Ingat Janji

37.8K 4.7K 2K
                                    

Hari ini jadwal Taeyong memeriksakan kandungannya ke dokter. Ibu Jung yang sudah mengatur janjinya dengan dokter yang pertama kali memeriksa Taeyong dulu. Taeyong tinggal terima jadi saja.

Rasanya aneh sekali. Meskipun kehamilan laki-laki di jaman ini sudah tak asing lagi, tetap saja Taeyong tak pernah menyangka dirinya tengah mengandung anak dari seseorang yang bukan suaminya. Apa itu buruk? Entahlah, Taeyong tak yakin.

Sekarang ia tengah bingung memilih pakaian yang pantas. Ia tak tahu bagian tubuh mananya saja yang akan diperiksa. Apa kalau memakai celana jeans dan kaos oblong tak apa?

Tak banyak pakaian yang dimiliki Taeyong sejak awal. Semenjak tinggal di rumah ibu Jung, Taeyong dilungsuri pakaian lama Jaehyun yang sudah kekecilan. Ia bersikeras tak mau baju baru. Ia tak mau merepotkan. Kalau ada pakaian yang tidak pas, ibu Jung akan dengan senang hati mempermaknya sendiri untuk Taeyong.

Taeyong akhirnya memilih jeans biru pudar dan hoodie abu-abu. Keduanya baju Jaehyun dulunya. Celananya lumayan pas, hanya sedikit kepanjangan, tapi hoodienya kebesaran. Panjangnya mencapai paha Taeyong. Tak apa pikir Taeyong. Tetap nyaman dipakai.

Saat keluar kamar, ibu Jung sudah menunggu. Taeyong merasa tak enak tapi kata ibu Jung tak apa. Taeyong boleh berdandan lebih lama kalau mau. Ia maklum, katanya beberapa orang hamil jadi lebih gemar berdandan. Taeyong hanya menggeleng.

Tak sampai setengah jam kemudian, mereka telah tiba di rumah sakit dan mengambil nomor antrian.

"Bagaimana perasaanmu Taeyong? Kalau eomma, eomma senang sekali. Akhirnya eomma bisa melihat hasil USG cucu eomma. Dari dulu eomma sudah berkhayal, karena eomma tau anak eomma selalu sibuk bekerja, eomma yang akan menemani menantu eomma untuk periksa kandungan. Hihihi..." Ibu Jung tertawa riang sepertu gadis muda yang sedang fangirling.

Taeyong turut senang karena ibu Jung senang. Tapi ada satu yang mengganjal dari kalimat ibu Jung. "Tapi eomma, aku bukan menantumu." Taeyong terlalu jujur.

"Tak apa, walaupun kau bukan menantuku, kau adalah anakku. Aku akan membujuk Jaehyun untuk menikahimu suatu hari nanti." Ibu Jung merangkul dan mengusap-ngusap lengan Taeyong.

"Tak apa, eomma. Jangan memaksa Jaehyun-ssi. Begini saja aku tak apa-apa."

"Jangan sebut Jaehyun dengan -ssi lagi. Panggillah dengan lebih akrab, Jaehyun-ah atau Jaehyunnie atau apapun panggilan yang kau suka. Ingat, di sini ada anaknya." Ibu Jung menepuk-nepuk lembut perut Taeyong.

Taeyong mengangguk lucu. Ibu Jung sampai gemas.

"Kau ini laki-laki tapi kenapa imut dan cantik sekali? Kalau anak kalian perempuan kuharap dia menuruninya darimu. Ah jadi makin tak sabar..."
Ibu Jung terus berceloteh sampai tiba giliran Taeyong diperiksa.

xxx

"Lee Taeyong-ssi, keadaanmu sudah lebih baik dari terakhir kali aku memeriksamu. Kurasa Nyonya Jung menjagamu dengan sangat baik?"

"Ya, dokter. Eomma selalu mengingatkanku ini-itu."

"Baiklah, ayo sekarang berbaring di kasur. Kita akan mulai pemeriksaan dengan ultrasonography. Kau siap kan melihat anakmu untuk pertama kalinya?"

Ibu Jung yang mendahului Taeyong menjawab. Ia sampai bertepuk tangan saking senangnya.

Setelah Taeyong berbaring, dokter menutupi bagian bawah tubuh Taeyong dengan selimut, menyibak hoodie kebesaran Taeyong dan menurunkan sedikit celananya. Tentunya atas seizin Taeyong. Setelah perut bawahnya terekspos barulah dokter mengoleskan gel khusus yang terasa licin dan dingin di perut Taeyong yang masih rata. Agak geli tapi Taeyong masih bisa menahannya.

Look at Me TooWhere stories live. Discover now