"berisik mulut lo bau azab" sewot rafael

"sekate-kate lo kalau ngomong" marchell menoyor kepala rafael

-o0o-

AUTHOR SKIP OKE!!!

Detik berganti menjadi menit,menit menjadi jam,jam menjadi hari.dan tibalah sekarang adalah selesaiannya ujian sekolah bagi mereka yang menjalankan.rafael dan marchell sedang berada dirumah elvin,elvin mendengus kasar ketika melihat kamarnya yang lebih pantas disebut kandang sapi,bagaimana tidak sprei yang sudah tidak lagi membungkus kasur,bantal berada dilantai,sampah ciki dan minuman kaleng berceceran dilantai.

"kalian apain kamer gue" ucap elvin marah

"aelah vin santaii ngapa santai" ucap rafael sembari memainkan game cacing di hp nya

"beresin atau pulang" ancam elvin

"iya dah iya kita beresin" ucap rafael dan marchell malas

Setelah beberapa menit akhirnya kamar elvin sudah rapi kembali.

"vin lo gak ada niatan kasih gue minum gitu?" tanya rafael dengan nafas yang ngos-ngosan

"tuan rumah durhaka lo vin" timpal marchell

"kalau mau minum ambil sendiri sonoh" ucap elvin lalu merebahkan dirinya diatas kasur yang sudah rapih

"chel ambilin sonoh" titah rafael

"iye iye" marchell pun beranjak untuk mengambil minuman di dapur

"vin" panggil rafael

"hm"

"gue mau nembak carissa" ucap rafael

"lo mau bunuh anak orang?"

"setan,maksud gue nembak dalam artian jadiin carissa pacar gue" jelas rafael

"terus hubungan sama guenya apa?"

"tapi gue bingung"

"gak usah nembak"

"asataga bener-bener ya lo,bukannya ngasih solusi" ucap rafael menatap elvin malas

"HOLLAAA AYEM KAMBEKK" teriak marchel sembari membawa minuman ditangannya

"ganggu lo" ucap rafael melempari rafael dengan kulit kacang

"tadi gue denger lo mau nembak carissa" ucap marchell

"hooh,tapi gue bingung"

"pastiin muka lo cakep biar kagak ditolak" saran marchell,lebih tepatnya meledek

"muka gue udah cakep bambang"

"kenapa lo tiba-tiba mau nembak carissa?" tanya marchell

"bentar lagi kita lulus otomatis gue sama carissa bakal LDR seenggaknya sebelum dia pergi gue punya ikatan sama dia" jelas rafael,tumben otaknya kagak sengklek

"iya juga sih"

Elvin mendengar penuturan sahabatnya langsung berpikir pada clara,jangan bilang yang sudah punya ikatan akan tenang jika jauh dari jangkauan, mungkin sebaliknya mereka akan lebih khawatir dengan pasangan masing-masing.

"gue harap gue bisa jalanin semuanya" batin elvin

Sementara dilain tempat ketiga cewek itu sedang melakukam acara curhat bersama,yap mereka adalah christa,carissa.clara? Dia memilih untuk menjadi pendengar.

"sa lo yakin kagak ada perasaan sama rafael sedikitpun?" tanya christa

"gak" jawab carissa cepat

"gue tau lo sebenernya suka sama rafael,cuka lo gengsi aja ngungkapinnya"

"gak usah sotoyy"

"bentar lagi lo sama rafael LDR,lo pasti bakal rinduin gombalan recehnya"

"dihh nggak banget" ucap carissa memutar bolamatanya malas

"lo kayak gini karena rafael masih ada dideket lo,coba kalau dia udah punya yang lain gue jamin lo sendiri yang bakal nyesel"

Carissa berusaha mencerna ucapan sahabatnya itu,ada benarnya juga,tetapi ia masih bingung apa rasa yang bergejolak ini adalah cinta?.

"kenapa jadi bahas rafael sih" carissa berusaha mengalihkan pembicaraan

"yang dibilang christa bener sa,ada saat nya orang yang selalu ada buat kita bakal jadi asing kalau kita terus bersikap acuh" ucap clara

"tapi ra gue juga bingung deskripsiin perasaan gue" ucap carissa

"lo tau,cinta itu ada karena terbiasa"

"tapi gak mungkin juga gue cinta sama curut rafael"

"gak ada yang gak mungkin perihal cinta,disini kita bermain dengan perasaan yang sekalinya jatuh sulit untuk bangkit,dan kayanya lo baru akan jatuh"

"gue doain lo cepet jatuh,amiinn" ucap christa dengan tangan seperti orang yang sedang berdoa

"jatuh kemana dulu woyyy" timpal carissa

"ke got" ucap christa cepat

"tolol"


Akan ada saat dimana kita berhadapan dengan cinta,dipermainkan oleh perasaan,dan mungkin harus menerimanya agar kita tau bagaimana sensasi ketika cinta itu datang.





________________________________

Tbc

Dimaklumkan atas kegajean dipart ini:)





CLARAWhere stories live. Discover now