Special Chapter - 5

31.8K 2.1K 253
                                    

"Eh? Apa itu?" Jaehyun mengintip sesuatu yang tengah dibaca Taeyong.

"Undangan. Dari Mingyu."

"Undangan? Untuk apa?"

"Tentu saja menikah, suamiku..."

"Oh.... Eh?! Dia mau menikah?! Sama siapa?"

"Ya calonnya lah. Kau ini...kenapa begitu terkejut?"

"Yah... Kaget saja. Tiba-tiba sekali..."

Jaehyun merasa aneh saja. Begitu cepat Mingyu memutuskan untuk menikah dengan orang lain setelah Jaehyun merebut Taeyong darinya. Ia masih ingat bagaimana mereka "berebut" Taeyong dulu. Meskipun pada akhirnya ialah yang menang.

"Kapan acaranya?"

"Hari sabtu dua minggu lagi. Kau tidak ada kerjaan kan? Kita harus datang. Mark juga mungkin rindu dengan paman Mingyu."

"Hmmm... Sebentar." Jaehyun mengecek kalender di handphonenya. "Dua minggu lagi... Itu kan beberapa hari sebelum janji operasimu? Kau yakin mau datang? Kalau kau mengalami kontraksi bagaimana?"

"Masih di Seoul, Jaehyun-ah. Kalau terjadi apa-apa, kita masih sempat ke rumah sakit."

"Huft... Baiklah. Akan kukosongkan jadwal di hari itu. Tapi sebelum itu aku mau memastikan calonnya Kim Mingyu seperti apa dulu, jangan sampai dia malah membatalkan pernikahannya karena melihat istriku yang cantik ini."

"Eiii... Sudah segendut ini, mana mungkin Mingyu masih naksir padaku? Lagipula Wonwoo juga cantik, Mingyu tak mungkin berpaling. Kau ini ada-ada saja... Anak sudah mau tiga, masih berpikir istrinya mau ditikung." Taeyong mencubit pinggang Jaehyun karena terlalu mengada-ada.

"A-aw... Iya, ampun, ampun..."

.
.
.

Dua hari sebelum acaranya, Mingyu menyempatkan diri mengajak Taeyong bertemu di sebuah cafe yang menjadi langganan mereka dulu.

"Untuk terakhir kali, aku mau berpamitan dengan benar. Besok-besok mungkin tak akan sempat."

"Memangnya kau mau ke mana?"

"Setelah menikah, aku dan Wonwoo memutuskan untuk menetap di Changwon. Orang tua Wonwoo ada di sana, ia ingin mengurus mereka jadi aku ikut dengannya."

"Ah, begitu... Lumayan jauh sih, tapi kita masih bisa bertemu kalau kau mengunjungi Minhee. Ngomong-ngomong kasihan anak itu sekarang dia jadi sendirian. Ditinggal menikah sama dua oppanya."

"Sendirian apanya? Selama ini saja dia jarang pulang ke apartemen. Dia lebih sering menginap di rumah pacarnya."

"Bilang padanya kalau sudah tinggal bersama begitu lebih baik menikah saja. Kalau ada apa-apa kan jadi ada yang bisa bertanggung jawab."

"Haaah... Sudahlah, aku pusing kalau mengurusi anak itu. Suka-suka dia sajalah mau bagaimana." Mingyu menggerutu sambil mengangkat tas kertas besar yang di bawanya.

"Ini ada hadiah untuk si kembar, ada juga untuk Mark. Bilang padanya paman Mingyu akan pergi yang jauh. Jangan kangen."

"Kangen apanya? Kalian kalau bertemu kan bertengkar saja kerjanya."

"Itu cara kami menunjukkan kasih sayang."

"Hmm... Tapi sebelum pulang... Aku mau dengar bagaimana kau melamar Wonwoo dulu." Taeyong menopang dagu, siap mendengar cerita. "Jujur saja aku penasaran bagaimana kau bisa menaklukannya. Kalau dari ceritamu kan dia orangnya....agak unik?"

"Haha... Aku juga penasaran bagaimana bisa. Tapi sebenarnya yang kulakukan simpel saja. Aku hanya..."

....

Look at Me TooWhere stories live. Discover now