyum manis padanya.

"Pak Yoongi tidur lagi sana, masih jam dua."

Yoongi tersenyum semakin lebar saat mendengar nada tegas pada suara Rachel, ia mengangguk pelan lalu menepuk tempat kosong di sisinya.

"Naik sini."

"Ngapain?"

"Tidur."

Belum sempat Rachel menolak, Yoongi sudah terlebih dahulu menarik tangannya hingga dia berbaring di sisi pria tampan berwajah pucat itu.

Rachel pun tak memiliki pilihan lain selain membenarkan posisinya dan menarik selimut hingga menutupi setengah tubuh mereka.

Yoongi dengan lembut mengelus rambut panjang Rachel, keduanya saling bertatapan. Namun tiba-tiba saja raut wajah pria itu berubah serius.

"Chel, Alfa itu siapa kamu?"

TBC.

Double up nih, jarang-jarang kan? 😂😂😂

Friend Sleep [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang