Part 15 ^PERHATIAN^

Mulai dari awal
                                        

"Woaahh makanan, sini biar gue abisin" teriak Rangga heboh.

Jika soal makanan saja dia nomor satu, tapi kalo bahas sesuatu lola nya minta ampun deh.

Raina mencubit lengan Rangga.

"Awsss sakit, ko lo nyubit gue sih"

"Abisnya lo bikin malu deh"

"Itu makanan loh, sayang kalo mubazir"

"Yaudah kalo lo sayang sama tuh makanan makan aja sono, lo gausah sayang gue lagi" ancem Raina.

"Utututu sayang, jangan ngambek yah gue sayang lo ko" ucap Rangga menurut.

'Yahh pupus sudah makan makannan enak' batin Rangga.

"Jar aku pengen jeruk" rengek Senja manja.

"Sejak kapan lo ngomongnya aku" heran Fajar.

"Ihhh kamu mah" Senja memalingkan wajahnya pertanda merajuk, dia kan hanya ingin dimanja didepan Bulan.

"Yaudah jangan ngambek yah, gue kupas dulu"

Senja langsung tersenyum kemenangan. Sedangkan sahabatnya yang lain hanya melihat interaksi tiga orang didepannya yang menarik perhatian.

Dapat dilihat Bulan sudah menampilkan muka merah karena cemburu.

"Nih"

"Suapin lagi Jar" Senja kembali merengek.

Awalnya Fajar ragu karena dia tidak enak dengan Bulan, tapi dia juga gak bisa nolak keinginan Senja.

Setelah Fajar menyuapi Senja, dia kembali dihadap kan oleh keinginan Bulan.

"Sayang anter aku makan siang yuk, laper nih" Bulan menampilkan wajah pupy eyesnya.

'Hadeuh sayang sayangan mulu, eneg gue dengernya'

"Sama gue aja yuk, Fajar kan lagi jagain Senja" tawar Gavin.

"Gue mau nya sama Fajar, yang jagain Senja kan bisa lo pada" ucap Bulan sinis.

Nah keliatan kan sikap aslinya si Bulan.

"Ayo ihh Fajar aku udah laper banget, kamu tega nanti aku pingsan disini karena kelaparan" Bulan terus menarik narik lengan Fajar.

Tapi Fajar tetap duduk dihadapan Senja, dia melihat wajah nya seakan jangan pergi temanin dia aja. Tapi Fajar juga ga tega kalo biarin Bulan makan sendirian.

"Yaudah kalo kamu mau disini dan ga nemenin aku mah gapapa ko" ucap Bulan dengan nada sangat sedih.

'Dasar ratu drama'

"Aku mau ko" ucap Fajar cepat.

Wajah Senja langsung berubah kecewa, ternyata Fajar emang lebih peduli sama Bulan dari pada dirinya.

'Kan sudah gue bilang, gue sama Bulan itu bagaikan Sekresek gorengan sama sebucket bunga. Mana mau Fajar milih gue yang berminyak? Iya ga? Iya aja deh' batin Senja.

Bulan bersorak kegirangan saat Fajar menuruti permintaanya, keduanya pergi berlalu keluar namun sebelum beranjak Fajar lebih dulu memberi Senja kecupan.

Cup

Satu kecupan kedua dari seorang Fajar Alvano mendarat dikening nya hingga sekarang jantung Senja seperti sedang lari maraton.

'Aaaaaaa ini gak mimpi kan, gue seneng banget. Fajar sosweet deh' teriak Senja membatin.

***

Dua hari yang lalu Senja sudah sembuh dan bersekolah seperti biasanya. Sekarang gadis itu tengah berada di sebuah toko bunga tempatnya dia bekerja.

"Maafin Senja ya bu, akhir akhir ini Senja ga masuk Kerja" ucap Senja memohon.

"Iya gak papa ko, ibu mengerti" jawab ibu pemilik toko.

