5|Si Putih Mungil|

21 3 0
                                    

Blackrider tengah duduk di atas kursi di hadapan komputernya. Ruang kamar dengan perpaduan warna hitam dan putih telah menjadi kediamannya setelah kembali dari kampus. Akhir-akhir ini ia lebih setia dengan komputernya demi mencari informasi tentang di mana gadis Lebanon itu berada, yang menurutnya kejadian hilangnya Juliana itu aneh dan tidak masuk akal. Karena baru beberapa jam sebelum turnamen dimulai mereka berbincang dan saling mendukung, itu artinya apa pun yang terjadi keduanya merasa siap untuk kalah. Meski mereka tak menunjukkan kekhawatiran. Yah, mungkin kau akan berpikir bahwa gadis itu akan datang ke kampus jika memang masalahnya berada pada acara turnamen itu, namun pada kenyataannya ia tak hadir kelas selama dua hari setelah acara tersebut.

Green Mila, sahabat baiknya, mengira bahwa Julie telah membolos atau ia sungguh kembali ke Lebanon tanpa mengabarinya. Ia tahu bahwa siapa pun yang menemani Juliana mereka akan mendapat perlakuan sama dengan gadis itu; dimusuhi. Jadi kau pasti bisa mengatakan bagaimana kondisi Green Mila saat ini, sahabatnya hanyalah Juliana dan kini gadis itu tidak ada. Jadi ia hanya mengisi waktunya untuk berpikir, belajar dan berusaha menghubungi sahabatnya yang sudah selama dua hari juga, ia sabar menunggu jawabannya. Pesannya tak dibuka, jadi, rasanya mustahil untuk menerima balasan darinya.

Hari ini setelah kampus berakhir Green Mila pergi ke apartemen tempat di mana Juliana tinggal. Sambil berharap bahwa gadis itu akan baik-baik saja di sana, dengan tidak sabar ia memasukinya, menaiki lift, dan setibanya di ambang pintu kamar Juliana, menarik napas dalam lalu mengembuskannya, sebelum akhirnya ia mengetuk pintu. Setelah tiga kali pengetukan ia tak mendengar sahutan dari dalam kamar, akhirnya ia mengucapkan salam, dengan itu mungkin Juliana akan menjawab salamnya. Namun amat disayangkan karena setelah itu tak menghasilkan perubahan apa pun.

Gadis hijau itu berbalik memunggungi pintu kamar, beranjak menjauhi kamar, membuka tas dan merogohnya, tak lama mengeluarkan Miniseluler dari dalamnya. Mencoba lagi untuk menghubungi Juliana, kali ini ia masih berpikir mungkin ia sedang makan malam di luar. Tak peduli apakah tindakannya akan mengganggu atau tidak, yang jelas ia amat membutuhkan kepastian. Namun lagi-lagi ia merasa kecewa karena Miniseluler Juliana tidak aktif, yang berakhir dengan desah napas kecewa sebelum Green Mila kembali ke rumah.

Keesokan harinya Blackrider menjalani hari dengan memanipulasi perasaannya, meski dalam hatinya sedih padahal ia telah berhasil memangkan turnamen itu setelah melawan peserta pengganti Juliana. Tapi ia sadar bahwa ia harus mampu menampakkan wajah ceria, yang tanpa ia sadari sebenarnya ia justru tampak cemas dengan membicarakan Juliana pada setiap hari bersama Zombierange.

"Menurutmu bagaimana, Zombierange?" tanya Blackrider ketika makan siang.

"Sepertinya Julie takut kalah melawanmu jadi ia melarikan diri," Pikirannya terlalu sederhana, atau terlihat seperti menyepelekan.

Blackrider akhirnya berpikir, apakah itu masuk akal?

"Jika memang begitu, seharusnya ia tidak perlu bolos kampus," bantah Blackrider. "Dan kurasa Juliana bukan tipe orang yang lari dari masalahnya, ia selalu berusaha keras."

Zombierange tampak merasa bersalah. "Maaf," katanya. "Aku tak begitu mengenalnya, jadi aku hanya ingin membuatmu tenang."

Blackrider menjulurkan bibir dan mengembuskan desah napas kecewa.

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Wonder Colours: Fight in Color WorldHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin