Karya:Dika Putra
Aku adalah batu
Tersingkir dari dunia penuh kehidupan
Terserak di pinggir jalan kehidupan
Selalu dilupakan oleh yang hidup
Selamanya jadi wujud tidak hidup
Aku bukanlah wujud hidup
Hanya debu yang memeluk erat
Aku bukanlah debuSuatu masa di pinggir kehidupan
Aku dibuang oleh wujud hidup
Telapak tangan kecil membuatku terbang sesaat
Lalu jatuh menembus muka air mengalirAku tenggelam
Aku tidak bisa bernafas
Aku tidak bernafas
Karena aku adalah batu yang tenggelam
Aku bukan wujud yang hidup
Debu yang mendekap lalu dibawa alirAku sendirian tapi tidak kesepian
Bersama ratusan batu lain
Bersama beberapa ikan kecil
Tapi aku ini batu
Aku tidak bisa menghitung
Aku tidak mengerti apa itu angka
Aku tidak tau apa itu ikan
Aku ini batu tanpa perasaan
Tidak punya emosi maupun pikirAku adalah batu
Selalu terbuang di manapun aku berada
Pasti terserak di manapun aku berada
Selalu dilupakan di manapun aku berada
Selamanya jadi wujud tak hidup
Karena aku adalah batu
Aku ada di pinggir segala hal
Batu yang tersingkir adalah aku
Aku adalah batuYogyakarta, 14 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Pujangga Seribu Rasa
PoetrySaat tiga penyair bergandengan tangan, terciptalah sebuah karya tiga rupa, tiga warna, tiga rasa. Hingga melukiskan sebuah puisi, menggoreskan semua isi hati yang seringkali berubah, menyusun semua rasa dalam bait-bait puisi, menyelipkan diksi dan m...