Rasa Takut

966 79 6
                                    


Kyu Hyun sangat ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Rhae Hoon, berbincang dan tertawa sambil membahas rencana persalinan anak pertama mereka atau apa saja yang akan membuatnya lupa akan keberadaan Song Ha Kyo di kepalanya, namun wanita muda bernama Rhae Hoon itu seakan melupakan sosoknya karena sejak belasan menit lalu ia sedang sibuk bermain-main dengan cairan sabun yang ia tiup dan menghasilkan gelembung-gelembung sabun yang kemudian terbang ke udara. Usianya memang sudah tiga puluh tahun, tapi Rhae Hoon terlampau asyik dengan kegiatan barunya sampai-sampai Kyu Hyun berpikir istrinya itu mirip anak taman kanak-kanak.

"Kau harus sering-sering mengajakku kesini, Oppa!" oceh Rhae Hoon lagi lalu meneliti ke segala arah, dia memang gadis rumahan yang suka mengurung diri dan berkutat dengan naskah-naskah novel, tapi kalau diajak jalan-jalan ke tepian Sungai Han seperti ini --terlebih oleh Kyu Hyun-- maka hal tersebut adalah pengecualian.

"Baiklah, seminggu sekali kita pergi kesini sampai kandunganmu membesar," ujar Kyu Hyun lalu meluruskan kedua kakinya pada hamparan rumput yang berhadapan langsung dengan jembatan Sungai Han yang terkenal.

"Ngomong-ngomong, wajahmu terlihat pucat, apa sesuatu yang harus kau kerjakan itu sudah selesai?" tanya wanita muda itu takut-takut merusak mood Kyu Hyun yang naik turun sejak beberapa hari lalu, tadi pagi dia sangat terkejut saat Kyu Hyun mengajaknya pergi jalan-jalan.

"Ah, ya. Masalah yang itu sudah selesai," kata Kyu Hyun cepat lalu tersenyum, ia lalu meniup gelembung sabun dan memerhatikan bagaimana gelembung itu pecah saat terkena rumput, bagaimana pun masa lalu antara dirinya dan Ha Kyo sudah selesai dan pria berhidung lurus itu masih waras untuk tutup mulut atas apa yang menimpa Ha Kyo, bisa-bisa Rhae Hoon kabur ke luar negeri kalau tahu masalah yang ia timbulkan dulu.

"Ah, jadi begitu." Rhae Hoon mengelus perutnya yang agak membuncit, kandungannya hampir mencapai bulan ke empat dan kadang ia merasa bayinya mulai membuat gerakan kecil di dinding perut.

"Aku ingin menjadi Kang Ma Ru hari ini," kata Kyu Hyun lalu mengeluarkan sebuah harmonika dari saku jas santainya.

"Apa?" Rhae Hoon membulatkan mata, untuk beberapa detik ia berpikir keras, tapi kemudian ia tersenyum bahagia saat sebuah nada mulai mengalun indah, hasil dari gesekan bibir Kyu Hyun dan permukaan harmonika itu membuatnya teringat satu babak dari drama Innocent Man, yang mana ada Ma Ru dan Eun Gi yang tengah berkencan.

Rhae Hoon hanya mampu terdiam, menikmati alunan merdu itu sampai-sampai beberapa gadis melihat ke arah mereka dengan wajah iri luar biasa. Semilir angin yang menerpa wajah Kyu Hyun membuat Rhae Hoon hampir tak percaya jika semua ini adalah nyata, bahwa Kyu Hyun kini adalah miliknya dan menjadi satu-satunya orang yang mencintainya dengan tulus.

"Bagaimana? Aku sudah mirip Kang Ma Ru?" celoteh Kyu Hyun setelah ia rasa permainannya sudah cukup membuat istrinya berbinar.

"Sangat mirip, karena kalian sama-sama angkuh," jawab Rhae Hoon sekenanya.

Dalam beberapa detik yang Kyu Hyun lakukan hanya membisu, merasa bersalah karena melalui beberapa tahunnya dengan tersesat di hati yang lain dan melupakan keberadaan Rhae Hoon, dan saat cinta yang ia rasakan sudah begitu besar, sebuah coretan kecil di masa lalu membuatnya harus waspada kalau-kalau Ha Kyo datang dan merusak segalanya.
"Kenapa menatapku begitu?" Rhae Hoon berkedip beberapa kali, merasakan pipinya panas ketika tatapan Kyu Hyun hanya tertuju padanya.

"Aku hanya merasa bersalah," aku pemuda itu jujur, "aku janji, hanya akan membuatmu bahagia."
Kata-kata itu terdengar begitu sederhana, namun mampu menggetarkan hati Rhae Hoon yang tak bisa berucap apa-apa atau melakukan apa-apa ketika daun bibir Kyu Hyun menutup belahan bibirnya yang sedikit terbuka, hanya sebuah ciuman lembut dalam beberapa detik, dan setelahnya keduanya bertatapan sangat lama, merasai letupan kecil di dalam hati yang berdesir-desir tanpa henti.
***

SORRY✔️Where stories live. Discover now