Salju Pertama

1.1K 79 6
                                    


Jung Rae Hee --ibunda Rhae Hoon-- memilih diam saja, sesekali menyeruput sup ikan layur yang disajikan Myung Ae sementara di depannya sang menantu yang terluka di bagian kening dan tumit kaki tengah terduduk lesu, menerka-nerka omelan yang mungkin ia terima.
Dua jam lalu, Kyu Hyun berhasil mengejar Rhae Hoon yang memilih pulang ke rumah orangtuanya, tentu saja gadis itu mengunci diri di kamar tanpa berminat mendengar penjelasan Kyu Hyun sama sekali.

"Menantuku, kau tahu betapa bencinya Rhae Hoon pada gadis bernama Ha Kyo itu?" tanya Rae Hee hati-hati, meskipun dia sempat menahan amarah saat Kyu Hyun menjelaskan duduk perkaranya.

"Eommanim, aku kan sudah cerita kalau yang tadi itu salah paham?" Kyu Hyun menghela napas bosan, terkenang bagaimana sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jalan tol yang menyebabkan mobilnya dan beberapa kendaraan ringsek parah, ada beberapa orang yang terluka parah, dan sialnya, satu dari banyaknya orang yang ada di sana adalah Song Ha Kyo, yang menurut perkiraan Kyu Hyun baru saja menginjakkan kaki di Seoul setelah bertahun-tahun tinggal di luar negeri. Mana bisa dirinya pura-pura tak mengenal Ha Kyo sedangkan gadis itu tidak bersama keluarganya sama sekali?

"Kau tahu? Rhae Hoon memiliki kebiasaan aneh waktu dulu kau memutuskan hubungan kalian demi gadis bernama Ha Kyo itu?"
Denyut di kepalanya masih menyisakan perih, tapi ibu mertuanya malah mengajak main tebak-tebakan. Sebenarnya Kyu Hyun tidak tahu kenapa Rae Hee mengajaknya kemari sedangkan Rhae Hoon sekarang pasti tengah menangis di dalam kamar.

"Dia sering tak bisa tidur di malam hari selama berbulan-bulan, kadang dia menonton televisi sampai dini hari dan badannya semakin kurus dari hari ke hari."

Kyu Hyun merasa nyeri, kalau dulu Rhae Hoon menderita, itu seratus persen adalah salahnya.

"Saat Eomma tanya kenapa dia begitu, dia bilang kau meninggalkannya karena bosan," lanjut Rae Hee, "waktu itu, Eomma merasa sangat sedih. Kau tahu? Eomma mengandung dan membesarkan Rhae Hoon dengan kasih sayang, Eomma selalu melindunginya dari apapun,dan juga selalu mengabulkan apapun yang ia inginkan, dan saat tahu dia menangis karenamu, Eomma merasa tidak mampu melindungi atau mengabulkan keinginannya untuk selalu bersamamu karena urusan perasaan tak bisa dipaksakan."

"Maafkan aku, Eommanim," sesal Kyu Hyun yang tanpa sadar menggigit bibir setelah mendengar penjelasan panjang lebar itu.

"Sebagai seorang ibu, Eomma merasa sudah gagal melindunginya, dan Eomma tak bisa melakukan apapun untuk menghiburnya, Eomma juga tak bisa memaksamu kembali padanya. Sampai bertahun-tahun akhirnya kau kembali pada kami, memaksa kami menyerahkan putri kami padamu. Eomma sangat senang karena kupikir hanya kau yang bisa mencintainya lebih dari apa yang Eomma bisa berikan, tapi hari ini...kau kembali membuatnya menangis Kyu Hyun-ah."

Rae Hee menyelesaikan ceritanya dengan sesak yang menghimpit dada, Rhae Hoon adalah anak perempuan satu-satunya yang ia miliki, tak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya hati seorang ibu saat anaknya tersakiti.

"Jadi Eomma mohon padamu, apapun yang terjadi antara kau dan Rhae Hoon, kau harus bisa memahaminya. Hari ini pulanglah saja, biarkan Rhae Hoon tidur di rumah kami."

"Tapi, Eommanim!"

"Jangan membantah! Biarkan Rhae Hoon menenangkan dirinya, lagipula anak keras kepala itu takkan mau menemuimu." Myung Ae yang sejak tadi mengamati kedua orang itu tiba-tiba saja mendekat dan menatap Kyu Hyun sebal.

"Baiklah, Imo," pasrah Kyu Hyun akhirnya, pria angkuh itu merasa takkan menang melawan dua wanita paruh baya yang amat mencintai Rhae Hoon. Dia sudah merasa jengah diomeli dari tadi, hatinya juga terasa sakit membayangkan bagaimana Rhae Hoon yang begitu terluka.
***

Pagi-pagi sekali, setelah sarapan Rhae Hoon pergi berjalan-jalan seorang diri di pusat perbelanjaan, berjalan tak tentu arah. Tadi malam, ibunya sudah menjelaskan duduk perkara yang terjadi, semua itu adalah salah paham, tapi Rhae Hoon memilih tak peduli. Sesekali menghukum Kyu Hyun dengan menjauhinya bukanlah ide yang buruk. Siapa suruh pria itu bernapas di tempat yang sama dengan Ha Kyo? Kalau Kyu Hyun bisa pintar sedikit, harusnya pria berhidung lurus itu segera enyah ketika tahu Ha Kyo ada di rumah sakit yang sama.

SORRY✔️Where stories live. Discover now