Special Chapter - 4

20.4K 2K 176
                                    

Sekretaris bernametag Kim Doyoung itu bersiap kabur setelah meletakkan kopi di meja Jaehyun, tapi niatnya itu terhenti karena dicegah oleh istri sang bos.

"Tunggu. Aku mau bicara denganmu."

.
.
.
.
.
.

"Hmm... Begitu... Jadi kalian mengaku berpacaran demi menyelamatkan Jaehyun dari incaran wanita-wanita genit?" Ulang Taeyong dengan nada menginterogasi.

"Iya, kurang lebih seperti itu." Jawab Doyoung pelan. Kedua tangannya tertangkup di atas pahanya yang terkatup rapat. Ia sedang berusaha duduk serapi mungkin.

Jaehyun terheran melihat Doyoung yang menjawab sesopan dan selembut itu. Sangat berbeda dengan sikapnya yang biasa pada Jaehyun. Padahal Jaehyun adalah bosnya. Kharisma Taeyong memang luar biasa.

"Tapi tetap saja..."

Glek

Tiga kata dari Taeyong itu sukses membuat Jaehyun dan Doyoung waswas. Ayolah, kalau tidak ada apa-apa di antara kalian, berarti tidak perlu setakut itu kan?

"Kalian menghabiskan waktu berdua sepanjang hari. Bahkan kau mungkin menghabiskan waktu bersama sekretaris Kim lebih lama daripada bersamaku dan Mark, kan Jaehyun?"

"I-iya...bisa jadi. Tapi itu kan urusan pekerjaan. Benar-benar hanya itu dan tidak ada apa-apa lagi. Iya kan, sekretaris Kim?"

"Iya!" Doyoung menjawab cepat. Otak pintarnya tengah bergerak cepat untuk memberikan penguatan pada kata-kata Jaehyun sebelumnya. "Lagipula aku sudah bertunangan...err...dengan laki-laki pemilik cafe di sebelah."

Jaehyun menoleh cepat ke arah Doyoung dan memberikan tatapan yang bermakna. 'Bertunangan? Are you kidding me?'

Dan Doyoung membalasnya dengan tatapan lain yang bermakna. 'Sudah iyakan saja, biar urusannya cepat.'

"Benarkah? Wah, selamat kalau begitu."

Reaksi Taeyong di luar dugaan. Ia percaya dengan begitu mudahnya dan sepertinya turut berbahagia untuk Doyoung. Kesempatan bagus untuk berbohong lebih jauh.

"Mereka bahkan akan menggelar pernikahan sebulan lagi."

Gantian sekarang Doyoung yang memberi tatapan 'Menikah? Are you kidding me?' pada Jaehyun.

Dan Jaehyun pun membalasnya. Masih dalam tatapan penuh makna. 'Aminkan saja. Siapa tahu benar kejadian.'

"Kudoakan semoga semuanya lancar sampai hari-H." Kata Taeyong tulus. Tapi tatapannya berubah horor lagi sedetik kemudian. "Tapi... Jangan bertatapan seperti itu terus. Aku bisa salah paham lagi."

Jaehyun dan Doyoung memalingkan wajah satu sama lain, lalu menunduk khidmat di hadapan Taeyong. He's the real boss here.

.
.
.

"Sekretaris Kim itu... benar-benar banyak membantuku. Dia pekerja yang cakap dan seorang pemberi saran yang baik."

"Tidak perlu memujinya setinggi itu."

"Oke, maaf." Jaehyun menutup mulutnya karena sadar telah salah memilih kalimat pembuka.

Saat ini Jaehyun dan Taeyong sedang di mobil dalam perjalanan mereka menjemput Mark. Jaehyun membatalkan rencana lemburnya, atau setidaknya menunda rencana itu sampai besok. Ia harus menenangkan singa betina yang sedang curigaan di sebelahnya ini dulu.

"Kau tahu... Setelah kepergian Chaeyeon, orang-orang mulai menyadari aku adalah seorang duda keren yang tak boleh dilepaskan dari incaran. Aku banyak mendapat love call dari yaa...kenalanku, atau bahkan kenalan eommaku." Agak terlalu percaya diri sih, tapi benar adanya.

Look at Me TooWhere stories live. Discover now