Bab 14

64.8K 5.4K 115
                                    

Rachel duduk sambil menatap wajah tampan Yoongi. Tangan kanan wanita itu tak henti-hentinya mengusap rambut hitam legam pria yang kini terlihat begitu damai dalam tidurnya.

Setelah mengetahui masa lalu Yoongi yang begitu kelam, hingga membuat pria itu trauma sampai sekarang. Rachel benar-benar merasa sangat iba padanya.

"Dari kecil, saya sudah sering di perlakukan kasar oleh kedua orang tua saya. Terutama Ayah, dia seorang pemabuk yang berdarah dingin."

"Saya ini ibaratkan samsak hidup, hampir setiap hari saya di siksa oleh mereka. Saya di pukul, di tendang, di sekap di kamar mandi dengan keadaan tubuh basah kuyup. Bahkan …"

Yoongi menggantungkan kalimatnya, Rachel yang membisu hanya bisa mengerutkan kening saat pria itu membuka kaus yang dia kenakan. Lalu berbalik hingga punggung polosnya menghadap Rachel.

Rachel menutup mulutnya tak percaya.

Sebuah tanda yang belum sempat Rachel lihat sebelumnya, tertampang dengan jelas di depan matanya. Sebuah bekas luka setrikaan panas.

"Kamu lihat? Bekas setrika ini di buat oleh Ibu saya yang habis bertengkar dengan Ayah saya."

Hati Rachel mencelos, kala membayangkan adegan seorang Ibu yang menempelkan setrika panas pada seorang anak tak berdosa. Yoongi berbalik, pria itu tersenyum getir saat mengenang masa kecilnya yang mengerikan.

"Dan puncak dari kekejaman mereka terjadi saat saya berusia delapan tahun. Ayah dan Ibu saya kembali bertengkar hebat, lalu entah kenapa … mereka melampiaskan semua itu pada saya. Saya masih mengingat jelas rasa sakit itu, kalau saja tidak ada tetangga yang datang dan melihat apa yang mereka lalukan kepada saya, mungkin saat itu juga saya sudah mati."

Yoongi menunduk setelah mengucapkan rentetan kalimat yang membuat luka di hatinya yang masih belum sembuh seolah di siram dengan air garam.

Rachel langsung memeluk tubuh Yoongi dengan erat, dia sama sekali tidak mengerti kenapa tubuhnya begitu spontan memeluk Yoongi. Tapi Rachel tahu, pria itu sangat terluka saat ini.

Rachel hanya ingin menyembuhkan Yoongi.

"Pak Yoongi pasti bakal sembuh, saya yakin."

Rachel bergumam sembari terus mengelus kepala Yoongi. Wanita itu segera berbaring di samping Yoongi, tak lama kemudian. Dia pun ikut tenggelam di alam mimpi.

***

"Eughh..."

Rachel melenguh saat merasa ada sesuatu yang terus menusuk wajahnya. Dia terus menepis tangan itu namun dengan kurang ajarnya, jari telunjuk Yoongi terus menusuk pipinya.

Rachel dengan susah payah membuka mata, alangkah terkejutnya dia ketika melihat wajah Yoongi yang begitu dekat dengan wajahnya.

Bahkan dengan jarak sedekat ini, Rachel dapat merasakan hembusan napas hangat Yoongi yang menerpa lembut kulitnya.

Untuk sesaat, Rachel lupa caranya bernapas.

"Pagi, Rachel."

Yoongi menyapa sambil tersenyum manis, hal yang tentu sangat jarang terjadi. Apa lagi posisi mereka … ah, sudahlah. Lupakan.

"Napas, Rachel." Yoongi terkekeh karena Rachel yang masih dalam mode lupa caranya bernapas.

Rachel tersadar dan segera mendorong dada telanjang Yoongi, benar. Semalam pria itu tertidur tanpa mengenakan kausnya kembali.

Wanita itu dengan kikuk menoleh kearah lain, mencoba untuk menghindari tatapan Yoongi. Entah sudah semerah apa wajahnya sekarang.

"Mau langsung mandi, Chel?" tanya Yoongi.

Rachel menoleh dengan wajah terkejut, entah karena nyawanya yang masih belum terkumpul dengan sempurna. Atau karena ulah Yoongi beberapa saat yang lalu, dia linglung dan jadi salah mengartikan pertanyaan pria itu.

"Maksud Pak Yoongi, mandi bareng?"

Yoongi menaikkan satu alisnya ketika mendengar pertanyaan Rachel, namun dua detik kemudian. Pria tampan itu tersenyum miring.

"Kamu mau kita mandi bareng? Saya sih, ayo-ayo aja. Tapi kita 'kan, belum sah secara Agama dan Negara. Gimana dong, Rachel sayang?"

Seketika Rachel tersadar....

SIALAN! OTAK GUE KENAPA YA LORD?!

TBC.

Pas Yoongi jelasin masa lalunya dia yang sangat kelam. Aku jadi keinget Yuna masa😭 jadi pengen nulis kisah Jungkook sama Yuna lagi dehh😶

Friend Sleep [✔]Where stories live. Discover now