2- Padang???

7.1K 233 3
                                    

Aku akan menjaga ingatan ini untukmu

Cut Indah Aulia

***

Aku cium batu nisan yang terpajang digundukan tanah sebelum aku pergi. Setelah mendoakan kakek dan nenek buyutku. Aku beranjak pergi.

Sehabis kelulusanku tadi siang. Aku, Umi dan Abiku, tidak lupa Khaula adikku langsung berziarah ke makam kakek dan nenek buyutku tepatnya di Pesantren Darusalam 1. Membutukan waktu lama kami sampai di pesantren ini. Tapi karna niat perjalanan menjadi lebih cepat.

Kami masuk ke Ndalem Kakek Ali dan Nenek Sarah. Kami disambut dengan kebahagiaan. Senyuman Kakek dan nenek yang terus menghiasi wajahnya.

"Kakek nenek" panggil Khaula yang langsung duduk dipangkuan kakek Ali

"Khaula sama kakeknya, Ghifari sama nenek" ucap Nenek Sarah dan memintaku duduk di sebelahnya

Dua sosok perempuan cantik tersenyum di depan pintu. Kami semua tersenyum pada mereka. Siapa lagi kalau bukan Bude Lia dan Kak Anisa.

"Keponakan cantik dan ganteng di sini to?" Ucap Bude Lia

Aku dan Khaula langsung menyambut tanganya kedua perempuan ini

"Dari mana to Ka Lia sama Anisa?" Tanya Umi pada mereka

"Dari asrama putri" jawabnya

Banyak perbincangan diantara kami. Ditambah lagi kehadiran si kecil Arka, adik dari Kak Anisa. Diantara keluarga ini tinggal Pakde Dimas yang belum hadir. Mungkin selama aku di sini tidak melihatnya karena Pakde sedang di luar kota untuk mengisi pengajian.

Khaula mengajak Arka bermain di luar dengan didampingi mbak Khadamah. Kini tinggalah kami yang berada di ruangan ini.

"Anisa sudah yakin dengan pilihanmu?" Tanya Abiku pada Kak Anisa

"Insya Allah sudah paklik" jawabnya lembut

Kak Anisa ini orangnya ramah dan baik hati, kadang pemalu. Kak Anisa ini sudah dari kecil memang dipersiapkan untuk menjadi Bu Nyai. Jadi tak heran bila banyak lamaran dari gus dam ustad untuknya. Dan sekarang Kak Anisa sedang menjalin ta'aruf dengan Gus Ilman cucu KH Alm. Hasan Al Jafar seorang ulama dari Kalimantan. Dan dari cerita Umiku KH. Alm Hasan Al Jafar adalah sahabat Kakek buyutku.

"Sudah istikhoroh nduk?" Tanya Umiku

"Sampun Bulik, dan jawabannya insya Allah iya" ucapnya menunduk

Semua tersenyum dengan ucapan Kak Anisa. Semoga Kak Anisa bahagia dengan pilihannya.

"Ngomong-ngomong, Ghifari kan sudah lulus MTs, terus mau lanjut dimana to?" Tanya Bude Lia

Abiku tersenyum sambil menatapku

"Keputusanku Ghifari masuk ke Pesantren modern di Padang" ucap Abi

Aku kaget dengan penuturan Abi. Padang? Bukankah itu terlalu jauh? Harus menyebrangi lautan jika ke sana

"Abi bukankah itu terlalu jauh?" Ucap Umi dengan wajah serius

Abi tersenyum dan menggenggam tangan Umi.

"Abi sengaja menyekolahkan Ghifari yang jauh, karna Ghifari ingin kuliah di Mesir, jadi Ghifari bisa belajar jauh dari orang tua" ucap Abi

Aku menunduk. Aku memang menginginkan kuliah di Mesir. Tapi untuk melanjutkan SLTA aku tidak ingin begitu jauh.

"Ghifari, ini demi kebaikanmu le" ucap Abi

Tulisan GhifariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang