Rumah Untuk Pulang

1K 80 8
                                    

.
.
.

Rhae Hoon mengetukkan ujung jari kanan pada lengan kirinya, tengah memerhatikan sosok perempuan yang menjadi rival abadinya sejak bertahun-tahun lamanya. Meski Kyu Hyun melarangnya habis-habisan dan ia yakin memerlukan tenaga ekstra untuk menghadapi Ha Kyo, wanita itu tahu ini bukan saat yang tepat untuk bersembunyi di balik rasa cintanya yang besar kepada Kyu Hyun.

"Halo Nyonya Cho," sapa Ha Kyo yang baru meminum banana milk di depannya tanpa canggung sama sekali,"kupikir ini pertemuan pertama kita."

Oh, ya. Rhae Hoon tahu itu,setelah sekian lama memupuk benci yang mendalam pada sosok tenang di depannya akhirnya mereka bertemu. Dua wanita yang menjadi tempat bernaung Kyu Hyun, meski akhirnya Rhae Hoon menjadi pemenang di antara mereka dan hari ini wanita yang tengah berbadan dua itu ingin menegaskan kepemilikan dan kemenangannya atas hati Kyu Hyun.

"Langsung saja, Ha Kyo-ssi," ujar Rhae Hoon lalu meletakkan dua tangan di atas meja. "Jangan ganggu Kyu Hyun Oppa lagi. Kami sudah bahagia berdua, bahkan sebentar lagi anak kami akan lahir jadi kumohon lepaskan semua masa lalu kalian.
Aku--- aku turut prihatin atas apa yang terjadi padamu dan kandunganmu, pasti rasanya sulit sekali," jelas Rhae Hoon lalu mengambil jeda dengan memerhatikan raut keterkejutan di wajah Ha Kyo.

"Ikhlaskan semuanya, awalnya aku marah besar pada Kyu Hyun Oppa, tapi aku segera tersadar kalau kalian memiliki janin itu sebelum kalian menikah dan kau tak pernah memberitahukan hal itu padanya, jadi bisa disimpulkan bahwa Kyu Hyun Oppa tidak bersalah atas apa yang terjadi kepadamu."

Ha Kyo tertawa renyah, rupanya dia salah menduga jika Rhae Hoon bersikap selunak ini, ia pikir wanita yang usianya jauh lebih muda dari dirinya itu akan mengamuk lalu menyuruh Kyu Hyun angkat kaki dari hidupnya.

"Kau memaafkan dia semudah itu? Ingat, dia tidur denganku jauh sebelum menikahimu, kami memiliki hari-hari yang indah bersama. Kau bisa hidup dengan semua ingatan itu?"

Rhae Hoon menatap secangkir teh yang belum ia sentuh sama sekali, Ha Kyo benar. Semua gambaran tentang hari dimana Kyu Hyun menghabiskan hidupnya bersama Ha Kyo memenuhi ruang pikirannya akhir-akhir ini, ia bahkan mendiamkan Kyu Hyun setelah pria itu menceritakan segalanya dengan wajah yang pucat pasi. Berhari-hari Rhae Hoon mendiamkan Kyu Hyun, menganggap pria itu telah menikam hatinya dengan sembilu tajam, tapi setiap kali melihat sang suami yang tertidur pulas, hati Rhae Hoon berkata bahwa pria itu hanya mencintai dirinya.

"Mungkin aku akan mengamuk jika kalian tidur bersama saat kami sudah menikah, tapi nyatanya tidak. Kau dan janin yang sudah tidak ada itu hanya salah satu bagian dari masa lalu suamiku, dan masa lalu suamiku bukanlah sesuatu yang harus kupikirkan sekarang. Jika saja saat itu kau memberitahu Kyu Hyun tentang kehamilanmu maka semuanya tidak akan menjadi seperti ini. Kau pasti sudah menikah dengannya, tapi nyatanya kau tidak melakukannya, Ha Kyo-ssi."

Ha Kyo mencengkram ujung kemejanya, mulutnya terkatup rapat, ia tak menyangka Rhae Hoon mampu berucap sekejam dan setajam itu, dia sudah salah menilai wanita itu.

"Biarkan kami hidup bahagia, dan aku minta maaf harus berkata sebanyak ini. Aku ingin mempertahankan pernikahan kami, kuharap kau bisa bahagia di masa yang akan datang." Rhae Hoon berdiri begitu saja lalu mulai melangkah menuju pintu keluar, namun tak lama ia mendengar namanya disebut dan hal itu membuat sepasang kakinya berhenti berjalan.

"Aku baru sadar kalau kau wanita yang cukup kuat dan memiliki tekad besar. Ya, kau menang. Aku takkan mengganggu hidup kalian lagi."
Rhae Hoon tersenyum tanpa menoleh lalu benar-benar keluar dari kafe setelah menghembuskan napas lega dan meninggalkan semua keraguannya.
***

Kyu Hyun menggigit bibir dan berjalan bolak-balik di teras rumah. Kepergian Rhae Hoon dua jam lalu yang ia ketahui dari pesan singkat yang dikirim istrinya itu membuat kepalanya hampir berasap lalu ia memutuskan pulang saja. Bagaimana tidak, wanita itu mengajak Ha Kyo bertemu, entah dengan tujuan apa. Sudah sejak beberapa menit ia terlihat gusar, sesekali ia mengumpati diri sendiri. Bagaimana jika Rhae Hoon semakin marah dan membencinya? Atau yang paling parah dua wanita itu akan bertengkar, Kyu Hyun benci situasi seperti ini namun ia juga tak tahu kemana harus mencari istrinya itu.

SORRY✔️Where stories live. Discover now