Karena sudah terlanjur kesal dan mood nya tiba-tiba buruk Senja meninggalkan Fajar begitu saja sambil menghentak kan kaki nya dengan gemas.
"Jangan marah dong." Fajar mengekori Senja.
"Sayang" Fajar mulai menoel pipi Senja bahkan sampai mencubit nya cukup kencang hingga sang empu meringis.
"Ishh sakit tau."
"Iya iya maaf, lo mau jalan kemana sih, tujuan kita bukan kesini loh" ucap Fajar saat melihat kesekeliling bahwa keduanya sedang berada di suatu tempat yang banyak pohon rindang dan cukup sepi.
"Ohh gue tau, kita mau-" ucap nya terpotong oleh Senja.
"Jangan mesum lo!" sarkas Senja berbalik arah ke tempat parkiran.
"Ngga ko, lo aja itu mah yang pikirannya negatif kalajengking"
"Thingking Fajar." greget nya.
"Oh salah yah."
Senja mengepal kan tangannya kuat-kuat menahan emosi agar tidak menonjok wajah Fajar yang super menyebalkan.
"Ngapain ko kita ke pantai sih."
"Jangan banyak ngomong, yuk kesana." tanpa aba-aba lengan Senja di tarik oleh Fajar hingga keduanya sedikit berlari menuju ujung pantai yang terdapat batu besar.
Fajar mulai menggambar love di atas pasir putih pinggiran pantai, di dalam bentuk love itu terdapat nama diri nya dan Senja, sedangkan gadis itu hanya menampilkan senyum nya sambil melihat sang Fajar sibuk dengan kegiatannya.
"Sini." perintah Fajar yang sudah berdiri di dalam bentuk love itu.
Senja melangkah sambil mengulum senyum membayangkan kejutan yang di berikan Fajar hari ini.
Tatapan kedua nya saling bertemu dan saling melempar senyuman satu sama lain cukup lama.
Fajar berjongkok di hadapan Senja dengan menggenggam tangan gadis itu, lagi-lagi matanya tak pernah lepas dari mata bulat nan indah Senja.
"Aku Fajar Alvano, bukan lah cowok yang romantis dan sempurna aku hanya ingin dengan ada nya kamu menyempurnakan hidup ku. Maaf kan aku yang sering kali membuat hati mu terluka, tapi mulai detik ini aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi, aku sang Fajar ingin menjadikan kamu sang Senja agar menjadi milik ku seutuh nya. Apakah kamu mau menjadi pacar ku?" tutur Fajar dengan romantis.
"Ini serius?" mata Senja berkaca-kaca karena saking bahagianya.
Fajar mengangguk.
"Bulan?"
"Aku udah sholat istikharah dan jawaban nya adalah kamu, sebenernya hanya kamu yang ada di hati aku."
"Hahaha dasar lo bisa aja deh."
"Etsss jangan manggil lo gue, sekarang pake aku kamu aja." tegur Fajar.
"Hmm." Senja berdehem sambil mengulum senyum malu-malu.
"Jadi gimana?"
Senja mengangguk sebagai jawaban.
"Ishh masa anggukan doang, kata-kata nya mana?"
"Senja Leynara menerima Fajar Alvano sebagai kekasih nya." ucap nya lantang.
Mendengar jawaban Senja, Fajar langsung mencium punggung lengan gadis itu dan memeluk nya.
"I Love You Senja." bisik Fajar tepat di telinga Senja membuat gadis itu merasa geli.
"I Love You To Fajar"
Sore ini sebuah Senja berwarna jingga di langit menjadi saksi akan kisah dan kasih cinta mereka, pembuktian bahwa sang Fajar tidak akan sempurna tanpa ada nya Senja dihidup nya karena untuk menyempurnakan semuanya dia butuh seseorang yang mencintainya dan itu Senja, begitupun sebaliknya Senja membutuhkan Fajar untuk menghangatkan hidup nya.
'Terimakasih sudah memberikan kebahagiaan sebelum Senja tak bisa lagi kembali'
Malam telah tiba dan kedua nya masih berada di warung pecel untuk mengisi perut nya yang sangat lapar.
"Oiyah kamu kok bisa tinggal di kontrakan kecil kumuh gitu si?" ucap Fajar tanpa menyaring perkataanya namun gadis itu tetap berfikir positif mungkin Fajar hanya belum terbiasa dengan kehidupan Senja saat ini.
"Aku pengen hidup mandiri aja, lagian aku males ketemu mak lampir itu."
"Parah kamu yah hahaha."
"Emm Jar?" panggil nya.
"Jangan manggil nama dong, panggil nya sayang aja."
"Ishh banyak orang tau."
"Iya iya, kenapa?"
"Kalo nanti satu sekolahan tau kita pacaran, aku takut banyak yang bully aku."
"Tenang aja kan ada aku, aku akan lindungin kamu."
"Bener yah."
"Iyah sayang."
Dengan sepontan Senja menggeplak lengan Fajar karena ucapan Fajar barusan mengundang perhatian orang yang berada disitu.
"Hobi banget si kamu geplak aku."
"Selain hobi geplak kamu, aku juga hobi mencintai kamu." ucapnya pelan namun masih terdengar oleh Fajar.
"Ohhh udah pinter ngegombal yah sekarang." ucap Fajar dengan senyum meledek.
"Blwekkk." Senja menjulurkan lidah nya ke arah Fajar membuat cowok itu gemas sendiri dan ingin membungkus nya menjadi calon istri.
Tanpa mereka sadari di sebrang jalan terdapat sebuah mobil dan seseorang di dalam nya menatap Senja dengan sorot kebencian di kedua matanya.
"PELAKOR!!!!!"
Siapa kah dia? silahkan komen wkwk:)
Hayy, apa kabar? Siapa yang merindukan SangFajar dan SangSenja??angkat kaki nya eh salah angkat tangannya di kolom komentar yaaa❤❤jangan lupakan juga Vote nya yaaaa⭐⭐
#Salam manis dari aku yang manis buat kalian para pembaca ku yang aku sayangi eakss😆❤😍
YOU ARE READING
Takdir Senja ( END )
Teen FictionFOLLOW AUTHOR GUYS! Bukan kah mustahil jika Senja dan Fajar dipertemukan di langit dalam waktu yang sama? Tentu itu tidak mungkin terjadi, kecuali Tuhan menghadirkan sebuah keajaiban untuk sang Fajar dan Senja. Kita satu tapi tapi tak bisa bersatu! ...
Part 24 ^JADIAN^
Start from the beginning