"Tapi ibu ga pecat Senja kan? Soalnya Senja butuh banget uang"

"Ngga ko, kapan pun kamu siap kerja ya silahkan"

"Makasih ya bu, sekarang Senja mengantar bunga ke alamat mana?"

"Nih bunga nya dan ini alamat nya, gak jauh dari sini ko" ibu pemilik toko itu memberikan bucket bunga dan secarik kertas berisi alamat.

"Yaudah kalo gitu Senja pergi dulu"

Senja menggoes sepedanya dengan semangat, sore ini cuaca nya sangat Sejuk membuat semilar angin terasa menusuk kedalam kulitnya.

Rambut sepinggang gadis itu seakan ikut menari mengikuti semilar angin di sore ini, sesekali gadis itu bersenandung merdu.

"Loh ini kan alamat nya Bintang" ucap Senja saat sampai disebuah ruamah yang alamatnya tertulis di kertas.

"Permisi" teriak Senja.

"Iya non ada keperluan apa?" tanya Pa Satpam.

"Saya mau mengantar bunga pesanan"

"Mari masuk"

"Ah gausah, ini bunga nya saya titipkan ke bapa saja"

"Senja" teriak Bintang menghampiri.

Pa satpam itu kembali masuk saat sang majikan menyuruhnya pergi.

"Nih bunga nya, pasti ini pesanan Mama kamu yah" Senja menyodorkan bunga itu kearah Bintang dan dia menerimanya.

"Bukan pesenan Mama ko"

"Lalu?"

"Gue"

"Hahhaa lo pasti mau nembak seseorang yah pake bunga itu. Soalnya bunga nya cantik banget"

"Tapi lebih cantik lo"

Senyum Senja mengembang dan ppipinya kembali memerah.

"Bercanda mulu lo tang"

"Udah gue bilang, panggil gue Bintang bukan Tang" gerutunya.

Senja tertawa lepas.

"Yaudah yuk ikut gue" Bintang menarik lengan Senja kesebuah taman yang tak jauh dari perumahannya.

"Ngapain lo ngajak gue kesini?"

Bintang berjongkok dihadapan Senja sambil memegang bucket bunga itu.

'Jangan jangan Bintang mau nembak gue lagi' batinnya.

"Senja, gue emang bukan cowok romantis tapi gue hanya ingin mengutarakan isi hati gue. Sebenarnya gue cinta sama lo udah sejak lama tapi gue gak berani mengungkap kan ini, sampai saat ini perasaan gue tetap sama bahkan semakin besar. Tapi gue sadar hati lo cuman buat Fajar kan? Gue gak memaksakan lo untuk punya perasaan yang sama ke gue. Gue hanya ingin ngomong yang sebenarnya sama lo, sebelum orang lain. Senja Will you be girlfriend?"

Senja beridiri mematung mendengar semua ucapan Bintang yang sangat tulus, dia tak ingin membuatnya kecewa tapi jika perasaan itu dipaksakan tidak baik bukan?

Bintang masih tetap setia dengan posisinya menunggu jawaban Senja.

"Maaf Bintang, gue-"

"Sssttt" Bintang berdiri dan jari telunjuknya menempel kearah bibir Senja.

"Gue ngerti ko"

"Yaudah nih lo terima aja bunga ini, gue emang niat ngasih bunga ini buat lo"

Senja menerima bunga itu dengan tersenyum manis.

"Makasih ya Tang dan sekali lagi maafin gue yah"

"Santai aja, yaudah yuk gue anter lo balik"

Keduanya berjalan beriringan, andaikan keduanya mempunyai perasaan yang sama. Lebih tepat nya Senja mencintai Bintang mungkin akan lebih bahagia dari pada memperjuangkan seseorang yang jelas jelas tidak menginginkannya.












Jangan ditiru apabila ada kata kata kasar.
SenjaBintang atau SenjaFajar?
Silahkan komen dibawah yah! Jangan lupa Voment nya⭐



Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang