Part 14

38 2 5
                                    

Jarum panjang dan kecil diam tak mengikuti arus pusaran jam dinding yang tergantung kumuh disudut ruangan. Orang-orang dikawasan markas Suga juga seperti itu. Keadaan tersebut sama persis dengan museum patung lilin yang terlupakan. Tersenyum manis, Jungkook mengumpat dalam hati menatap wajah J-Hope. Dendamnya satu persatu terwujud.

Jin sibuk memeriksa jasad J-Hope dengan teliti dan dia terkejut darah segar keluar dari hidungnya ketika dia mengendus aroma tubuh yang perlahan menguap keudara. "Akh!" Menutup hidung erat dengan lengan sambil menjauh. Geleng-geleng kepala memulihkan kesadaran akibat menahan rasa sakit yang menusuk disekitar rongga penciuman.

"Berani-beraninya dia mempermainkan ku." Teriak Jungkook didekat mayat yang hampir lenyap. Menarik pedang dari punggung dan menghempaskannya kelantai tepat diperut yang masih tersisa.

"Hukh-hukh-hukh."

Suara batuk itu mengalihkan perhatian Jin kesalah satu manusia yang terduduk menahan rasa sakit akibat getaran yang dihasilkan dari pedang Gumiho. "Siapa kau?" Jin menatap RM tajam. "Kau bukan manusia biasa." Merangkak mendekati RM. "Katakan padaku. Mahluk apa kau sebenarnya?" Menatap tajam mata RM yang baru saja memuntahkan darah. "Jangan membuat aku menunggu lama. Aku bisa merobek kulit dan mengeluarkan satu persatu isi perut mu." Jas RM robek tersentuh kuku telunjuk siluman serigala tersebut.

"Jangan sentuh dia. Aku akan menuntunmu kepada orang yang kau cari." Ucap Suga lantang.

Mengarahkan ujung pedang kejakun Suga, "Berapa banyak manusia yang terlibat? " Mata Jungkook memerah.

"Apa di duniamu sumber informasi diperlakukan kasar? Singkirkan benda ini kalau kau ingin aku buka mulut." Tersenyum menantang Jungkook.

Ujung bibir Jungkook terangkat sedikit membaca permainan Suga. "Kuakui kau pandai bernegosiasi." Warna lensa berubah hitam. "Aku bisa melakukan apapun yang aku mau." Menggigit giginya.

" Menggigit giginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kelopak sakura jatuh tepat di pipi ayu Shin Hye. Kulit putih memancarkan warna pink terang yang menempel diwajahnya. Angin sepoy-sepoy membangunkan tidur singkat Shin Hye. Duduk sambil mengucek-ngucek mata, ia tersadar akan keberadaannya.

"Tuan Kim," merangkak kearah Taehyung yang terkapar tak berdaya diatas tumpukan salju. "bagaimana ini bisa terjadi?" Tubuh Shin Hye tertahan disisi musim semi.

Ada 4 musim yang terlihat ditempat itu. Musim semi, dingin, hujan dan kemarau. Hal itu teridentifikasi dari tanaman yang tumbuh serta tanah di daerah masing-masing. Seperti ada tembok kaca transfaran yang memisahkan antara satu dengan lainnya.

"Tuan Kim, aku mohon bertahanlah." Tersungkur. "Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu tetap hidup. Aku bersumpah." Air mata mengalir tanpa henti.

"Bagaimana caranya kau membantu bocah tengik itu?" J Hope mengejutkan Shin Hye yang sedang mengasiani diri. "Kau hanya punya satu mutiara untuk bertahan hidup."

"Tutup mulut mu." Menatap mata J Hope tajam. "Aku tidak butuh nasehatmu."

Terdiam, J Hope tersentuh dengan pembelaan Shin Hye kepada manusia yang dianggap J Hope selama ini sebagai perusak alam semesta.

"Kau ingin hidup bersamanya? Selama yang kau bisa? Apa kau," menelan air liur, "benar-benar menyukainya?"

"Aku tidak perlu memberi alasan apapun pada mu."

J hope pindah ke daerah musim hujan. Dia duduk menikmati air membasahi tubuhnya tanpa merasa kedinginan. Menatap sepasang kekasih malang itu, ia terenyuh akan situasi yang ia lihat. Ia teringat akan perasaan yang pernah ia rasakan kepada Shin Hye setelah penyelamatan Klan Duyung.

Memori itu terngiang kembali. Saat itu Klan Gumiho membantai Duyung habis-habisan untuk mengambil mutiara agar mereka bisa hidup kekal. J Hope yang melaksanakan titah Sang Pencipta memyembunyikan Shin Hye di surga sementara sampai keadaan di dimensi paralel kembali kondusif.

J hope tidak mengerti bahwa tatapan mata dan bentuk perhatian bisa menumbuhkan bibit-bibit cinta yang seharusnya tak dimiliki malaikat maut. Dia, J Hope. Malaikat Kematian jatuh hati kepada seorang Duyung. Dan itu adalah pelanggaran terberat semesta. Karna itulah Malaikat Kematian sangat membenci manusia. Manusia yang suka berbuat sesuka hatinya dan selalu mendapatkan maaf dari Sang Pencipta.

 Manusia yang suka berbuat sesuka hatinya dan selalu mendapatkan maaf dari Sang Pencipta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan lagi, manusia bisa melawan arus yang tak semestinya tapi masih dapat belas kasih dari Sang Pencipta untuk melanjutkan hal tak mungkin tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dan lagi, manusia bisa melawan arus yang tak semestinya tapi masih dapat belas kasih dari Sang Pencipta untuk melanjutkan hal tak mungkin tersebut. Sebab manusia itu spesies spesial dalam penciptaan.

 Sebab manusia itu spesies spesial dalam penciptaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(Maaf sudah vacum dalam waktu yang lama ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(Maaf sudah vacum dalam waktu yang lama ini. Semoga suka kelanjutannya.) 🙏🙏🙏

FANTASY WORLD OF BTSWhere stories live. Discover now