20- Perdebatan

1.4K 123 23
                                    

"""***"""

Pengajian bulanan sedang diadakan di Pondok Pesantren Darusalam 2. Para kyai, habaib, dan yang lain turut hadir diacara yang mulia ini

Ghifari duduk di depan padium bersama Gus Alyas dan Kyai Ibrahim. Sejujurnya Ghifari tidak nyaman duduk di depan. Tapi karena permintaan langsung Kakeknya yang tak lain adalah Kyai Ibrahim, Ghifari pun menurut. Terlebih selama dirinya duduk di MTs sampai lulus Aliyah, Ghifari tidak mau duduk di depan dengan alasan menjadi panitia. Dan setelah masuk Aliyah, Ghifari sama sekali tidak pernah hadir, karena Ghifari tidak mendapatkan libur ketika ada acara pengajian bulanan di Pesantren Darusalam

"Dan acara selanjutnya, sambutan dari Gus Ghifari Syafi Muzzaki Assegaf, selaku penerus pengasuh Pondok Pesantren Darusalam 2" ucap Mc dengan lantang

Ghifari yang mendengar itu terkejut, kenapa bisa namanya dicantumkan diteks MC? Ghifari menatap wajah Gus Alyas dan Kyai Ibrahim. Mereka semua tersenyum. Melihat senyuman mereka, Ghifari tahu bahwa ini semua permintaan Gus Alyas dan Kyai Ibrahim

"Ayo maju, sudah bisakan?" tanya Gus Alyas

"Abi, Kakek kok dadakan?"

"Jangan tanya itu, ayo maju, lanang kok wedi"  ucap Kyai Ibrahim dengan candanya

Ghifari pun maju. Dengan nekat ia melangkahkan kakinya ke panggung. Tak terlihat grogi di dalam dirinya, meskipun tidak ada persiapan

Ghifari meraih microfon kemudian mengucapkan salam yang kemudian dijawab oleh semua orang

Setelah sambutan singkat dari Ghifari. Ghifari langsung turun dari panggung diselingi dengan tepuk tangan

Ghifari duduk kembali di sebelah Gus Alyas

"Bagus sekali Le" puji Gus Alyas

"Abi lain kali jangan dadakan kaya gini"

"Iyo-iyo" ucap Gus Alyas diselingi tawa

"""***"""

Orang tua Indah sudah berada di ndalem. Mereka disambut dengan baik terlabih mereka adalah calon besan dari Gus Alyas dan Ning Zahwa

"Ning Zahwanya dimana?" tanya Ibu Yunda

"Umi Zahwa sedang menemui tamu" ucap Mbak Alin salah satu abdi ndalem

"Oh begitu, ya sudah kami tunggu Ning Zahwa dan Gus Alyas disini" ucap Ibu Yunda

Ibu Yunda sangat bahagia putri tunggalnya yang tak lain adalah Indah telah menjadi tunangan Ghifari. Ibu Yunda sangat tidak sabar menantikan hari dimana Indah akan menikah dengan Ghifari

Setelah menunggu beberapa menit, Gus Alyas dan Ning Zahwa menemui orang tua Indah

"Maaf, sudah menunggu kami" ucap Gus Alyas sambil menjabat tangan Pak Fadli dan menangkupkan kedua tangan kepada Ibu Yunda

"Tidak papa Gus, Ning" ucap Pak Fadli

Setelah mereka duduk. Gus Alyas menyiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan kepada orang tua Indah

"Jadi bagaimana Gus tentang hubungan anak kita?" tanya Ibu Yunda dengan semangat

"Jadi begini, setelah kami berpikir dan kami juga melakukan istikhoroh... " jeda Gus Alyas " Kami memutuskan Ghifari dan Indah jangan menikah sebelum mereka lulus kuliah" ucap Gus Alyas

Pak Fadli mendengar itu menjadi emosi

"Kenapa seperti itu Gus? Bagaimana perasaan Indah? tolonglah dimengerti, sudah hampir dua tahun mereka bertunangan, bagaimana mungkin Indah harus menunggu lagi?" ucap Pak Fadli dengan nada tinggi

Tulisan GhifariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang