Special Chapter - 2

22.9K 2.4K 369
                                    

Time for diet!

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Time for diet!

.
.
.

Mark menonton Taeyong yang sedang memakan es krim stroberi sambil meneguk ludah. Bukan apa-apa, Taeyong hampir menghabiskan separuh kontainer besar seorang diri.

"Maaf, Mark. Kau mau lagi?" Sepertinya Taeyong lupa kalau pada awalnya ia sedang makan es krim berdua dengan Mark.

"Err, tidak usah. Eomma habiskan saja. Sepertinya eomma lapar." Balas Mark ikhlas. Tidak biasanya dia mengikhlaskan benda kesayangannya untuk orang lain. Perlakuan khusus ini berlaku untuk Taeyong saja. Kalau Jaehyun yang melakukannya sudah pasti Mark akan mencak-mencak.

"Terima kasih!" Balas Taeyong dengan senyum riang dan senyumnya itu menular pada Mark.

"Senyum eomma cantik sekali." Puji Mark spontan.

"Humm... Tidak biasanya kau bilang eomma cantik. Apa eomma lebih cantik dari biasanya?"

Mark mengangguk bersemangat menanggapi pertanyaan iseng Taeyong. "Apalagi pipi eomma yang gembul. Aku suka sekali! Seperti punya Haechan!"

Taeyong mengabaikan kata-kata terakhir Mark karena terlalu fokus pada kata-kata "pipi gembul". Pipi gembul? Memang pipinya gembul?

Taeyong meraih handphonenya dan membuka kamera depan untuk memastikan perkataan Mark. Ah benar, pipinya memang jadi lebih gembul. Sejak kapan? Apa sejak nafsu makannya meningkat akhir-akhir ini? Tapi rasa-rasanya tubuhnya masih kurus. Lemaknya hanya berkumpul di pipi dan... perut!

Taeyong memandangi perutnya yang mulai buncit tak rata mulus seksi seperti dulu lagi.

"Haah...sepertinya aku harus mulai diet. Sebelum keterusan." batin Taeyong.

.
.
.

Karena Taeyong hampir menghabiskan persediaan es krim mereka, ia dan Mark memutuskan untuk belanja sore ini. Sekalian membeli persediaan makanan untuk Do, Re, dan Mi, tiga anak anjing peliharaan Mark.

"Eomma, aku yang mendorong trolleynya ya? Eomma bagian mengambil yang mau dibeli saja."

Salah satu hal favorit Mark saat belanja adalah mendorong trolley di sepanjang koridor rak-rak penuh berisi berbagai barang. Taeyong mengiyakan keinginan Mark sambil mengingatkan agar tidak menabrak orang lain atau raknya karena terlalu bersemangat.

"Oh! Bukankah itu paman Mingyu?"

Taeyong mengikuti arah yang ditunjuk Mark. Benar saja, itu Mingyu, tapi ia tidak sendirian. Ia bersama dengan seseorang yang tak Taeyong kenal.

"Eomma, apa kita akan menyapanya?"

"Hm, boleh. Tapi sebentar saja, kita harus pulang sebelum daddy pulang."

"Okay! Paman Mingyu~" Mark berlari lebih dulu menghampiri Mingyu yang berada di ujung koridor sana. Ia meninggalkan trolleynya bersama Taeyong.

Taeyong bisa melihat Mingyu berjengit saat kaki panjangnya ditubruk oleh Mark. Orang yang sedang bersama Mingyu juga tampak terkejut. "Duh, anak si Jung itu."

Look at Me TooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora