Pemenang

51 6 0
                                    

Aku adalah ahad yang dekat dengan senin, namun justru engkau adalah senin yang sangat jauh dengan ahad. Aku tak perlu menunggumu seperti engkau melewati hari-hari panjang bagai berabad tahun lamanya. Engkau isi hari-hari terbaikmu lalu melebur diri bersamaku. Meski engkau pernah berdengung dalam keseharianku, namun apa dayaku terlihat samar berkat aksara yang semu.

Batas-batas kerinduan itu memuncak ketika iman turun di ambang batas. Jalan menujumu bagai perjuangan jihad ke kota syam dihalangi oleh ketidaksanggupanku terhadap jumlah dolar. Namun, bukankah dengan do'a adalah cara yang ampuh memberi hadiah agar hatimu senang? Itu semua hanya sebatas ingin melihat kebahagiaan pilihan hidupmu atau hidup kita yang sudah membuat jiwaku menjadi pemenang.

~Nst

Buah Pikiran ✔ (SUDAH TERBIT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora