Part 20 ^BONEKA MONYET^

Start from the beginning
                                        

"Lo makan terus minum obat"

"Ah lo mah, gue tuh udah kenyang"

"Yaudah kalo lo gamau gue pul-" ucapanya terpotong oleh Senja.

"Iya iya gue mau, tapi ada syarat nya juga"

"Loh loh, ko ada syarat nya juga sih"

"Ya biarin suka suka gue lah"

"Yaudah apa?" tanya Bintang berusaha sabar menghadapi makhluk jenis bidadari ini.

"Nanti sore gue pengen jalan-jalan, disekitaran taman RS aja ko. Plisssss" ucap Senja memohon, membuat Bintang enggan menolak.

"Iya bawel lo, yaudah sekarang abisin dulu makan nya terus lo minum obat abis itu istirahat nanti sore kita jalan-jalan"

"Uuu Bintang perhatian deh" ucap Senja dan tangannya bergerak mencubit hidung Bintang gemas.

Andaikan perasaan keduanya bisa menyatu mungkin mereka tidak akan terlibat cinta segitiga.

***

Sesuai janji Bintang sore ini dia mengajak Senja berjalan-jalan di area taman RS, tidak hanya keduanya namun taman ini cukup ramai banyak sepasang kekasih yang menemani orang tercinta nya walaupun sekedar menghirup udara sejuk di sore ini.

Bintang mendorong kursi roda yang di duduki Senja, gadis itu tak henti-hentinya tersenyum seperti baru melihat kembali dunia.

"Jangan lama-lama yah" peringat Bintang.

"Gue mau lama" bantahnya.

"Udara nya dingin"

"Biarin gue suka" kekehnya.

"Kalo ke gue suka juga ga?"

"Suk--ehh" Senja hampir aja keceplosan, gadis itu menengok ke arah belakang menatap tajam Bintang yang sedang mendorong nya di kursi roda.

"Serem amat mba tatapannya"

"Bacot mulu ah lo mah, buruan gue pengen kesitu" unjuk Senja ke sebuan bangku dibawah pohon rindang.

"Berang-berang makan ketupat" ucap Bintang berpantun.

"Cakep" balas Senja sambil tersenyum geli.

"Berangkat hahaha"

Keduanya sampai disebuah tempat yang diinginkan Senja tadi, Bintang membantu gadis itu agar duduk di bangku.

Senja memejamkan matanya dan mengirup dalam-dalam udara yang sangat sejuk di sore ini, mentari yang mula nya terik kini sudah mulai redup.

"Tang suatu saat nanti gue masih bisa ga yah menghirup udara di dunia ini lagi?" tanya Senja tanpa mengalihkan tatapannya dari langit yang sudah menampilkan warna jingga.

Tidak ada sahutan dari lawan bicara nya, Senja menoleh kesamping dan tidak ada siapa-siapa lalu barusan dia ngomong sendiri?

"Tang, Bintang" teriak nya mencari Bintang sambil celingak celinguk.

Saat perasaanya mulai gelisah dan takut, tiba-tiba ada sebuah tangan menutupi matanya membuat ketakutannya semakin merajalela, Senja sangat takut jika dia di culik.

"SIAPA NIH, LEPASIN WOY" Senja memberontak kasar.

"Taraaaa"

Senja membuka matanya dan mulut nya ternganga lebar melihat sebuah boneka berbentuk monyet.

"Nih buat lo" Bintang kembali duduk dan menyerahkan boneka yang baru saja dia beli.

"Ishh apaan ini"

"Boneka lah"

"Maksud gue kenapa mesti monyet sih" ucap Senja dengan lebih menekan kata monyet sambil menatap Bintang malas.

"Ko bilang monyet nya ke gue sih"

"Ya lagian lo, bukannya teddy bear kek atau hello kitty gitu yang lebih unyu-unyu"

"Lo tau ga, gue ngasih boneka monyet itu ada filosofi nya"

"Apa tuh, pasti sosweet yah" ucap Senja penasaran.

"Mereka biasanya akan hidup bersama-sama dan saling membantu untuk membesarkan anak-anak nya, sweet banget kan" ucap Bintang dengan menampilkan wajah terharunya.

Pletak

Sebuah jitakan mengenai jidat Bintang hingga sang empu meringis.

"Awss, ngapa si?" ucapnya sambil mengelus bekas jitakan Senja.

"Lo si mikir nya udah kejauhan sampe ngomongin anak lagi" kesalnya.

"Ciee bilang aja lo baper ciee ngaku lo"

Wajah Senja memerah antara kesal dan malu.

"Idih ogah, tapi makasih yah boneka nya gue suka"

Bintang mengangguk dan mengelus puncuk kepala Senja dengan penuh rasa sayang.

'Apa gue bisa milikin lo seutuh nya Senja? Apa lo bisa nerima cinta gue suatu saat nanti? Andaikan' batin Bintang.

"Loh Senja?" ucap seorang cowok.

"Rangga"

"Senja lo ngapain disini? Dan ko lo bisa sama Bintang" bingungnya.

"Oh ini gue itu anu" ucap nya gugup.

"Lo sakit?"

"Biasa kecapekan"

"Tapi lo ga ada kabar apapun, pihak sekolah bingung mencari info tentang lo dan orang tua lo juga khawatir"

"Fajar baik-baik aja kan?" akhirnya pertanyaan itu lolos dari bibirnya.

"Ya seperti itulah"

Senja tersenyum kecut. 'Fajar akan selalu baik-baik saja tanpa Senja'

"Lo ko bisa ada disini Rang? Bareng Raina yah?"

"Gue kesini jenguk tante gue yang lahiran, gue sendirian aja ko"

"Raina?"

"Gue sama dia udah renggang"

"Loh kenapa? Pasti gara-gara gue yah" ucap Senja sendu, dia tak menginginkan hubungan Rangga dan Raina hancur karena dirinya.

"Bukan, lo ga usah khawatir dan ngerasa bersalah gitu. Perasaan gue masih tetap untuk Raina ko, tapi gue nunggu waktu yang pas buat ngungkapinnya"

"Good luck, jagain Raina sahabat gue yah"

'Udah di hina sama Raina tapi lo tetap baik sama dia, hati lo terbuat dari apa sih'

"Senja ayok kembali keruangan, udaranya semakin dingin" titah Bintang.

Senja mengangguk.

"Kita duluan ya Rang"

"Tang jagain Senja ya" teriak Rangga saat sudah melihat kedua remaja itu mulai menjauh.

Bintang berhenti melangkah dan menengok ke arah Rangga sambil tersenyum hangat.

'Tanpa lo minta pun gue akan jagain Senja, karena gue sangat mencintainya'



















Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat❤ada yang hatinya ambyar ga? Semoga cepet kelar yah wkwkwk:)

#Salam manis dari author manis😚
Jangan lupa Voment⭐⭐

Takdir Senja  ( END )Where stories live. Discover now