[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
"Jika KITA begitu kelabu. Apakah bisa menjadi satu?"
-Miserable 2
21/05/20
Note : Disarankan baca Miserable 1 dulu, biar paham sama alurnya:)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku akan tetap mencintaimu. Walau kamu tidak percaya itu."
🍁Miserable 2🍁
****
Suasana koridor kampus kini terlihat ramai oleh beberapa mahasiswi yang berkumpul di depan mading. Mereka saling pandang satu sama lain dan sesekali berdecak kecewa. Ada pula yang tertawa mengejek.
"Apaan tuh? Kok rame bener?" gumam Merza yang kebetulan sedang berjalan mendekati mading. Sedangkan Bella yang berada di sampingnya hanya mengangkat bahu acuh.
"Iwh gue kirain dia cewe baik-baik."
"Tau tuh, malu-maluin nama kampus kita aja."
"Tau gini gue ogah temenan sama dia."
"Polos-polos ternyata ganas juga, ck dasar murahan!"
Desas-desus itu tertangkap oleh telinga Bella yang kini sudah beberapa langkah melewati mereka. Dia tidak berhenti untuk melihat sesuatu yang tertempel di dinding mading karena dia tidak ingin tahu. Namun rasa penasarannya muncul kala mendengar nama Audy yang di sebut oleh mereka.
"Liat yuk," ajak Merza dan Bella pun mengangguk.
"Misi-misi, kasi jalan dikit dong!" ucap Merza dan mereka pun memberi ruang untuk mereka berdua.
Mata Merza membulat saat melihat foto-foto Audy yang memakai tanktop dan hotpants sedang berjalan di trotoar dengan wajah dan rambut yang acak-acakkan.
"Ni anak kenapa?" tanya Merza dan seorang cewek yang berada di sampingnya menjawab.
"Katanya sih dia ketauan selingkuh sama Arkan dan keluarganya. Makanya di permaluin gitu."
"Ck, bener kan dugaan gue, si nenek peot itu emang bukan cewe baik-baik!"
Tidak seperti Merza, Bella hanya menatap datar foto-foto itu. Sikapnya begitu tenang sehingga tak ada yang tahu bagaimana suasana hatinya saat ini.
Namun tak lama kemudian, tangan Bella terangkat lalu menarik foto-foto itu hingga terlepas dari tempatnya. Sontak saja apa yang Bella lakukan itu membuat mereka protes. Tentu, mereka belum sempat mengabadikannya.
"Bell, kok lo cabut, sih? Harusnya lo seneng dong karna dia dapet karma!" decak Merza. Namun Bella tidak menjawab dan memilih untuk pergi dari sana dengan beberapa lembar foto itu di tangannya.
"Bella!" panggil Merza seraya mengejar langkah Bella yang entah menuju kemana.
Setelah tiba di tempat yang terdapat tong sampah, Bella pun mengoyak foto itu hingga bagian terkecil, lalu membuangnya saat itu juga.
"Ih Bella! Lo gimana sih?!" kesal Merza yang melihat tingkah sahabatnya itu.
