Day-1

445 32 0
                                    

Flashback 5 tahun silam..

Aku teringat ketika aku masih terduduk dibangku SMA, waktu itu aku adalah siswa baru yang sedang diospek oleh kakak-kakak osis yang garang-garang, tapi aku tidak takut.. mentalku sudah kuat bak tameng thor.

Mungkin bisa dibilang itu adalah hari ke-lima ketika aku pertama kali melihat kakak cantik berseragam rapi dengan atribut osis di lengan atas kanannya, ya semacam kain merah bertulis ketua osis yang dieratkan sangat rapi dan menurutku itu sangat pas untuknya.

Dia berambut panjang sesiku tangan dengan aura yang menyala terang seperti matahari, pada waktu itu aku terus menatap dia ketika memberikan sebuah arahan atau entah apa aku juga lupa yang jelas dia memakai toak untuk mengeraskan suaranya yang sangat merdu itu xixi..

Dan untuk pertama kalinya pada hari ke-tujuh ospekku, aku mengenalnya dengan sebuah nama yang indah, dia adalah Sasya Ogys Fransiska, ketua osis yang akan lengser, dan dia beda 2 tahun denganku.

Masa-masa ospekku sangat membahagiakan karna kak sasya selalu ikut kerja lapangan bersama anggota-anggotanya, ya meskipun dia selalu marah-marah tak pernah senyum tapi aku yakin dia orang yang manis.

*

Aku mendadak jadi stalker kak sasya, diam-diam aku memfollownya dengan fake akun yang aku buat secara random, aku juga membuntutinya ketika ia hendak ke kantin, perpus, ruang osis, bahkan aku mengikutinya sampai rumah, bukan apa-apa aku hanya ingin dia sampai dengan selamat.

Setiap mau tidur aku selalu membayangkan wajah kak sasya, aku membayangkan dia tidur disampingku, memeluk dan mengecup pipiku. Membayangkannya saja pipiku sudah merah merona, tanganku gemetar dan dadaku berdetak sangat cepat.

Aku juga pernah bermimpi melakukan hubungan badan dengan kak sasya, di dalam mimpiku dia sangat agresif dan aku kwalahan, dia mengeluarkan banyak cairan dari vaginanya, dia menyemprotkan seluruhnya diwajahku, semakin lama cairan miliknya itu keluar makin banyak, aku seperti gelagapan, seketika aku terbangun dan aku kecewa karna itu bukan cairan cinta kak sasya melainkan langit-langit kamarku yang bocor menetes mengenai wajahku dan bantal tidurku, ah sial.

*

Ketika hari kelulusannya, dia mengundang semua teman-teman kompleknya untuk hadir diacara wisudanya, dia juga mengundang geng-gengnya yang entah dari mana, senyum indah menawan terpampang jelas menghiasi cantik indah wajahnya, kak sasya sangat Bahagia aku bisa melihatnya dengan jelas, ya.. meski secara sembunyi-sembunyi.

Seletah kak sasya lulus aku jadi mellow dan sering galau, nilaiku jadi jeblok, type-type bucin tingkat dewalah pokoknya. Bolak-balik cek sosmednya kak sasya adalah kegiatan rutinku, dan bodohnya aku yang seperti nggak percaya kalau memang kak sasya nggak sedang lagi upload apapun waktu itu, jadi disetiap detiknya aku akan selalu merefresh handphoneku, ahh cinta-cinta..

Dan ketika malam itu tiba, aku benar-benar sedang lesu dan tidak berenergi, hanya berbaring dikasur menatap bekas rembesan air yang berada tepat diatasku, teringat mimpi itu Kembali, aku tertawa renyah dengan sendirinya seperti orang gila. Bunyi notifikasi hpku membuyarkan segala hal random yang ada di otakku, aku bergegas memutar badan dan mengeceknya.

[satu post terbaru @sasya.ogys]

Oh god! Kak sasya, matahariku, setelah sekian purnama aku menunggumu dan baru sekarang kamu muncul ya sayang.. Dasar nakal! Tapi aku suka kok hehe..

Postingan itu ternyata menampakkan kak sasya bersama teman-temannya yang lagi diospekin gitu, jadi inget waktu aku diospekin dia.. sekarang gantian mampus kau! Bercanda sayang :)

Kak sasya makin cantik difoto itu, meski dengan rambut dikuncir dua menggunakan pita warna merah dan lengkap dengan topi krucut mirip tumpeng mini yang menghiasi puncak kepalanya itu malah terkesan super duper cute, jadi pengen cium hehe..

Dengan caption 'Universitas Indonesia check', seolah merasa terpanggil buat susulin kak sasya, aku makin terpacu buat belajar giat segiat-giatnya biar bisa seuniv dan sejurusan sama doi.

Aku sadar aku sama kak sasya beda kasta, ya secara kak sasya anak holkay, lah aku? Upik abu, aku nggak mungkin bakal dibolehin kuliah di UI gitu aja, belum biaya ngekos, uang jajan, dan duit-duit lain yang emang dibutuhkan mahasiswa pada umumnya.

Waktu itu harapanku mulai redup, aku nggak mungkin paksa ayah bunda yang Cuma pns biasa, sedangkan aku juga punya 3 orang adik yang juga masih butuh biaya semua. Iseng-iseng aku browsing hal random yang muncul diotakku secara tiba-tiba akibat rasa kesalku pada diriku sendiri.

Aku searching dengan kalimat begini 'cara agar supaya gue bisa kuliah gretong di UI cus gak pake lama'

Lalu muncullah situs-situs yang tak kalah random seperti 'serba serbi gretong' 'UI kampus besar berjas kuning' 'kamu harus tau cerita horror UI', dst.

Tapi waktu aku mau pasrah gitu aja, tiba-tiba aku baca satu situs dengan iming-iming seperti ini:

Mau kuliah di Universitas Indonesia? nggak ada uang? Atau takut gagal waktu ujian simak UI? Gampang! yuk ikut Beasiswa Mandiri Indonesia, segara hadir untuk anda.

Setelah aku klik-klik, baca-baca, dan pelajari, aku jadi makin optimis dan semangat lagi buat masuk UI, okkey mulai dari situs aku giat belajar dan ikut banyak olym di sekolah.

Singkat cerita, aku udah daftar beasiswa itu, semua syarat-syarat udah aku kirim dan aku lolos, seneng banget rasanya cius deh.. tapi itu masih permulaan, masih ada tahap seleksi 50 besar, 10 besar, dan 3 besar. Dan percaya atau nggak, dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang daftar, aku termasuk yang ke-tiga besar itu, aku juga heran kok bisa ya? Kayaknya ini semua karna the power of love deh, eh atau the power of bucin ya? Hehe

Tahap terakhir wawancara, aku ditanya kenapa pengen masuk UI, pengen jujur gara-gara suka sama orang nanti takut di diskualifikasi, ya akhirnya terpaksalah bohong dikit. Oke, setelah semuanya udah fix, aku dibiayai full sama mereka dan nggak hanya itu aku juga dapet duit jajan perbulan, dan dapet satu kamar di asrama UI. Berhubung aku nggak ambil jatah asrama jadi itu dialihkan atau dipindah tangankan, ya bukannya apa tapi aku pengen ngekos aja kayak lebih bebas gitu oh iya biaya kosan nggak ditanggung pihak beasiswa jadi ya aku kudu bayar sendiri :(

*

Pada akhirnya aku seuniv dan sefakultas sama kak sasya, tapi kampus ini gede banget nggak kayak dulu waktu di sma bisa nebak dengan mudah kak sasya ada dimana dan ngapain, nah sedangkan di UI? Ya kali aku ngiterin satu-satu tempat buat cari kak sasya dimana, jujur aku langsung jadi galau.

Tapi galauku jaman sma sama jaman kuliah beda banget, kalo galau sma meski nilai jeblok ya paling tetep naik kelas, nah kalo aku terrapin galau smaku ke kampus bisa-bisa beasiswaku yang dicabut dan kemungkinan aku didepak dari kampus sangat besar, aku kan nggak mau jauh-jauh dari kak sasya :( seandainya kak sasya tau perjuanganku demi dia kayak apa, pasti kak sasya bakal laporin aku ke polisi deh karna keobsesianku yang berlebih sama dia, dasar aku!

*

Ada yang sepengalaman kayak karakter 'aku' disini nggak?

Menurut kamu karakter bucin yang saya bikin buat si 'aku' ini berlebihan apa nggak?

Komen kekurangan saya dalam tulisan saya, dan saya nggak bakal maksa buat kalian vote, bye gais~

S:heWhere stories live. Discover now