(Not) Beautiful Honeymoon

1.1K 83 6
                                    


Mereka tidak bicara apa-apa sejak pengakuan cinta mengejutkan yang meluncur dari bibir Rhae Hoon. Gadis itu tadi terlihat terkejut dengan apa yang ia katakan sendiri lalu meminta Kyu Hyun tidak menanyakan apapun.
Keheningan menjadi penguasa sepanjang perjalanan menuju Provinsi Gangwondo, dua setengah jam perjalanan ke Utara kalau ditarik dari Seoul. Sesekali Kyu Hyun melirik istrinya yang duduk tenang di kursi penumpang, hatinya kadang berdebar tak tentu arah, mencoba mencerna apa yang mungkin ada di kepala Rhae Hoon.

Gadis itu, beberapa menit sekali meremas ujung baju hangat yang ia pakai dan merutuki diri, apa salju pertama tahun ini membuatnya begitu terpukau? Dia yang benci setengah mati pada Kyu Hyun, ternyata harus mengakui jika ia juga setengah mati menaruh rasa pada suaminya itu.

Kemarin keadaan sudah baik-baik saja, tapi Rhae Hoon merasa bodoh karena merusak segalanya hingga suasana menjadi canggung.

"Ayo turun," itu suara Kyu Hyun yang sudah membuka pintu mobil, dengan sabar menuntun Rhae Hoon keluar dari kendaraan, hingga gadis itu sibuk meneliti halaman villa mungil di ujung bukit dengan kedua mata besarnya.

"Wah, tempat ini 'kan?"

"Kau menyadarinya?" Kyu Hyun sudah selesai menurunkan koper dan tersenyum lebar.

"Darimana kau tahu tempat ini?"

"Aku 'kan membaca novelmu, Love In Gangwondo," katanya santai lalu masuk begitu saja ke dalam villa kecil yang sudah ia sewa untuk beberapa hari.

Dalam sesaat, Rhae Hoon mencerna apa yang tengah terjadi. Rupanya, Kyu Hyun membawanya ke villa yang pernah ia masukkan dalam setting cerita novel karangannya, di tempat ini dua karakter di dalam khayalannya itu pergi honeymoon. Apa yang sedang lelaki itu pikirkan?
Rhae Hoon lalu masuk ke dalam, semua yang pernah ia tulis terangkum sempurna di penglihatannya. Segalanya sama, ruang tamu bergaya vintage dan dua kamar tidur yang romantis, dapur mini dan ruang makan dengan alat pemanggang daging, juga sebuah kolam renang dan jacuzzi yang akan ia temui jika naik tangga tak terlalu tinggi setelah ruang makan.

Tempat ini, bersama Kyu Hyun adalah definisi kata sempurna yang sesungguhnya. Rhae Hoon serasa bermimpi. Pria itu sedang duduk di ranjang salah satu kamar dan mengetikkan sesuatu di ponsel.
Tentu saja, orang itu selalu nampak sempurna dengan pakaian dan aksesoris apa saja yang menempel di tubuhnya, Rhae Hoon tersenyum dan menyusul Kyu Hyun, duduk begitu saja di sisinya tanpa mengatakan apa-apa.

"Kau suka tempat ini?"

"Tentu saja, terimakasih. Aku tak menyangka bisa datang kemari, rasanya seperti honeymoon saja."
"Kita kan memang sedang honeymoon, kau ini bagaimana sih?"
Ya, dua orang itu sudah melalui banyak tahap kehidupan. Sudah menikah, bahkan tengah menanti kehadiran anak pertama. Tapi tentu saja ada dua babak yang terlewat, permintaan maaf dan pengakuan cinta. Rhae Hoon tersenyum, merasa begitu serakah dengan harapan yang terlalu menggantung tinggi.

"Istirahatlah, makan malamnya akan diantar dua jam lagi."

"Loh? Kupikir aku akan memanggang daging sendiri."

Kyu Hyun menggeleng, "pikirkan anakmu, jangan bekerja yang berat-berat."

Yang diajak bicara mengerucutkan bibir, membuat pria di sebelahnya tidak tahan untuk mengecup pipi istrinya gemas.

Tiga jam setelahnya, mereka sudah selesai mengisi perut lalu Rhae Hoon dibuat terkejut dengan halaman villa yang sudah diisi dua buah kursi, di depannya ada api unggun kecil, Kyu Hyun mengisi salah satu kursi dan melambaikan tangan ke arahnya. Wanita itu dengan cepat menuruni anak tangga villa dan bergabung dengan Kyu Hyun yang memakai baju hangat, di bawah langit malam orang itu tersenyum ke arah Rhae Hoon, tidak mengatakan apapun hampir selama sepuluh menit, hanya saja keduanya saling bertatapan, seperti sepasang remaja yang saling menyukai namun tak mampu mengutarakan cinta.

SORRY✔️Where stories live. Discover now