03.

18 7 7
                                    

Enjoy💌
.
.
.

Ian menghilang lagi dan lagi-lagi tidak ada yang tahu kemana pria itu pergi, sudah 2 bulan lebih pria itu tidak menunjukan batang hidungnya, bahkan Greg dan Black tidak berani menjawab petanyaan mengenai teman dekat mereka. Oakley merasa bersalah, seharusnya dia menghabiskan waktunya bersama pria itu, penyesalan selalu datang di akhir, bukan?.

Oakley berjalan santai di jalan Fifth Avenue, musim dingin akan segera berakhir dan dia akan mulai libur, selama musim liburan Oakley tidak mendapat jatah libur dan dia suka itu, dia dapat melupakan segala pikiran tentang Ian.

Oakley masuk toko kopi dia dan Jane biasa bertemu, toko kopi ini ditutupi oleh kaca-kaca yang siapapun yang berada di dalamnya dapat tetap merasa suasan kota New York. Oakley memesan kopi hangat dan segera duduk dibangku yang di sediakan, suasana di sini begitu sepi dan juga begitu intim dan dalam hati Oakley memdumel karena salah memilih jam datang. Toko ini akan ramai saat jam mulai menunjukan jam 4 sore dan itu adalah waktu yang tepat jika kau ingin merasakan menjadi New York City People, begitu ramai dan padat.

Oakley mulai membaca buku karya Gideon Lee tentang jenis-jenis daging, dia menyukai apapun tentang makanan, saat dia membaca dia dapat membayangkan bagaimana cara mengelolah daging-daging tersebut.

"Jane mengatakan aku akan menemuimu di sini," Oakley mendongkakan kepalanya. Ian duduk santai di depan Oakley, seperti dia tidak menghilang selama 2 bulan terakhir.

"Bagaimana harimu?" Tanya Oakley, satu hal yang harus semua orang tahu tentang Ian, jangan mulai pembicaraan langsung ke inti pembicaraan, Ian tidak suka basa basi tapi Ian suka pembukaan yang tenang dan teratur.

Ian tersenyum, "baik, sangat baik."

"Jadi, Jane memberitahumu?" Tanya Oakley lalu meminum kopinya.

Ian mengangguk, "sangat sulit berbicara dengannya."

"Tentu saja, dia tidak menyukaimu."

Ian terkekeh, suara itu mengingatkan Oakley kepada masa-masa Ian menjadi miliknya, Oakley tersenyum kecut mengingat itu.

"Apa kita bicara sekarang?" Ada nada permohonan di sana, Oakley mengangguk sebagai jawaban. Ini lebih baik dari pada Ian tiba-tiba muncul di lantai 4 tempat kerjanya apalagi di tempat tinggalnya.

"Apa yang kau lakulan saat aku pergi?" Tanya Ian tenang.

"Melanjutkan kehidupan." Jawab Oakley ketus, "kenapa kau pergi?"

"Kata Greg kau pindah ke Hawaii. Apa di sana menyenangkan."

"Tentu saja, sinar matahari selalu di atas kepala." Jawab Oakley yang tiba-tiba merindukan kehangatan matahari.

"Ternyata masih tidak menyukai musim dingin." Kata Ian lalu tertawa kecil

"Kau tidak menjawab pertanyaanku." Ucap Oakley kesal.

"Ada banyak yang tidak bisa aku bahas denganmu untuk sekarang," Jawab Ian lalu tersenyum, Oakley mengangguk mengerti menocoba agar dia tidak berteriak di depan wajah tampan pria itu, dia cukup lama menunggu penjelasan pria itu, tapi pria itu mengatakan bukan sekarang.

Karena tidak tahu ingin membahas apa, Oakley kembali fokus dengan bukunya. Ian juga tidak berbicara, mereka berdua sedang meyakinakan diri mereka sendiri jika mereka sudah bertemu dan berbicara, inilah moment yang ditunggu.

"Apa kau ada waktu besok?" Ian bertanya dengan nada memohon, Oakley sudah tidak tahu kapan terakhir kali dia mendengar nada itu.

Oakley tersenyum, ia ingin menghabiskan waktu dengan Ian, tapi Oakley tahu semakin sering dia bersama Ian, semakin dia berharap dengan pria ini. "Aku tidak bisa, besok aku ingin sendiri."

debate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang