Best Buddies

34.3K 4.3K 828
                                    

"Eomma sesungguhnya sangat berat meninggalkanmu. Benar kau tidak mau ikut saja Taeyong-ah?"

"Tidak usah eomma. Ini kan acara reuni eomma dengan teman-teman sekolah dulu. Masa aku ikut-ikutan?"

Ibu Jung sedang mengepak beberapa potong pakaian dibantu Taeyong. Ia nampak tak ingin pergi karena itu tandanya Taeyong akan sendirian mengurus rumah. Ia tak mau Taeyong yang tengah hamil muda kelelahan.
"Lagian ide siapa pula ini reuni sampai menginap 3 hari 2 malam?"

Taeyong tertawa-tawa saja menanggapi keluhan ibu Jung soal reuni ini. Aslinya ibu Jung sama sekali tidak keberatan soal segala acara reuni yang sampai menginap ini. Ibu Jung hanya takut meninggalkannya sendirian di rumah, ia tau itu. Makanya ia berusaha meyakinkan kalau ia akan baik-baik saja.

"Eomma akan menyuruh Jaehyun cuti saja untuk menemanimu, bagaimana?"

"Tidak perlu eomma. Aku akan baik-baik saja sendirian."

"Aish, kau ini keras kepala sekali Taeyong. Kau ini anaknya ceroboh. Bagaimana kalau kau jatuh di suatu tempat tapi tak ada yang tau? Aduh, cucu eomma..."

Ibu Jung memang kadang berlebihan, tapi Taeyong tau maksudnya baik.

"Aku akan pastikan cucu eomma masih ada saat eomma pulang." Taeyong menepuk-nepuk pelan perutnya.

"Hm, eomma tetap akan menyuruh Jaehyun cuti."

Saat sarapan ibu Jung mengatakan rencananya pada Jaehyun itu. Sayangnya kali ini Jaehyun tak bisa mengabulkan keinginan ibunya. Kerjaan di kantornya sedang menumpuk. Terjadi perdebatan yang cukup sengit antara ibu Jung dan Jaehyun.

"Aku saja yang cuti eomma." Chaeyeon menengahi.

"Chaeyeon?" Ibu Jung hampir lupa akan keberadaan menantunya akhir-akhir ini. Ia terlalu fokus pada Taeyong.

"Iya, eomma. Aku akan mengajukan cuti untuk dua hari ke depan. Hari ini aku ke kantor dulu, masuk setengah hari lalu segera pulang untuk menemani Taeyong. Bagaimana?"

Ibu Jung tampak masih kurang puas tapi akhirnya ia berkata "begitu lebih baik."

Taeyong hanya diam. Ia ingin menegaskan kembali bahwa ia tak apa ditinggal sendirian. Tapi sepertinya percuma mendebat keinginan ibu Jung.
.
.
.

Taeyong sedang menonton tv dengan bosan saat pintu rumah terbuka. Ia yang tadinya sendirian kini sudah ada Chaeyeon yang menemaninya.

"Hai, Taeyong, sudah makan siang?" tanya Chaeyeon ramah.

"Ng, sudah Chaeyeon-ssi. Maaf aku tidak menunggumu. Kukira kau masih lama pulangnya."

"Tak apa Taeyong. Makanlah segera saat kau lapar. Aegi di perutmu tidak boleh sampai kelaparan." Chaeyeon memberikan senyum cantiknya.

Taeyong sampai dibuat terpana. Taeyong kadang lupa betapa cantiknya Chaeyeon. Pantas saja Jaehyun tergila-gila padanya dan ikhlas menerima apapun kekurangannya.

Chaeyeon juga sangat baik. Ia tidak pernah menunjukkan ketidaksukaannya pada Taeyong meskipun normalnya seorang wanita pasti akan benci setengah mati kalau berada di posisinya.

Taeyong jadi sedikit berharap kalau anaknya nanti perempuan, ia ingin anaknya menjadi seperti Chaeyeon, cantik dan baik hati.

"Nah Taeyong, apa kau punya rencana setelah ini?"

"Ng, tidak. Kenapa Chaeyeon-ssi?"

"Aku mau mengajakmu ke tempat senam ibu hamil. Kurasa itu bagus untukmu."

"Senam ibu hamil?"
.
.
.

"Chaeyeon-ssi bukannya senam ibu hamil itu biasanya dilakukan oleh ibu yang sudah hamil besar ya? Aku melihatnya di internet."

Look at Me TooHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin