SL 5

46 28 1
                                    

Happy reading guys 😇
Jangan lupa Vote and comment ya
Sorry baru update
Sibuk bgt soalnya

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊




Akhirnya bel istirahat yang telah ditunggu sejak tadi oleh siswa siswi terdengar juga, membuat mereka menghela nafas lega. Setelah guru meninggalkan kelas, para siswa siswi berhamburan keluar menuju kantin. Di cuaca panas seperti ini, sangat pas bila menikmati minuman yang yang menyegarkan dan menghilangkan dahaga.

"Padat banget lagi" ujar Rosa ketika melihat suasana kantin yang dipenuhi oleh siswa siswi.

"Kita duduk dimana  kalau gini?"

"Mana gue udah laper banget lagi, nggak sempat sarapan pagi lagi gue" keluh Sisca sambil mengelus perutnya.

"Guys gimana kalau kita ke kantin belakang aja" ajak Lisa, kebetulan disekolah ini ada kantin lain tepatnya warung kecil yang berada di belakang kelas IPS, namun biasanya kantin itu dijadikan markas geng black devil saat disekolah tapi bukan berarti mereka tak pernah makan di kantin umum.

"Nggak nggak nggak, itukan markasnya black devil gue nggak mau" tolak Sisca mentah-mentah.

"Katanya udah kelaparan, ya satu-satunya cara kita makan disana aja"

"Disana itu banyak anak cowok dan nggak ada anak IPA kali yang makan disana, Lo tau sendiri"

"Lagian disana bukan cuman cowok-cowok doang, ada beberapa anak cewek yang biasa ngantin disana" cewek-cewek yang sengaja caper pada black devil serta siswi yang memang anak IPS.

"Yaudah kita kesana aja nanti keburu bel lagi, yang ada kita nggak makan" ujar Rosa, mau gimana lagi mereka kelaparan ralat kecuali dirinya, ia hanya merasa haus saja.

Mereka melangkah meninggalkan kantin dan menyusuri koridor menuju warung belakang. Sesampainya disana sontak mereka menjadi pusat perhatian para siswa pasalnya tumben banget ada anak IPA yang masuk ke sana. Apalagi yang datang cewek lagi, jarang banget ada anak IPA cewek yang kesana kecuali Lisa yang memang notabenenya pacar Bryan.

"Wihhhh ada neng geulis dimari" celetuk cowok berkacamata tebal.

"Emang nggak boleh kita kesini?" Sewot Lisa.

"Heh, Lo tau nggak disini anak IPS semua, ngapain lu disini?"

"Lo bego ya, Lo nggak liat itu ada warung ya kita mau makan lah"

"Sorry Lo nggak diterima disini, mending Lo balik" ucap seorang cewek yang Rosa tau bernama Audrey.

"Salah ya kita makan disini? Lagian gue sama temen-temen gue nggak ngerusuh disini" ujar Rosa sarkastik. Ia tak suka melihat gelagat cewek bernama Audrey itu, emang ini sekolah nenek moyangnya.

"Nggak ada aturan juga kalo anak IPA nggak boleh makan disini satu lagi gue makan bayarnya pake uang sendiri bukan uang Lo jadi nggak usah protes kita" skakmat, Audrey memandang Rosa kesal.

Disudut ruangan seorang cowok yang sedang asik merokok bersama teman-temannya sebenarnya dari tadi memperhatikan keberanian Rosa berdebat dengan Audrey. Ia mengangkat sudut bibirnya tersenyum dengan sangat tipis bahkan nyaris tak kelihatan.

Sedangkan Bryan yang mendengar keributan tersebut seperti familiar dengan salah satu pemilik suara tersebut membalikkan badannya dan benar sekali dugaannya. Lisa dan sahabat sahabatnya lah yang sedang berdebat dengan Audrey. Ia segera menghampiri mereka sebelum pacarnya merontokkan rambut Audrey.

 Ia segera menghampiri mereka sebelum pacarnya merontokkan rambut Audrey

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Yang, tumben kamu ngajak Risa sama Sisca kesini?"

"Kenapa? Kamu nggak suka juga?" Sewot Lisa pada Bryan.

"Berani banget dia bentak wakil ketua Black devil" celetuk cewek yang pasti tidak tau bila yang ia bicarakan adalah pacar dari Bryan.

"Lo..." Tunjuk Lisa pada cewek yang membicarakan dirinya.

Bryan segera menarik Lisa mengikutinya menuju tempat yang ia duduki tadi diikuti oleh Rosa dan Sisca.

"Kalian mau pesan apa" perhatian yang diberikan oleh Bryan pada ketiganya membuat banyak pasang mata menatap mereka heran. Seorang Bryan yang juga ditakuti seperti Avniel begitu care pada Rosa, Sisca dan Lisa.

"Gue nggak pesan apa-apa" celetuk Rosa, moodnya hancur ulah si Audrey.

"Gue juga males, udah nggak mood makan" ujar Lisa yang diangguki Sisca.

Rosa bangkit ingin kembali ke kelas mereka karena bel sebentar lagi akan berbunyi, namun saat akan melewati tempat duduk Avniel ia berhenti dan menatap El dengan serius.

"Thanks udah nolongin gue kemarin, gue nggak sempet bilang makasih ke Lo kemarin karena elo keburu cabut" ujarnya pada Avniel.

Avniel yang mendengar ucapan terimakasih dari Rosa hanya mengangguk saja, Rosa yang melihatnya kemudian melanjutkan langkahnya yang tertunda menuju kelasnya begitu pula dengan Sisca dan Lisa.

"Kok Lo bisa nolongin Rosa?" Tanya Bryan.

"Ya bisa"

"Maksud gue, Lo nolongin dari apa?"

"Dijegal sama preman" ucapnya lalu melanjutkan menghisap nikotin yang ia jepit disela jarinya.

Seperti halnya dengan  Avniel, saat sampai di kelas Rosa juga diintrogasi oleh Lisa dan Chika. Mereka penasaran apa yang tadi dibicarakan oleh Rosa dan Avniel.

"Sa, ada hubungan apa Lo sama El?"

"El? Avniel maksud Lo?" Lisa dan Sisca mengangguk serentak.

"Nggak ada hubungan apa-apa" ucapnya santai namun kedua sahabatnya tak percaya ucapannya.

"Nggak percaya gue, jelas-jelas Lo itu tadi ngomong sama Avniel"

"Emang nggak boleh ngomong sama dia" Rosa sengaja berkelok-kelok menjawab pertanyaan Sisca dan Lisa, agar keduanya kesal.

"ROSA" Geram Lisa.

"Apa sih Lisa my ratu dancer"

"Nggak usah ngalihin pembicaraan" kesal Lisa.

"Sekarang Lo jawab pertanyaan gue dengan sejujur jujurnya, apa yang Lo omongin sama Avniel di warung tadi" Rosa yang mendengar pertanyaan Sisca berpura-pura berpikir seakan akan hal yang amat sulit dijelaskan padahal mah gampill.

"Eh jawab markonah" tegas Lisa.

"Ok  ok ok santai kali, jadi gue cuman bilang makasih doang sama dia"

"Makasih atas apa?"

"Karena dia udah nolongin gue semalam, jadi semalam itu......." Rosa menceritakan kejadian yang dialaminya semalam saat pulang dari supermarket.

"Ohhh jadi intinya dua nolongin Lo dari preman?"

"Iya"

"Tapi wait deh girls, kita semua kan tau gimana Avniel ke orang lain apalagi cewek. Bahkan Bryan aja pernah ngomong ke gue kalau pernah ya ada mantannya Avniel yang butuh banget pertolongan tapi dia sama sekali nggak bantuin"

"Malah dia tinggalin tau nggak, tapi kok dia bisa nolongin Lo ya?" Ucap Lisa heran.

Rosa hanya mengangkat bahunya tanda bila ia juga tak tau, yang penting kemarin tuh cowok menolongnya.

"Atau di suka lagi sama Lo?"

"Ngaco, sembarang aja"

"Kalo suka bisa juga sih Sa, tapi ada kemungkinan aja Lo target dia berikutnya. Dia kan suka gonta-ganti cewek, kalo udah bosan bakal di hempas terus cari pacar baru" ujar Siska mulai ngelantur tapi kan siapa yang tau kedepannya.

"Jangan ngada-ngada deh guys, menurut gue dia nolongin gue itu karena dia kasian sama gue apalagi gue cewek. Lagian Avniel juga manusia pasti punya rasa empati sama orang lain"

"Ya juga sih, cuman aneh aja gitu"

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊









Thanks udah baca...
Jangan lupa Vote and comment
See you again
@nungk11

AVNIEL {On Going}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora