"Tumben bangun pagi" ucap Naya.

"Bangun pagi salah, bangun siang juga salah" gerutu Elang membuat Naya terkekeh.

Naya menempelkan tangannya di dahi Elang, "panas lo udah turun" gumam Naya.

"Makasih ya Nay udah jagain Elang semaleman, Naya mandi sanah. Elang mau buat sarapan dulu"

"Emang lo bisa masak?" tanya Naya.

"Bisa dong, cepetan mandi" perintah Elang seraya mendorong pelan tubuh Naya agar masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah memastikan Naya telah masuk ke dalam kamar mandi, Elang berjalan menuju dapur. Elang memutuskan membuat nasi goreng, karena hanya itu yang bisa ia masak karena dulu Bella pernah mengajarinya.

Bahan pun telah Elang siapkan, ia mulai memasak seraya mendengarkan musik lewat ponselnya. Sesekali ia pun bernyanyi, karena itu sudah menjadi kebiasaannya bila sedang memasak.

Naya berjalan menuruni tangga, ia sedikit terkekeh mendengar Elang yang asik bernyanyi sambil memasak. Naya mengakui bila suara Elang terdengar merdu di telinganya.

"Masak apa?" tanya Naya menghampiri Elang.

Elang menoleh ke belakang, "nasi goreng. Ini udah jadi, Naya duduk tunggu di pantry aja"

Naya mengangguk, menuruti perkataan Elang. Tidak lama pun Elang menyusul Naya dengan 2 piring nasi goreng di tangannya.

"Makan Nay"

Naya menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Ia menatap kagum pada Elang, nasi goreng Elang sangat-sangat enak menurutnya. Naya pun memakannya dengan lahap membuat Elang senang melihatnya.

Sarapan mereka pun telah habis. Naya mencuci piring kotornya sedangkan Elang memakai sepatunya.

"Ayo berangkat" ajak Naya yang telah selesai mencuci piring.

Elang mengangguk, ia mengambil tasnya lalu menyampirkan di bahunya. Elang menggandeng tangan Naya, berjalan beriringan keluar mansion. Naya pun tidak menolak tangannya yang digenggam oleh Elang.

***

Elang dan Naya telah sampai di parkiran sekolah. Naya turun dari motor lalu memberikan helm yang ia pakai pada Elang.

"Gue masuk duluan ya" pamit Naya.

Elang mencekal tangan Naya, "bareng dong Nay"

"Yaudah cepetan"

Buru-buru Elang turun dari motornya. Ia pun menggenggam tangan Naya, lalu berjalan beriringan menuju kelas Naya. Sedari tadi Naya menundukkan kepalanya, ia benar-benar malu menjadi pusat perhatian seluruh siswa-siswi.

"Belajar yang rajin, ibu dari anak-anak Elang harus pinter" bisik Elang di telinga Naya seraya mengacak-acak rambut Naya.

Pipi Naya merona mendengar ucapan Elang. Naya pun berlari masuk ke dalam kelasnya membuat Elang terkekeh.

Setelah mengantar Naya, Elang berjalan menuju kelasnya dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya. Beberapa siswi pun mengabadikan momen tersebut dengan memotret Elang dengan ponsel mereka.

Naya duduk di kursinya dengan wajah memerah, sebisa mungkin ia menormalkan detak jantungnya yang berdegup kencang.

"Lo kenapa Nay?" tanya Vania yang menyadari gelagat Naya yang aneh.

"Gue gapapa kok" jawab Naya

Bel masuk pun telah berbunyi, siswa-siswi yang berada di luar mulai masuk ke dalam kelas. Tidak lama pun guru telah masuk ke dalam kelas dan pelajaran dimulai.

TBC

Hallo readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo readers...
Jangan lupa meninggalkan jejak kalian dengan cara vote dan coment sebanyak-banyaknya✨

Follow Instagram aku @aniintnputri_
Follback? DM aja pasti nanti dibales:)
Unfoll? author unfoll balik dong

NEXT?

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang