Setiap orang bisa saya jadikan sebagai pembelajaran hidup. Meski saya membenci tapi tak pernah mengutuk jasad namun sifat, meski saya dibenci yang seringkali jasad dikutuk, meski usaha dan karya saya tak sekalipun dihargai dari yang dibenci, meski usaha dan karya orang lain tidak maksimal tetap saya beri penghargaan. Saya mencoba untuk berbaik sangka pada setiap situasi dan kondisi terburuk pada apa yang akan diujikan. Di lingkungan terburuk sekalipun pasti ada hal positif. Saya hanya ingat, dosa yang sampai saat ini saya lakukan tidak sebanding dengan ampunan Rabb hamba, dan pahala sebesar apapun yang saya raih tak sebanding dengan Rahmat dan kasih sayang Rabb hamba, Allah azza wa jalla. Intinya, maksiat yang kita kerjakan jauh lebih berharga dibandingkan pahala yang kita agung-agungkan kepada orang lain karna Allah merangkul manusia yang banyak dosa sedangkan Allah sedang menyombongkan keagungannya kepada pahala orang yang tak mengerti dengan Apresiasi kepada orang yang sedang dibenci sekalipun.
~Nst
YOU ARE READING
Buah Pikiran ✔ (SUDAH TERBIT)
PoetryBELUM TERSEDIA DI GRAMEDIA [Sinopsis] Recehan aksara yang diuntaikan lewat literasi adalah cara yang tepat untuk mengontrol segala bentuk emosional. Puisi-puisi ini hadir untuk memberi nasihat kepada diri sendiri sebagai bahan evaluasi, ia menjadi p...
